ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Minat terhadap perangkat AI sedang meningkat pesat nyaris di seluruh dunia. Namun, pekerja wanita tetap tertinggal dibandingkan laki-laki dalam menggunakan teknologi tersebut.
Hal ini tentunya dapat berakibat besar tidak hanya pada lintasan pekerjaan seseorang, tetapi juga bagi perusahaan nan menciptakan pekerjaan masa depan.
Munculnya AI telah lama dikritik lantaran akibat potensialnya pada pasar kerja. Hal ini lantaran banyak orang nan takut kehilangan pekerjaan namalain memandang bagian paling berbobot dari tugas harian mereka tergantikan oleh sistem komputer.
Pekerjaan wanita berisiko digantikan oleh AI
Laporan dari Goldman Sachs menunjukkan bahwa setara dengan 300 juta pekerjaan full time di Amerika Serikat dan Eropa berisiko digantikan oleh AI. Namun, dampaknya terhadap pekerjaan mungkin tidak semuanya sama.
Beberapa pekerjaan lebih mudah diotomatisasi daripada nan lain, dan mempertimbangkan pengedaran kelamin di pasar kerja, wanita mungkin menanggung kerugian terbesar lantaran AI.
“Di kalangan pria, terdapat pembagian 50-50 antara pekerjaan kerah putih dan kerah biru. Namun, di kalangan perempuan, 70 persennya adalah kerah putih, 30 persennya kerah biru,” ujar pembimbing besar praktik pemasaran di sekolah Kenan-Flagler dan penulis utama penelitian tersebut, Mark McNeilly, dikutip dari laman euro news, Jumat (10/1/2025).
“Jadi, dari kebenaran sederhana bahwa ada lebih banyak wanita dalam bagian ini nan terdampak, nan merupakan pekerjaan kognitif.”
Penelitian menunjukkan bahwa AI diperkirakan bakal membikin lebih banyak wanita berisiko kehilangan pekerjaan. Hal ini lantaran 79 persen pekerja wanita bekerja di bagian pekerjaan nan rentan terhadap otomatisasi AI.
“Hal tersebut bukan sesuatu nan melekat secara otomatis dalam AI generatif. Ini juga condong menjadi kegunaan dari jenis pekerjaan nan mungkin digeluti perempuan,” tutur McNeilly.
Ada banyak posisi lembaga nan mungkin juga terkena akibat AI secara signifikan. Posisi ini umumnya ada di beragam industri.
“Jadi, pekerjaan pendukung manajemen kantor, sekitar 70 persen di antaranya diisi oleh perempuan. Pekerjaan tersebut bakal terdampak cukup signifikan dan juga mencakup populasi pekerjaan nan cukup besar,” tambahnya.
Sementara itu, industri lain nan pekerjaannya sebagian besar ditempati oleh wanita dan diperkirakan bakal terdampak oleh AI adalah perawatan kesehatan (76 persen), pendidikan (73 persen), dan jasa masyarakat dan sosial (67 persen).
Cara beradaptasi dengan perkembangan AI di bumi kerja
Melansir dari laman Forbes, perkembangan pasar kerja nan sigap akibat kemajuan AI mengharuskan para pemimpin untuk melakukan penyesuaian proaktif. Ini berfaedah mengevaluasi ulang peran pekerjaan nan ada dan mempertimbangkan gimana peran tersebut dapat berubah.
Para pemimpin perlu berpikiran maju, mengantisipasi skill nan dibutuhkan, dan mempersiapkan tenaga kerja mereka sesuai dengan itu.
Ini dapat melibatkan training ulang tenaga kerja untuk peran baru nan diciptakan AI namalain meningkatkan skill mereka untuk bekerja berdampingan teknologi AI.
Merangkul teknologi baru saat ini sangat penting. Para pemimpin perlu tetap mendapatkan info terkini tentang perkembangan AI terbaru dan terbuka untuk mengangkat perangkat dan platform baru nan dapat memberi organisasi mereka kelebihan kompetitif.
Mempersiapkan tenaga kerja untuk menghadapi perubahan nan bakal dibawa oleh AI bukan hanya tentang training keterampilan, tetapi juga tentang membantu tenaga kerja menavigasi aspek psikologis dan emosional dalam bekerja dengan AI.
Ini termasuk mengatasi ketakutan bakal tergesernya pekerjaan, dan membantu tenaga kerja memandang AI sebagai perangkat nan dapat meningkatkan pekerjaan mereka daripada menggantikannya.
Dengan mengambil pendekatan nan dapat dilakukan untuk beradaptasi dengan pasar kerja nan terus berubah, para pemimpin dapat memastikan organisasi dan pekerja mereka siap menghadapi masa depan dengan kemajuan teknologi.
Nah, itulah penjelasan mengenai pekerja wanita nan rentan terkena akibat kemajuan AI di pasar kerja. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)