Studi Temukan Komplikasi Kehamilan Dapat Tingkatkan Risiko Kematian Dini Pada Ibu

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Seperti kita tahu, komplikasi kehamilan dapat meningkatkan akibat jelek pada janin. Tak hanya itu, studi terbaru menemukan bahwa komplikasi kehamilan juga dapat meningkatkan akibat kematian awal pada perempuan, Bunda.

Studi nan diterbitkan di jurnal JAMA Internal Medicine tahun 2024 ini menemukan bahwa wanita nan mengalami komplikasi berat selama kehamilan mempunyai peningkatan akibat kematian awal dan akibat tersebut tetap tinggi selama lebih dari 40 tahun. Komplikasi mengenai ini seperti glukosuria gestasional dan preeklamsia.

"Hasil kehamilan nan jelek dapat menyebabkan perubahan fisiologis mini nan awalnya susah dideteksi, seperti peradangan namalain kelainan lain pada pembuluh darah kecil. Perubahan ini dapat memperkuat namalain berkembang setelah kehamilan, nan pada akhirnya menyebabkan masalah kesehatan lain nan mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun namalain apalagi puluhan tahun untuk muncul," kata penulis studi dan pembimbing besar departemen kedokteran family dan kesehatan masyarakat di UTHealth Houston, Dr. Casey Crump.

Menurut Crump, kehamilan sebenarnya dapat memberikan kesempatan bagi Bunda untuk mengidentifikasi masalah kesehatan, terutama jika termasuk golongan berisiko tinggi. Sementara bagi mereka nan sudah mengalami komplikasi kehamilan, diharapkan untuk menjalani perawatan medis.

"Perempuan nan mengalami hasil kehamilan nan jelek perlu tindak lanjut nan ketat dengan dokter, dimulai segera setelah melahirkan, untuk perawatan pencegahan rutin guna membantu mengurangi akibat dan melindungi kesehatan jangka panjang mereka," ungkap Crump, dilansir CNN.

Studi ini setidaknya menganalisis info pada lebih dari 2 juta wanita nan melahirkan di Swedia antara tahun 1973 hingga 2015. Para peneliti mengawasi dengan saksama berapa banyak wanita dalam info tersebut nan mengalami salah satu dari lima komplikasi kehamilan utama, seperti glukosuria gestasional, kelahiran prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah, preeklamsia, dan gangguan lain nan mengenai dengan tekanan darah tinggi.

Peneliti juga memeriksa berapa lama wanita tersebut hidup setelah melahirkan. Hasilnya, info menunjukkan bahwa lebih dari 88.000 wanita telah meninggal dan kelima komplikasi kehamilan tersebut secara independen dikaitkan dengan akibat kematian nan lebih tinggi di kemudian hari.

"Bukan berfaedah kehamilan menyebabkan namalain secara langsung meningkatkan akibat komplikasi jangka panjang ini. Saya menjelaskan ke pasien bahwa kehamilan adalah uji stres nan dapat mengungkap kecenderungan terhadap penyakit tertentu di kemudian hari," kata wakil ketua urusan klinis dan kepala kebidanan di NYU Langone Health, Dr. Ashley Roman.

"Kehamilan didukung oleh plasenta, nan menghasilkan hormon dan memerlukan pasokan darah nan kaya untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Bagaimana tubuh ibu merespons hormon dan pembuluh darah nan dihasilkan oleh plasenta ini merupakan jendela awal menuju kesehatan di kemudian hari," sambungnya.

Tekanan Darah Ibu HamilTekanan Darah Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/FatCamera

Hasil lebih rinci mengenai penelitian

Penelitian nan baru saja diterbitkan ini menunjukkan bahwa lima komplikasi kehamilan mempunyai akibat kematian hingga 1,5 kali lipat lebih tinggi hingga 46 tahun setelah melahirkan. Berikut hasil studi pada lima komplikasi nan dimaksud:

  • Diabetes gestasional dikaitkan dengan peningkatan akibat kematian sebesar 52 persen.
  • Kelahiran prematur dikaitkan dengan peningkatan akibat sebesar 41 persen.
  • Melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dikaitkan dengan peningkatan akibat sebesar 30 persen.
  • Preeklamsia dengan peningkatan akibat sebesar 13 persen.
  • Gangguan hipertensi lainnya dengan peningkatan akibat sebesar 27 persen.

Data menunjukkan bahwa kelima komplikasi kehamilan tersebut dikaitkan dengan peningkatan akibat kematian akibat penyakit kardiovaskular hingga 2,5 kali lipat dibandingkan dengan mereka nan tidak mengalami hasil kehamilan nan buruk.

Sementara itu, wanita nan pernah melahirkan prematur namalain melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah mempunyai akibat kematian akibat penyakit pernapasan hingga 2 kali lipat lebih tinggi dan akibat kematian akibat kanker hingga 1,2 kali lipat lebih tinggi.

Terakhir, akibat kematian akibat glukosuria diketahui lebih dari 2 kali lipat lebih tinggi pada wanita dengan kelahiran prematur namalain preeklamsia dan 25 kali lipat lebih tinggi pada mereka nan menderita glukosuria gestasional.

"Sangat mengejutkan bahwa kelima hasil kehamilan nan merugikan tersebut dikaitkan dengan peningkatan akibat kematian apalagi lebih dari 40 tahun setelah melahirkan," kata Crump.

"Kami menemukan bahwa peningkatan kematian tersebut disebabkan oleh beragam penyebab kematian, termasuk penyakit jantung, diabetes, gangguan pernapasan, dan kanker. Hal ini menunjukkan bahwa ada beragam jalur dasar nan memerlukan penelitian tambahan untuk diidentifikasi lebih lanjut."

Perlu dicatat ya, studi terbaru ini tidak menyertakan info tentang aspek lain nan dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, seperti pola makan namalain aktivitas fisik. Meski begitu, kita telah mengetahui bahwa style hidup sehat dapat menurunkan akibat komplikasi kehamilan.

Demikian hasil studi terbaru mengenai akibat kematian akibat komplikasi kehamilan. Semoga info ini berfaedah ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027