ARTICLE AD BOX
Museum Kota Bandung – Terkenal sebagai kota nan menerapkan sistem Smart City dalam menjalankan roda-roda pemerintahannya, Bandung namalain nan juga mempunyai nama lain Kota kembang mempunyai lebih dari dua puluh empat Kota namalain Kabupaten di Bandung nan sudah berada dalam tahap awal Gerakan Menuju 100 Smart City dan telah sukses menyusun sistem Smart City Masterplan.
Smart City Master plan mempunyai prinsip pemanfaatan teknologi secara maksimal dalam meningkatkan mutu kualitas pemerintahannya dan dalam memberi akses pada potensi-potensi nan ada pada daerahnya masing-masing.
Dalam perihal ini tentu tak mengherankan seumpama Bandung juga acapkali menjadi tuan rumah pada Festival Teknologi Komunikasi nan diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika namalain nan istilahnya sering kita dengar sebagai KEMENKOM INFO.
Selain terkenal menjadi kota nan menerapkan sistem Smart City, Bandung juga terkenal sebagai kota nan memperhatikan sejarah, perihal ini dibuktikan dengan terdapatnya kurang lebih tujuh museum nan berada di Bandung.
Alamat Museum Kota Bandung
Salah satu museum nan sedang menjadi perbincangan oleh khalayak ramai adalah Museum Kota Bandung nan berada di Jalan Aceh No.47-49, Babakan Ciamis, Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.
Museum Kota Bandung berdiri di seberang Taman Sejarah dan Bandung Planing Gallery nan telah lebih dulu di resmikan oleh pemerintah setempat.
Wajib mampir ke: Street Food Bandung
Sejarah Berdirinya Museum Kota Bandung
![Penandatanganan Prasasti Museum Kota Bandung via IG @museumkotabandung](https://tempatwisataseru.com/wp-content/uploads/2020/01/Penandatanganan-Prasasti-Museum-Kota-Bandung-via-IG-@museumkotabandung-e1579675065454.jpg)
Berdiri di sebuah gedung Cagar Alam Budaya, museum ini menempati jejak kolonial belanda nan dibangun pada tahun 1920, museum ini telah digagas dari tahun 2015 dan baru diresmikan oleh Walikota Bandung, Oded M Danial pada tanggal 31 Oktober tahun 2017.
Mulanya gedung ini adalah sebuah Taman kanak-kanak berjulukan Frabelschool nan didirikan oleh sebuah golongan berjulukan Freemansornry (Vrimerselarii) Bandung nan juga mempunyai sebuah tempat perkumpulan berjulukan Loge Sint Jan nan didirikan pada tanggal 23 November 1880.
Mulanya, Loge Sint Jan membuka Frobelschool dengan meminjam biaya di sebuah gedung Paseban di sebuah pendopo Kabupaten pada tahun 1898.
Kemudian setelahnya dia memutuskan untuk melakukan penggalangan biaya untuk support sehingga mereka dapat membangun sendiri gedung di seberang markas Loge Sint Jan namalain nan sekarang lebih dikenal dengan Masjid Al Ukuwah, gedung tadi diresmikan pada tanggal 25 Agustus tahun 1900.
Pada awal mula pembukaan sekolah FrobelSchool, sekolah ini hanya mempunyai 13 jumlah siswa nan ada dan baru kemudian berkembang pesat pada tahun 1920 dengan perkembangan siswa nan cukup pesat sehingga mempunyai siswa 290 nan terdiri dari 112 orang eropa dan sisanya adalah orang-orang pribumi.
Di tahun 1920, sekolah frobelshool pindah untuk menempati gedung baru di Verlenge Atjehstraat namalain nan sekarang dikenal sebagai Museum Kota Bandung.
Bangunan dan lahan tadi diserahkan oleh Gemeente Bandoeng atas dasar pertukaran lahan nan bakal digunakan untuk lembaga dari Gemeente Bandoeng namalain sebuah Balai Kota.
Seiring berjalannya waktu, ketika Jepang datang ke Indonesia dan berkuasa atas Nusantara, aktivitas belajar mengajar di Frobelschool dan Freemansonry juga ikut terhenti. Usaha-usaha nan dilakukan guna membangkitkan kembali aktivitas di fremansonry juga mengalami kegagalan. Hal ini dikarenakan Indonesia telah menuju Kemerdekaan.
Pada rentan waktu nan tak begitu jauh dari kejadian sebelumnya, gedung tersebut juga pernah diambil alih lagi oleh sebuah sekolah berjulukan sekolah Yahua di sekitar tahun 1950-an dan baru dapat diambil alih lagi oleh pemerintah Indonesia pada sekitar tahun 1960-an.
Pada tahun 1962 pemerintah Indonesia secara resmi melarang segala aktivitas nan ada dan dibuat oleh Freemansorny, khususnya untuk bertindak kembali. Dan seluruh gedung hingga aset dari tempat tersebut pun akhirnya dinasionalisasi untuk menjadi milik pemerintah.
Bangunan ini tentunya menjadi aset pemerintahan provinsi Jawa Barat nan kemudian digunakan sebagai sebuah Sekolah Pendidikan Olah Raga dan juga Gedung Koni. Selanjutnya pada 22 Januari 2013, gedung tersebut kembali dihibahkan kepada pemerintah setempat dan kemudian digunakan kembali untuk tempat Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Bandung.
Bangunan ini juga telah ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya Kelas A No 19 Tahun 2009 oleh Pemerintah Kota Bandung, dan di tahun 2018 gedung ini juga telah resmi digunakan untuk Museum Kota Bandung dan resmi pula dibuka untuk umum.
Memiliki gedung dengan kelir berwarna putih dan berarsitektur kolonial Belanda, tentunya membikin museum ini semakin menarik untuk dikunjungi.
Meskipun gedung ini telah menjadi kewenangan milik dari pemerintah, namun keaslian dari gedung ini tetap terjaga sampai sekarang.
Bahkan menurut salah satu staff dari museum ini menyampaikan jika gedung museum ini juga telah masuk sebagai daftar cagar budaya nan tentunya kudu dijaga kondisi dan keasliannya.
Hal nan membikin gedung ini sedikit berbeda dari sebelumnya adalah adanya penambahan sekat-sekat di beberapa tembok dan jendela untuk merombak bagian dalam dari museum ini.
Jangan lewatkan juga: Belajar Seni Bambu di Saung Angklung Udjo Bandung
Aneka Fasilitas di Museum Kota Bandung
![Gedung Peninggalan Belanda via IG @museumkotabandung](https://tempatwisataseru.com/wp-content/uploads/2020/01/Gedung-Peninggalan-Belanda-via-IG-@museumkotabandung-e1579675226328.jpg)
Museum nan mempunyai style arsitektur Belanda tempo dulu ini mempunyai dua buah ruangan nan dapat digunakan untuk pengunjung. Kedua dari gedung ini berada di gedung nan terbilang tua.
Pada ruangan pertama nan terletak di dekat pintu masuk, Kamu bakal disuguhi dengan beragam macam gambar dari tokoh-tokoh krusial di Bandung.
Misalnya saja dari walikota sejak era pemerintahan belanda hingga nan terbaru. Dan ada pula gambar-gambar dari para sejarawan nan terdapat di kota Bandung. Selain foto-foto tersebut, terdapat pula cerita sejarah dari berdirinya kota dan kabupaten nan ada di Bandung.
![Time Line Sejarah nan Kekinian via IG @ameliaprima](https://tempatwisataseru.com/wp-content/uploads/2020/01/Time-Line-Sejarah-yang-Kekinian-via-IG-@ameliaprima-e1579675419151.jpg)
Pada ruangan kedua museum ini, Kamu dapat membaca tulisan-tulisan nan bakal menjelaskan mengenai perkembangan dari kota dan kabupaten nan ada di Bandung sejak tahun 1841 pada saat Kabupaten Bandung didirikan hingga saat gedung Societiet Condordia namalain nan sekarang lebih dikenal dengan nama gedung merdeka pada tahun 1895.
Mampir juga ke: Wisata Kuliner di Paskal Food Market Bandung
Pentingnya Berkunjung ke Museum
Kebanyakan generasi-generasi muda saat ini justru lebih senang untuk menghabiskan waktu luangnya dengan langkah seperti jalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan, menonton movie di bioskop hingga sekedar nongkrong di cafe.
Generasi millenial sekarang telah jarang nan datang ke museum, padahal mengunjungi museum begitu krusial khususnya bagi para generasi pejuang bangsa lantaran di dalam museum nyaris sepenuhnya mengandung unsur-unsur edukatif. Sayangnya generasi millenial lebih beranggapan jika museum adalah tempat antik nan membosankan.
![Museum Nan Kekinian via IG @erwin.nugrahaa](https://tempatwisataseru.com/wp-content/uploads/2020/01/Museum-Nan-Kekinian-via-IG-@erwin.nugrahaa-e1579675305271.jpg)
Jika kita mau menilik negara-negara maju nan ada di penjuru dunia, tempat nan paling ramai di kunjungi oleh beragam usia adalah Perpustakaan dan Museum.
Kedua tempat tadi adalah sebuah satu kesatuan nan saling melengkapi dengan maksud perpustakaan sebagai tempat untuk membaca buku-buku dan sejarah nan ada, kemudian dilengkapi dengan bukti otentik nan terdapat di Museum. Berbeda kondisinya dengan Indonesia, perpustakaan dan museum justru sebuah tempat nan sangat sunyi oleh pengunjung, terlebih oleh generasi muda penerus bangsa.
Minat baca dan mengetahui sejarah dari anak-anak muda di Indonesia begitu minim. Padahal sudah banyak sekali museum-museum nan mematok nilai murah, dan tak jarang pula museum-museum nan menggratiskan biaya masuknya.
Kini generasi muda lebih memilih untuk mengunjungi tempat-tempat nan terbilang hits untuk era nan sekarang ini.
Pentingnya mengunjungi museum untuk generasi millenial adalah agar generasi muda dapat belajar dan mengetahui sejarah apa saja nan terjadi di Indonesia sehingga Indonesia dapat mencetak generasi-generasi baru nan tak hanya unggul namun juga dapat dijadikan contoh dan teladan nan baik. Berikut adalah kegunaan dari mengunjungi museum:
1. Menambah pengetahuan dan Wawasan
Museum adalah sebuah tempat nan menyimpan beragam macam koleksi benda- peralatan berhistoris nan tentunya dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi Kamu bakal benda-benda tersebut.
Tak hanya itu, Kamu juga dapat mengenal beragam macam koleksi nan ada di museum dengan lebih mendalam. Jika Kamu mendapati kebingungan Kamu juga dapat bertanya pada petugas museum namalain pemandu museumnya.
2. Berinteraksi dengan Orang Lain
Museum adalah sebuah tempat nan dapat menjadikan Kamu berinteraksi dengan orang lain. Entah secara langsung namalain tidak langsung, sadar namalain tidak sadar tentu Kamu bakal melakukan aktivitas saling sapa namalain sekedar bertanya mengenai apa nan mau Kamu tanyakan pada petugas misalnya.
Selain dapat berinteraksi dengan orang lain, Kamu juga dapat berkenalan dengan orang baru didalamnya. Siapa tahu Kamu cocok untuk berkawan namalain apalagi lebih.
3. Memberikan Nuansa Baru
Nuansa baru dalam perihal ini tentunya jika dibandingkan antara museum dengan tempat tinggalmu namalain tempat-tempat lain nan biasa Kamu kunjungi. Tentunya suasana di dalam museum bakal berbeda lantaran Kamu bakal disuguhi dengan pemandangan baru dan langka nan tidak dapat Kamu temukan di keseharianmu.
4. Menghibur dan Rekreasi
Manfaat selanjutnya nan dapat Kamu peroleh saat mengunjungi museum adalah intermezo baru dan sebagai arena rekreasi. Jika Kamu sering melakukan perjalanan jauh, mungkin Kamu bakal jenuh dengan suasana wisata nan ada di tempat-tempat lain.
Jika Kamu merasa bosan, museum tentunya dapat dijadikan sebagai pengganti untuk mendapatkan hal-hal baru nan tidak Kamu dapatkan dari liburanmu nan biasanya.
5. Sebagai Referensi Visual
Mungkin Kamu bakal sedikit bingung dengan maksud dari referensi visual. Maksud dari referensi visual di sini adalah sumber referensi nan dapat dilihat apalagi diraba dengan indera nan ada di dalam tubuh kita.
Di dalam sebuah museum tentunya Kamu dapat memandang secara langsung apalagi Kamu juga dapat menyentuh barang-barang tersebut nan mungkin tidak pernah Kamu lihat dan apalagi belum pernah menyentuhnya. Tentunya perihal tersebut dapat Kamu jadikan sebagai referensi visual.
![Informasi Disampaikan dengan Kekinian via IG @ameliaprima](https://tempatwisataseru.com/wp-content/uploads/2020/01/Informasi-Disampaikan-dengan-Kekinian-via-IG-@ameliaprima-e1579675698502.jpg)
Jangan lewatkan juga: Waterpark di Bandung Paling Terkenal
Tips Berwisata ke Museum
Menikmati wisata-wisata sejarah seperti museum tentunya bukan sebuah perihal nan dapat dinikmati oleh semua orang. Tidak semua orang menyukai segala jenis museum dan barang-barang nan mungkin di tampilkan di dalamnya.
Namun museum seringnya bukan hanya menyimpan sebuah cerita dan kebenaran tersembunyi namun juga fakta-fakta nan menarik untuk diketahui.
Sebelum Kamu berjamu kesebuah museum, ada baiknya Kamu mencari tahu terlebih dulu tips-tips berikut ini nan tentunya sangat berfaedah bagimu.
1. Cari Tahu Apa nan Kamu Sukai
Mencari tahu apa nan Kamu sukai tentu menjadi perihal krusial agar saat mengunjungi sebuah museum Kamu tidak bakal merasa jenuh dan mau buru-buru pulang. Setiap museum mempunyai jenis namalain kategori nan berbeda-beda.
Kamu dapat mencari tahu terlebih dulu seluk-beluk dari sebuah museum nan bakal kunjungi. Jika ada temanmu nan sudah pernah mengunjungi suatu museum nan Kamu tuju, Kamu dapat bertanya kepadanya, namun jika tidak untuk mempersingkat waktuKamu juga dapat menggunakan mesin pencarian untuk memandang lihat review nan ada mulai dari tulisan di blog maupun video review di youtube.
Dengan memandang di sebuah foto namalain video tentunya bakal membuatmu makin penasaran lantaran adanya imajinasimu mulai bermain.
Cara ini juga bakal membuatmu lebih mudah menangkap pengetahuan namalain penjelasan nan bakal kmau dapat ketika mengunjungi museum tersebut.
2. Datang Pada Waktu nan Tepat
Untuk beberapa orang nan mungkin introvert namalain pendiam dan condong menyukai suasana tenang dan tidak ramai, mencari waktu nan tepat tentunya menjadi sebuah perihal nan cukup penting.
Disamping perihal itu jika Kamu datang ke sebuah museum pada jam-jam ramai namalain pada musim liburan dengan membanjirnya visitor didalamnya tentu bakal membuatmu pusing, kurang nyaman dan mungkin kurang jelas dalam mendengarkan penjelasan dari pemandu namalain saat membaca info dari koleksi-koleksi nan ada pada museum tersebut.
3. Pelajari Rentang Museum nan Akan Dikunjungi
Sebelum datang mengunjungi sebuah museum alangkah baiknya jika Kamu mempelajari terlebih dulu hal-hal apa saja nan terdapat di museum tersebut.
Mulai dari koleksi hingga sejarah dari koleksi tersebut. Hal ini juga sangat berfaedah terutama bagi para orang tua nan bakal membujuk buah hatinya untuk ikut kedalam museum.
Sehingga saat Kamu sudah mengetahui paling tidak sedikit tentang museum itu tentunya Kamu tidak bakal kewalahan saat sang buah hati bertanya sesuatu seputar museum tersebut.
4. Menyesuaikan Hari Kunjungan
Jika Kamu adalah seorang nan terbilang cukup sibuk, memilih hari kunjungan dan waktu nan pas tentunya menjadi perihal nan terbilang penting.
Hal ini dapat dicontohkan misalnya ketika Kamu tengah enak-enak menelusuri apa saja nan ada di museum namun tiba-tiba Kamu baru terkenang ada janji dengan seseorang.
Tentunya perihal tersebut dapat merusak waktumu ketika sedang berada di dalam museum ini. Sehingga bukannya menikmati malah Kamu dibuat terburu-buru lantaran adanya pertemuan lain.
5. Tidak Membawa Makanan dan Minuman
Membawa makanan dan minuman kedalam museum tentu bakal menjadi sebuah perihal nan menghasilkan, terlebih jika cuaca sedang panas dan tenggorokan sedang haus. Mengelilingi museum sembari makan namalain minum mungkin memang bakal terasa menyenangkan, namun usahakan untuk menaati peraturan nan ada di dalam museum ya.
karena bakal rawan jika makanan tersebut tumpah dan mengenai barang-barang koleksi nan ada di dalam museum. Khawatir bakal terjadi kerusakan pada koleksi tersebut, sehingga ada baiknya dihindari selain jika pihak museum membolehkan.
6. Membuang Sampah pada Tempatnya
Seringkali ketika mengunjungi sebuah letak wisata tentunya membawa bahan perbekalan entah itu jajan snack namalain apalagi permen adalah sebuah tradisi unik nan sudah ada sejak dahulu.
Kegiatan ini memang tidak dilarang, namun saat selesai menyantap makanan tersebut jangan lupa untuk membuang sampahnya di tempat sampah lantaran jika membuang sampah sembarangan tentunya bakal mengotori museum tersebut.
7. Mengikuti Peraturan Museum
Ketika Kamu mengunjungi sebuah museum namalain apapun itu, usahakan untuk mengikuti petunjuk nan ada dalam museum agar Kamu terhindar dari hal-hal nan mungkin kurang baik dan hal-hal nan mungkin kurang di inginkan.
***
Setelah membaca tulisan di atas tentunya Kamu sudah cukup mempunyai bekal untuk mengunjungi tempat ini bukan, terlebih Museum Kota Bandung tidak memasang tarif ketika Kamu mengunjungi museum ini namalain gratis. Yuk, segerakan mengunjungi museum ini!
Kunjungi juga: Kebun Binatang Bandung