ARTICLE AD BOX
KincaiMedia, Jakarta – Sonos, perusahaan audio asal Amerika Serikat nan dikenal dengan produk speaker premium, mengumumkan rencana restrukturisasi besar-besaran nan mencakup pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 200 karyawan.
Keputusan PHK kepada 200 tenaga kerja ini disampaikan secara langsung oleh Tom Conrad, CEO sementara Sonos, dalam pertemuan internal sebelum diumumkan secara publik.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk menyederhanakan struktur organisasi dan meningkatkan efisiensi operasional di tengah tekanan finansial nan semakin besar. Dalam restrukturisasi ini, Sonos mengubah pendekatan pengelolaan produknya.
BACA JUGA:
- Riot Games PHK 11% Karyawan, Riot Forge Kena Imbas
- Gelombang PHK Berlanjut, Sekarang AMD Pangkas 1.000 Karyawan
Sebelumnya, perusahaan mempunyai bagian upaya nan didedikasikan untuk kategori produk tertentu. Namun, sekarang struktur organisasi bakal dibagi ke dalam golongan fungsional berasas bagian kerja, adalah hardware, software, desain, kualitas, dan operasional. Dengan pendekatan baru ini, proyek lintas bagian bakal lebih terintegrasi untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan mempercepat pengembangan produk baru.
Sonos telah menghadapi tantangan besar dalam beberapa tahun terakhir, baik dari sisi finansial maupun gambaran publik. Sejak peluncuran produk terbaru mereka nan mendapat respons kurang positif tahun lalu, kondisi perusahaan semakin sulit.
Sebelum memangkas 200 karyawan, pada Agustus 2024, Sonos juga telah melakukan PHK terhadap 100 tenaga kerja sebagai langkah awal untuk menyesuaikan biaya operasional. Sejak saat itu, beberapa pelaksana kunci juga meninggalkan perusahaan, nan semakin memperumit situasi.
Keputusan restrukturisasi ini menandakan bahwa Sonos sedang berupaya menata kembali strategi bisnisnya agar lebih kompetitif di industri audio nan semakin ketat.
Di tengah restrukturisasi ini, muncul buletin bahwa Sonos sedang mengembangkan produk baru, adalah perangkat streaming box nan direncanakan meluncur dalam beberapa bulan ke depan.
Jika rumor ini benar, produk tersebut bisa menjadi langkah krusial bagi Sonos untuk memperluas portofolio produknya di luar kategori speaker dan soundbar. Namun, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Sonos mengenai perincian produk ini.
Keputusan untuk melakukan PHK terhadap 200 tenaga kerja tentu menimbulkan akibat nan cukup besar, baik bagi internal perusahaan maupun industri audio secara keseluruhan. Dari sisi Sonos, perubahan ini dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi tekanan finansial, tetapi juga berisiko menurunkan moral tenaga kerja nan tersisa.
Sementara itu, bagi industri audio, restrukturisasi ini bisa menjadi sinyal bahwa Sonos tengah mengubah konsentrasi bisnisnya agar lebih kompetitif di pasar nan semakin ketat.
Restrukturisasi nan dilakukan Sonos merupakan langkah strategis untuk mengatasi tekanan finansial dan meningkatkan efisiensi operasional. Meskipun langkah ini bisa membantu perusahaan dalam jangka panjang, akibat jangka pendeknya cukup signifikan, terutama bagi tenaga kerja nan terdampak PHK.
BACA JUGA:
- Rugi Rp25 T, Intel Bakal PHK Lebih dari 15.000 Karyawan
- Gelombang PHK Berlanjut, Tesla Rumahkan Lebih dari 10% Karyawan
Dengan adanya rumor tentang peluncuran produk baru, Sonos tampaknya berupaya melakukan diversifikasi agar tetap relevan di industri teknologi audio. Bagaimana strategi ini bakal mempengaruhi masa depan perusahaan? Hanya waktu nan bakal menjawab.