Mengenal Liang Wenfeng, Sosok Di Balik Deepseek Yang Bikin Perusahaan Ai Amerika Ketar-ketir

Sedang Trending 6 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Nama Liang Wenfeng belakangan ini mencuri perhatian publik setelah terungkap menjadi pendiri DeepSeek, perusahaan kepintaran buatan namalain AI.

Sekarang Liang tengah menikmati kesuksesan mendadak dengan chatbot AI miliknya. Hal ini lantaran perusahaannya disebut telah membikin gebrakan besar bulan ini.

Aplikasi tersebut menawarkan kegunaan nan mirip dengan chatbot ChatGPT milik OpenAI nan populer, menjawab pertanyaan dan membikin teks sebagai respons atas permintaan pengguna.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Klaim DeepSeek untuk melakukan perihal itu dengan chip nan lebih sedikit dan kurang canggih daripada perusahaan Amerika terlihat membikin Wall Street ketar-ketir, Bunda.

Hal ini lantaran saham teknologi AS ambruk di tengah kekhawatiran tentang skill perusahaan AS untuk bersaing. Bahkan, Presiden AS Donald Trump mengatakan peluncuran DeepSeek menjadi peringatan.

“Harus menjadi peringatan bagi industri kita bahwa kita perlu berfokus untuk bersaing demi menang,” ungkap Trump.

Mengenal sosok Liang Wenfeng

Liang nan mendirikan DeepSeek pada 2023, ini lahir di Guangdong. Ia kuliah di Zhejiang University saat berumur 17 tahun, mengambil bagian teknik elektronika dan komunikasi sebelum mengambil gelar master dalam teknik info dan komunikasi, nan diselesaikannya pada 2010.

Kemudian, Liang mendirikan biaya lindung nilai kuantitatif High-Flyer pada 2015. Dana lindung ini mengembangkan model untuk perdagangan saham terkomputerisasi dan mulai menggunakan teknik pembelajaran mesin untuk menyempurnakan strategi tersebut.

Seperti banyak pedagang kuantitatif China lainnya, High-Flyer mengalami kerugian ketika regulator menindak perdagangan semacam itu tahun lalu.

Perusahaan ini juga mempunyai daya komputasi nan melimpah untuk AI, lantaran pada 2022 High-Flyer telah mengumpulkan 10.000 chip prosesor skematis A100 berkinerja tinggi buatan Nvidia nan berbasis di California nan digunakan untuk membangun dan menjalankan sistem AI.

Tujuan Liang mendorong pembelajaran AI

Liang mengatakan menghabiskan hari-harinya dengan membaca makalah, menulis kode, dan berperan-serta dalam obrolan kelompok, seperti peneliti lainnya.

Pendekatan Liang terfokus sesuai dengan tekadnya untuk mendorong pembelajaran AI ke depan. Setelah puluhan tahun mengandalkan penemuan dari Barat, dia mengatakan China kudu memberikan kontribusinya sendiri.

“Yang kami lihat adalah bahwa AI China tidak dapat berada dalam posisi mengikuti selamanya. Kami sering mengatakan ada kesenjangan satu namalain dua tahun antara AI China dan Amerika Serikat, tetapi kesenjangan nan sebenarnya adalah perbedaan antara orisinalitas dan peniruan,” ujar Liang.

“Jika ini tidak berubah, China bakal selalu menjadi pengikut. Jadi, beberapa eksplorasi tidak dapat dihindari,” sambungnya.

Namun, perusahaan itu dilaporkan mengelola aset senilai US$8 miliar namalain setara dengan Rp130 triliun, sumber daya nan cukup untuk mendanai penelitian AI DeepSeek.

Nah, itulah sejumlah perihal nan dapat Bunda kenali dari sosok Liang Wenfeng. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027