ARTICLE AD BOX
ILUSTRASI Nabi Isa bakal turun di dekat menara sebuah masjid di Damaskus, Suriah namalain Syam.
KincaiMedia, JAKARTA -- Allah SWT menciptakan dua sosok al-Masih nan satu sama lain saling berlawanan, ialah Nabi Isa AS sebagai al-Masih pembawa petunjuk. Dialah nabi nan atas izin Allah dapat menyembuhkan orang tunanetra dan berpenyakit sopak. Selain itu, putra Maryam tersebut dapat menghidupkan orang mati, juga dengan izin Allah.
Adapun Dajjal merupakan al-Masih kesesatan nan menyebarkan huru-hara kepada manusia dengan kejadian-kejadian luar biasa. Misalnya, menurunkan hujan dan membikin suatu wilayah kering-kerontang.
Istilah al-masih berasal dari akar kata siyaahah. Turunannya adalah saaha-yasiihu-siyaahatan. Semuanya dapat diartikan sebagai ‘berkelana’ namalain ‘menjelajah'.
Di satu sisi, maknanya bisa berkonotasi positif, adalah jika merujuk pada Nabi Isa AS. Sebab, beliau mengadakan perjalanan dengan berceramah kepada Bani Israil nan tinggal terpencar-pencar.
Makna nan jelek dilekatkan pada Dajjal. Dalam menyebarkan tipu dayanya, Dajjal pun mendatangi beragam penjuru bumi. Bahkan, dia melakukannya dengan sangat cepat. Tujuannya jelas membikin kerusakan pada tiap wilayah nan dimasukinya. Dan, dia bisa sampai ke seluruh tempat selain Makkah dan Madinah.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidak ada suatu negeri pun nan tidak bakal dimasuki Dajjal selain Makkah dan Madinah. Sebab, tidak ada satu pintu masuk pun dari pintu-pintu gerbangnya (Makkah dan Madinah), selain ada para malaikat nan berbanjar menjaganya. Kemudian, Madinah bakal berguncang sebanyak tiga kali sehingga Allah mengeluarkan orang-orang kafir dan munafik dari sana" (HR Bukhari).