ARTICLE AD BOX
Jan 23, 2025
Faradilla A.
11menit Dibaca
Apabila menggunakan WooCommerce di website, Anda bisa memaksimalkan skill plugin ini dengan shortcode. Elemen ini berfaedah untuk menambahkan fitur WooCommerce tertentu tanpa kudu menulis kode lengkapnya secara manual.
Di tulisan ini, kami bakal menjelaskan semua shortcode WooCommerce dan fungsinya. Kami juga bakal membahas masalah nan umum terjadi, serta merekomendasikan pengganti untuk menyesuaikan toko online Anda.
Mari kita mulai dengan memahami apa itu shortcode WooCommerce dan langkah menggunakannya.
Apa itu shortcode WooCommerce?
Shortcode di WooCommerce adalah potongan kode singkat nan bisa Anda tambahkan untuk menyesuaikan fungsionalitas dan konten toko online Anda tanpa perlu menulis kode kustomnya sendiri. Setiap shortcode terdiri dari dua bagian utama: body dan parameter.
Body merupakan bagian utama shortcode, nan diletakkan di dalam kurung siku. Bagian ini memberi tahu WooCommerce jenis fitur namalain konten nan bakal ditampilkan.
Parameter adalah pengaturan opsional nan bisa Anda tambahkan untuk menyesuaikan output. Parameter ditempatkan setelah body dalam tanda kurung siku nan sama. Setiap parameter mempunyai atribut dan nilai, nan dipisahkan oleh tanda sama dengan.
Sebagai contoh, jika Anda mau menampilkan tiga produk terlaris dalam tiga kolom, shortcodenya bakal seperti ini:
[products limit="3" columns="3" orderby="popularity"]
Body dalam kode di atas, adalah products, merujuk pada fitur utama nan bakal dieksekusi. Angka tiga dan popularity adalah parameter, nan mengontrol jumlah produk nan ditampilkan, pengaturan, dan metode pengurutannya.
Gunakan shortcode dengan menambahkannya ke postingan namalain laman nan Anda pilih di block penyunting WordPress menggunakan blok shortcode. Klik ikon “+” silam seret dan letakkan blok shortcode ke dalam editor.
Daftar shortcode WooCommerce nan umum digunakan
Mari pelajari shortcode WooCommerce nan tersedia dan langkah menggunakannya secara efektif. Perlu diingat bahwa shortcode ini hanya berfaedah di website WordPress nan sudah mempunyai plugin WooCommerce aktif.
1. Halaman keranjang
[woocommerce_cart]
Shortcode ini menampilkan laman keranjang shopping pada area nan dipilih di toko WooCommerce Anda. Fungsinya adalah menampilkan konten keranjang shopping pengguna dan menyediakan opsi untuk memperbarui item, menambahkan kode kupon, dan melanjutkan ke proses checkout.
Sebagian besar tema WooCommerce secara otomatis menyertakan shortcode ini di laman keranjang belanja. Namun, Anda bisa menggunakannya untuk membikin kode kustom. Karena tidak mempunyai atribut nan bisa disesuaikan, Anda bisa langsung menambahkan kode ini.
2. Halaman pembayaran
[woocommerce_checkout]
Shortcode ini menyematkan blangko pembayaran di laman pembayaran WooCommerce Anda. Pelanggan bisa menggunakan blangko untuk mengirimkan info tagihan dan pengiriman, memilih metode pembayaran, dan meninjau pesanan sebelum melakukan pemesanan.
3. Halaman akun pengguna
[woocommerce_my_account]
Shortcode WooCommerce ini menampilkan area akun pengguna. Anda bisa menggunakannya untuk membikin laman akun pengguna agar pengguna nan sudah login bisa mengelola info pribadi mereka, melacak pesanan, mengubah alamat, dan mengganti kata sandi.
Untuk pengguna tamu, shortcode ini bakal menampilkan blangko login.
4. Formulir tracking pesanan
[woocommerce_order_tracking]
Apabila toko online Anda menjual produk fisik, shortcode ini bakal menambahkan kegunaan tracking pesanan bagi pelanggan. Mereka bisa menginput ID pesanan dan alamat email dalam form nan ditampilkan untuk mengecek status pesanannya.
Anda pun bisa membikin laman tracking pesanan unik dengan cepat.
Tidak seperti bagian pesanan dari shortcode [woocommerce_my_account], pengguna tidak kudu membikin akun namalain login untuk menggunakan fitur ini. Anda bisa menyediakan fitur tracking pesanan sigap dengan shortcode ini untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
5. Menampilkan laman produk tertentu
[product_page]
Gunakan shortcode ini untuk menampilkan produk dengan ID namalain kode SKU (Stock Keeping Unit) di mana saja di laman namalain postingan Anda. Kode ini menampilkan info produk, termasuk judul, harga, deskripsi, ulasan, dan tombol tambahkan ke keranjang.
Berikut adalah contoh shortcode laman produk dengan kedua atribut tersebut:
[product_page id="123"] [product_page sku="SKU123"]
Anda bisa menggunakan shortcode [product_page] beberapa kali di laman nan sama untuk menampilkan produk nan berbeda. Tambahkan blok shortcode sendiri untuk setiap produk.
6. Daftar produk
[products]
Shortcode WooCommerce ini merupakan salah satu nan paling serbaguna lantaran beragam pilihan atributnya.
Kalau tadi shortcode [product_page] menampilkan satu laman produk lengkap, shortcode [product] bakal menampilkan perincian produk tertentu secara lebih singkat. Opsi ini cocok untuk menampilkan beberapa produk dalam format nan ringkas, seperti dalam daftar namalain postingan blog.
Atribut produk
Berikut adalah beberapa atribut utama untuk menyesuaikan output shortcode [products] WooCommerce:
id
Atribut ini menampilkan item tertentu berasas ID produknya.
Contoh: [product id = “123”]
skus
Atribut ini menunjukkan produk tertentu berasas SKU-nya. Hindari menggunakannya berdampingan dengan atribut ID untuk mencegah output nan saling bertentangan.
Contoh: [product sku = “SKU123”]
limit
Gunakan atribut ini untuk menentukan jumlah produk nan muncul saat menampilkan beberapa produk menggunakan satu shortcode.
Contoh: [products limit=”4″]
columns
Atribut ini menentukan jumlah kolom untuk menampilkan produk, nan berfaedah untuk menghemat ruang halaman. Standarnya adalah empat kolom, selain Anda menentukan jumlah lain.
Contoh: [products columns=”5″]
orderby
Atribut ini berfaedah untuk menentukan metode pengurutan produk nan ditampilkan.
Berikut opsi nan tersedia:
- title (default) – mengurutkan produk berasas judulnya.
- date – mengurutkan produk berasas tanggal diterbitkan.
- popularity – mengurutkan produk berasas jumlah pembelian.
- rating – mengurutkan produk berasas nilai rata-rata produk.
- rand – menampilkan produk dalam urutan acak.
- id – mengurutkan produk berasas ID-nya.
Contoh: [products orderby=”date”]
order
Atribut ini menentukan apakah produk diurutkan naik (ASC) namalain turun (DESC). Nilai defaultnya adalah naik, selain ditentukan lain.
Contoh: [products order=”DESC”]
category
Gunakan atribut ini untuk menampilkan produk dari kategori tertentu berasas slug kategorinya. Pisahkan beberapa slug kategori dengan koma.
Contoh: [products category=”baju,summer”]
tag
Atribut ini menunjukkan produk dengan tag tertentu. Mirip dengan atribut category, gunakan koma untuk memisahkan beberapa tag produk.
Contoh: [products tag=”baru”]
class
Atribut ini menambahkan kelas CSS unik untuk mengubah style outputnya. Sebelum menggunakannya, Anda kudu membikin kelas CSS kustom di dalam stylesheet tema Anda (style.css).
Contoh: [products class=”main-paragraph”]
on_sale
Berfungsi untuk menampilkan produk nan sedang diskon. Saat Anda menggunakannya, WooCommerce bakal menyeleksi produk dan hanya menampilkan produk dengan nilai diskon. Atur ke true untuk mengaktifkan filter ini namalain false untuk menampilkan semua produk.
Hindari penggunaan atribut on_sale dengan best_selling dan top_rated untuk mencegah output nan bertentangan. Sebab, ketika keduanya digabungkan, kriteria nan kudu diprioritaskan bakal menjadi rancu.
Contoh: [products on_sale=”true”]
best_selling
Gunakan atribut ini dengan nilai true untuk menampilkan produk terlaris saja. Jangan gunakan berdampingan dengan atribut on_sale dan top_rated untuk menghindari masalah penentuan prioritas.
Contoh: [products best_selling=”true”]
top_rated
Atribut ini menampilkan produk dengan ranking teratas berasas ranking pengguna, menerima pilihan true dan false. Hindari menggunakannya berdampingan dengan atribut on_sale dan best_selling untuk mencegah terjadinya berantem filter.
Contoh: [products top_rated=”true”]
paginate
Atur atribut ini ke true untuk mengaktifkan pagination bagi produk nan dipilih. Kombinasikan dengan atribut pemisah untuk mengontrol jumlah produk nan ditampilkan per halaman.
Contoh: [products paginate=”true”]
visibility
Atribut ini menyeleksi produk berasas status tampilannya, seperti:
- visible (default) – produk nan ditampilkan di toko dan hasil pencarian.
- catalog – produk nan ditampilkan di toko saja, tidak termasuk hasil pencarian.
- search – produk nan ditampilkan di hasil pencarian saja, tapi tidak di toko.
- hidden – produk nan disembunyikan dari toko dan hasil pencarian.
- featured – produk nan ditandai sebagai unggulan.
Contoh: [products visibility=”catalog”]
7. Menampilkan semua kategori produk nan tersedia
[product_categories]
Shortcode ini memudahkan pengguna melihat-lihat kategori produk di website WordPress Anda. Kode ini menampilkan semua kategori produk secara default, tapi Anda bisa menyesuaikan outputnya menggunakan atribut berikut ini:
- number – mengatur jumlah kategori nan ditampilkan. Cara kerjanya mirip dengan atribut limit dalam shortcode [products].
- columns – menetapkan jumlah kolom untuk menampilkan kategori nan dipilih.
- include – menentukan kategori nan bakal ditampilkan berasas ID-nya.
- orderby – mengatur urutan kategori produk nan ditampilkan. Berikut opsi pengurutan nan tersedia:
- name – menurut nama kategori produk.
- id – berasas ID kategori.
- slug – berasas slug kategori.
- menu_order – sesuai urutan menu nan ditetapkan dalam pengaturan WooCommerce.
- count – menurut jumlah produk dalam setiap kategori.
- order – menentukan apakah kategori produk dirutukan naik (ASC) namalain turun (DESC).
- hide_empty – menyembunyikan kategori nan tidak mempunyai produk apa pun.
- parent – menampilkan kategori produk nan merupakan subkategori dari kategori utama tertentu.
Contoh: [product_categories include=”12,15,18″ orderby=”slug” order=”ASC”]
8. Menampilkan kategori produk tertentu
[product_category]
Meskipun mirip dengan shortcode sebelumnya, [product_category] mempunyai kegunaan nan berbeda, adalah menampilkan produk dari kategori tertentu. Kode ini cocok untuk menampilkan produk nan relevan di landing page unik milik setiap kategori, namalain menyoroti item nan sedang tren dari kategori tertentu.
Shortcode ini memerlukan atribut category dengan slug kategori produk nan dipilih agar bisa berfungsi. Anda kemudian bisa mengombinasikannya dengan atribut berikut untuk menyesuaikan outputnya:
- columns – mengatur jumlah kolom untuk menampilkan produk. Nilai defaultnya adalah 4.
- orderby – menentukan metode pengurutan produk. Atribut ini mempunyai opsi nan sama dengan orderby dalam shortcode [product_categories].
- order – menentukan kriteria pengurutan.
- per_page – membatasi jumlah produk nan ditampilkan per halaman.
- paginate – mengaktifkan pagination (penomoran halaman) seumpama diatur ke true.
Contoh: [product_category category=”shirts” orderby=”price”]
9. Produk terkait
[related_products]
Menambahkan shortcode ini ke laman produk bakal meminta WooCommerce untuk menampilkan produk mengenai berasas kategori dan tag nan sama dengan produk nan sedang dilihat.
Karena Anda tidak bisa memilih produk mengenai secara manual, shortcode ini paling ideal untuk digunakan pada laman produk sendiri guna mendorong cross-selling.
Gabungkan shortcode ini dengan atribut posts_per_page untuk membatasi jumlah produk mengenai nan ditampilkan. Anda juga bisa menggunakan atribut columns untuk mengatur tata letak output.
Contoh: [related_products posts_per_page=”3″ columns=”3″]
10. Produk nan baru ditambahkan
[recent_products]
Gunakan shortcode ini untuk menampilkan produk nan baru saja ditambahkan, dengan meletakkannya di area-area strategis seperti homepage namalain landing page kategori. Gabungkan dengan atribut limit, column, dan orderby untuk menyesuaikan outputnya.
11. Produk unggulan
[featured_products]
Shortcode ini cocok untuk menyoroti produk unggulan namalain promosi di website Anda. Seperti [recent_products], shortcode ini menerima atribut limit, column, dan orderby untuk menyesuaikan tampilan produk.
12. Produk terlaris
[best_selling_products]
Pamerkan produk terlaris Anda dengan shortcode ini sebagai bukti sosial agar pengguna tahu bahwa item-item tersebut banyak disukai oleh di pembeli lain. Strategi ini bisa memengaruhi keputusan pembelian pengunjung, membantu produk terjual lebih cepat, dan meningkatkan kepercayaan sasaran pasar Anda.
Gunakan atribut limit, columns, dan orderby untuk menyesuaikan tampilan produk Anda.
13. Produk dengan penilaian tertinggi
[top_rated_products]
Shortcode ini menampilkan daftar produk dengan penilaian tertinggi berasas ulasan pelanggan. Seperti [best_selling_products], shortcode ini bisa membantu memengaruhi keputusan pembelian dan membangun kepercayaan pelanggan.
Gabungkan shortcode ini dengan atribut limit, column, dan orderby untuk menyesuaikan outputnya.
14. Produk nan didiskon
[sale_products]
Apabila Anda mau membikin laman namalain bagian penjualan unik untuk mempromosikan produk diskon, shortcode ini bisa membantu Anda. Cukup tambahkan atribut limit, column, dan orderby untuk menyesuaikan tampilan bagian tersebut.
15. Tombol tambahkan ke keranjang dan URL
[add_to_cart]
Shortcode [add_to_cart] menambahkan tombol “Tambahkan ke keranjang” untuk produk tertentu pada laman namalain postingan nan Anda pilih.
Dengan demikian, pengguna bisa menambahkan item ke keranjangnya dengan mudah tanpa kudu mengunjungi laman produk sendiri. Manfaatkan fitur ini untuk mempromosikan produk di laman nan bukan merupakan bagian dari toko WooCommerce.
Gunakan atribut id namalain sku untuk menautkan produk ke tombol keranjang. Setelah itu, Anda bisa menyesuaikan tampilan tombol dengan atribut tambahan, seperti:
- style – menyesuaikan style tombol dengan inline CSS, nan hanya bertindak untuk komponen tertentu.
- show-price – menampilkan nilai produk di sebelah tombol keranjang seumpama diatur ke true.
- class – menambahkan kelas CSS kustom nan bisa digunakan kembali untuk mengubah tampilan tombol.
- quantity – menentukan jumlah nan ditambahkan ke keranjang.
Shortcode berikut adalah contoh penggunaan atribut ini untuk menampilkan nilai produk di samping tombol dan menempatkannya di tengah:
[add_to_cart id=”49″ show_price=”true” style=”display: block; text-align: center;”]
Apabila tidak mau menggunakan tombol untuk fitur keranjang, Anda bisa menggunakan [add_to_cart_url] untuk menambahkannya dalam corak link. Shortcode ini menghasilkan URL langsung nan secara otomatis menambahkan produk tertentu ke keranjang saat dikunjungi.
Metode ini berfaedah untuk mendorong penjualan melalui email namalain area website WooCommerce nan tidak memungkinkan untuk menampilkan tombol.
Karena shortcode ini bakal membikin link, Anda hanya perlu menambahkan atribut id namalain sku untuk produk nan dipilih.
Contoh: [add_to_cart_url id=”123″]
16. Pemberitahuan shopping di laman non-WooCommerce
[shop_messages]
Dengan shortcode ini, Anda bisa menampilkan pesan namalain notifikasi WooCommerce di mana saja di website Anda ketika pengguna berinteraksi dengannya.
Pesan-pesan ini bisa mencakup pemberitahuan seperti “Produk dimasukkan ke keranjang,” “Kupon sukses diterapkan,” namalain pesan error jika terjadi masalah saat pembayaran.
Apabila ditempatkan secara strategis, shortcode [shop_messages] bisa meningkatkan alur transaksi pengguna serta pengalaman berbelanja mereka secara keseluruhan.
Shortcode ini juga berfaedah untuk diletakkan di laman unik tempat Anda perlu menampilkan pemberitahuan krusial kudu terlihat oleh pelanggan.
Selain itu, shortcode ini tidak mempunyai atribut apa pun sehingga Anda cukup menempatkannya di letak nan diinginkan. Pesan-pesan ini bisa disesuaikan, tapi Anda perlu menggunakan filter WordPress namalain mengganti file tema di direktori notices.
17. Kolom pencarian produk langsung dengan filter
[woocommerce_product_search]
Disediakan oleh ekstensi WooCommerce premium WooCommerce Product Search, shortcode ini berfaedah untuk menampilkan filter pencarian produk secara langsung di laman dan postingan Anda.
Saat pengguna mengetikkan kata kunci di kolom pencarian tersebut, hasil nan cocok bakal langsung muncul, nan tentunya bakal membantu meningkatkan pengalaman pengguna toko online Anda.
Secara default, shortcode [woocommerce_product_search] menampilkan titel produk dengan penjelasan singkat, harga, dan tombol tambahkan ke keranjang. Untuk menyesuaikan tampilannya, Anda bisa membaca pengarsipan ekstensi tersebut mengenai atribut nan tersedia.
Anda bisa menambahkan lebih banyak kegunaan pencarian dengan beragam filter. Gunakan filter ini dengan shortcode [woocommerce_product_filter_products] untuk menampilkan hasil pencarian secara dinamis:
- [woocommerce_product_filter] – menampilkan filter Pencarian Produk secara langsung bagi visitor untuk memasukkan kata kunci guna mempersempit hasil pencarian.
- [woocommerce_product_filter_attribute] – menampilkan filter Atribut Produk langsung, cocok untuk toko nan menjual produk variabel.
- [woocommerce_product_filter_category] – menyematkan filter Kategori Produk langsung untuk hanya menampilkan hasil nan ditentukan berasas kategori.
- [woocommerce_product_filter_price] – menampilkan filter nilai langsung dengan kolom input dan slider untuk mengatur rentang nilai nan diinginkan.
- [woocommerce_product_filter_tag] – menambahkan filter Tag Produk langsung nan bisa dipilih visitor untuk mempersempit hasil berasas tag nan dipilih.
- [woocommerce_product_filter_rating] – menyematkan filter Peringkat Produk secara langsung untuk menampilkan produk berasas penilaian rata-rata dari pelanggan.
- [woocommerce_product_filter_sale] – menampilkan filter langsung untuk produk nan didiskon.
- [woocommerce_product_filter_stock] – menampilkan produk nan tersedia namalain tersedia secara pre-order.
- [woocommerce_product_filter_reset] – menambahkan tombol untuk menghapus semua filter langsung.
Masalah umum dengan shortcode di WooCommerce
Meskipun memudahkan Anda menyesuaikan website toko online Anda, shortcode WooCommerce tidak selalu bebas dari error. Mari pelajari beberapa langkah paling umum untuk mengatasi masalah shortcode WooCommerce.
Shortcode tidak ditampilkan dengan benar
Berikut solusi nan bisa Anda coba untuk memperbaiki shortcode nan muncul sebagai teks biasa di halaman, bukannya merender konten WooCommerce nan dimaksud:
- Periksa format shortcode. Sisipkan shortcode ke laman namalain postingan blog menggunakan blok shortcode di penyunting visual WordPress. Apabila Anda menggunakan penyunting teks, cek lagi apakah ada typo namalain tag HTML tambahan nan bisa mengganggu skill shortcode.
- Gunakan tanda kutip lurus (“). Tanda kutip curly (“ ”) bukan merupakan standar dalam coding dan bisa menyebabkan shortcode rusak serta tidak bisa dirender dengan benar.
- Update WooCommerce dan WordPress. Versi lama mungkin tidak mendukung shortcode tertentu sehingga tidak bisa berfaedah dengan baik.
- Cek kompatibilitas tema. Apabila masalah shortcode bisa diatasi dengan beranjak ke tema WordPress default, artinya tema Anda saat ini tidak kompatibel. Hubungi tim support tema untuk mendapatkan solusi, namalain tukar tema untuk mencegah error terjadi lagi.
- Periksa kompatibilitas plugin. Nonaktifkan semua plugin selain WooCommerce dan lihat apakah shortcodenya berfungsi. Kalau berhasil, aktifkan kembali satu per satu untuk mencari tahu plugin mana nan menyebabkan masalah. Anda juga bisa mencoba menghubungi tim support plugin tersebut untuk melaporkan masalah dan mencari solusinya.
Shortcode tidak dirender dengan benar
Masalah ini sering terjadi pada laman namalain postingan WooCommerce kustom. Cobalah metode berikut untuk memperbaikinya:
- Lihat lagi penempatan shortcode. Pastikan laman tempat Anda menyisipkan shortcode tidak bertentangan dengan laman WooCommerce nan sudah ada, seperti laman Toko namalain Checkout. Selain itu, baca pengarsipan shortcode WooCommerce untuk memastikan bahwa shortcode nan dipilih bisa berfaedah di area nan Anda inginkan.
- Perbarui pengaturan permalink. Buka Settings (Pengaturan) → Permalinks di dashboard admin dan klik Save Changes (Simpan Perubahan) untuk mengatur ulang struktur permalink. Langkah ini bakal menghapus semua URL nan disimpan dalam cache untuk mengatasi masalah Anda.
Produk tidak muncul dalam shortcode
Apabila produk WooCommerce tidak ditampilkan dengan betul saat menggunakan shortcode mengenai produk, cobalah solusi berikut ini:
- Periksa visibilitas produk. Pastikan status produk nan mau Anda tampilkan adalah Published (Diterbitkan) dan diatur ke Public. Anda bisa melihatnya di bagian Publish (Terbitkan) pada penyunting WooCommerce.
- Cek kategori dan tag produk. Tetapkan kategori dan tag nan sesuai untuk produk Anda, terutama jika Anda menerapkan filter berasas atribut ini dalam shortcode.
- Gunakan atribut nan benar. Periksa kembali atribut nan digunakan dalam shortcode untuk memastikan kesesuaiannya dengan produk nan mau Anda tampilkan.
Alternatif shortcode untuk WooCommerce
Meskipun shortcode bisa menjadi opsi nan sangat praktis untuk menyesuaikan website WooCommerce, ada pengganti mudah berbasis visual nan mungkin perlu Anda coba. Berikut adalah beberapa pengganti nan paling sering digunakan.
Blok WordPress
Sejak penyunting blok Gutenberg diintegrasikan ke WordPress, banyak plugin nan sekarang juga menyediakan fitur-fiturnya dalam format blok, termasuk WooCommerce.
Format blok mudah ditambahkan dan mempunyai pratinjau langsung sehingga ideal bagi pengguna pemula lantaran akibat errornya lebih rendah daripada shortcode.
Untuk menggunakan blok, buka Block inserter (+) dan lihat opsi nan tersedia. Seret dan letakkan blok nan Anda perlukan ke editor, silam sesuaikan setiap blok menggunakan pengaturan di sidebar kanan.
Plugin page builder WordPress
Banyak plugin page builder terkenal nan terintegrasi dengan WooCommerce untuk membantu Anda menyesuaikan laman kustom lebih lanjut menggunakan tampilan drag-and-drop nan praktis. Plugin ini juga menyediakan beragam komponen website untuk menambahkan konten bergerak tanpa coding.
Berikut adalah beberapa plugin page builder terbaik untuk WooCommerce:
- Beaver Builder (versi premium mulai dari $99/tahun namalain sekitar Rp1,63 juta)
- Divi (mulai dari $70/tahun atau $199/pembayaran satu kali namalain sekitar Rp1,45-Rp3,3 juta)
- Visual Composer (versi premium mulai dari $49/tahun namalain sekitar Rp800.000)
- SeedProd (versi premium mulai dari $39,50/tahun namalain sekitar Rp645.000)
Editor website WordPress
Editor website bawaan bisa menjadi pengganti nan bagus untuk plugin page builder. Anda bisa mengaksesnya melalui Appearance (Tampilan) → Editor di dashboard WordPress.
Karena berbasis blok, Anda bisa menggunakan penyunting ini untuk membikin laman dengan template siap pakai namalain kumpulan blok dan pola tanpa perlu menulis kode sendiri.
Fitur ini bisa membantu menjaga performa toko WooCommerce Anda tetap optimal lantaran tidak memerlukan plugin tambahan.
Kesimpulan
Shortcode WooCommerce adalah tool nan sangat berfaedah untuk menyesuaikan website toko online Anda. Kode ini membantu pemilik upaya mengoptimalkan websitenya dengan fitur-fitur canggih tanpa perlu menulis kode lengkapnya sendiri.
Apabila ditambahkan dengan betul menggunakan atribut nan tepat, shortcode WooCommerce bisa menambahkan lebih banyak kegunaan nan berfaedah pada toko Anda.
Mudah-mudahan tulisan ini sukses membantu Anda mempelajari langkah menggunakan shortcode WooCommerce secara efektif dan mengatasi masalah nan mungkin muncul mengenai penggunaannya, ya. Apabila tetap mempunyai pertanyaan, lihat bagian FAQ di bawah ini namalain sampaikan lewat komentar yuk!
Tanya jawab (FAQ) shortcode WooCommerce
Bagaimana langkah membikin shortcode di WooCommerce?
Anda bisa membikin shortcode di WordPress dengan menyatakan kegunaan nan diinginkan dalam file functions.php tema dan mendaftarkannya sebagai shortcode. Namun, untuk konten dan fitur WooCommerce nan sudah ada, cukup tambahkan shortcode bawaan ke laman namalain postingan nan Anda pilih menggunakan blok shortcode WordPress.
Bagaimana langkah mengedit shortcode di WooCommerce?
Anda tidak bisa mengedit shortcode WooCommerce secara langsung. Namun, Anda bisa menyesuaikan outputnya dengan menambahkan parameter. Sebagai contoh, [products orderby=”popularity”] bakal menampilkan produk berasas jumlah pembeliannya. Anda juga bisa menggunakan kode kustom namalain plugin shortcode untuk menyesuaikan fungsionalitas shortcode nan ada.
Apakah shortcode memengaruhi SEO?
Shortcode tidak secara langsung memengaruhi SEO, tapi konten nan dihasilkannya memengaruhi SEO. Misalnya, jika sebuah shortcode menampilkan produk terlaris, mesin pencari bakal mengindeks konten tersebut seperti ketika ditambahkan secara manual.