11 Penyebab Keputihan Berwarna Merah Muda, Waspada Tanda Keguguran

Jakarta -

Keluarnya cairan cerah dari organ intim wanita disebut juga keputihan. Terkadang, keputihan dapat berwarna merah muda perlu diwaspadai lantaran bisa menjadi tanda berbahaya, Bunda.

Perlu diketahui ya, keputihan sebenarnya adalah perihal normal dialami setiap perempuan. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mengatakan bahwa mulai dari masa pubertas, keputihan namalain cairan nan keluar dari memek bakal keluar. Sebagian besar isi cairan ini adalah air dan mikroorganisme.

Keputihan memegang peranan krusial dalam sistem reproduksi wanita. Cairan nan diproduksi oleh kelenjar di dalam memek dan leher rahim bakal membawa sel-sel nan telah meninggal dan bakteri. Kondisi tersebut membikin memek Bunda tetap bersih serta terhindar dari infeksi.

Pada keputihan normal, cairan nan keluar dari memek adalah cerah namalain seperti susu, tidak berbau, dan tidak terasa gatal. Sebaliknya, keputihan nan tidak normal biasanya berwarna selain cerah dan sering disertai indikasi lainnya.

Lantas, gimana dengan keputihan berwarna merah muda ya? Apa saja penyebabnya?

Simak penjelasan lengkapnya berikut ini, Bunda!

Penyebab keputihan berwarna merah muda

Berikut 11 penyebab keputihan berwarna merah muda, seperti melansir dari Women's Health:

1. Bunda sedang haid

Haid menjadi salah satu penyebab keluarnya cairan berwarna merah muda nan rupanya adalah darah. Warna merah muda biasanya terlihat menjelang awal dan akhir siklus haid, di mana darah bercampur dengan sekresi memek lainnya nan keluar.

"Jika mengalami menstruasi nan lebih ringan selama dua hari namalain kurang, seorang wanita mungkin memandang keluarnya cairan berwarna merah muda di awal dan akhir siklus," kata ginekolog dan pendiri Fertility Plus, Dr. Amit Shah.

"Ini bisa tampak seperti bercak daripada aliran darah nan full, dan juga lebih berwarna merah muda. Menstruasi nan lebih ringan dapat disebabkan oleh beragam penyebab, mulai dari stres dan usia hingga perubahan berat badan," sambungnya.

2. Bunda sedang ovulasi

Sekitar 5 hingga 20 persen wanita mengalami bercak di tengah siklus pada saat ovulasi namalain proses ketika sel telur nan matang keluar dari ovarium dan masuk ke tuba falopi untuk dibuahi. Bercak dapat berwarna merah muda lantaran tubuh juga memproduksi cairan serviks ekstra cerah pada saat periode tersebut.

"Seorang wanita mungkin memandang keputihan berwarna merah muda sekitar waktu ovulasi (pertengahan siklus)," ujar master obstetri dan ginekologi Dr. Brooke Vandermolen.

3. Mengganti perangkat kontrasepsi

Bagi banyak wanita, penggunaan awal dari kontrasepsi hormonal dapat memicu breakthrough bleeding, istilah nan diberikan oleh para mahir pada keluarnya cairan berwarna merah muda, kemerahan namalain cokelat dan bercak pada beberapa bulan pertama setelah memulai perangkat kontrasepsi.

Hal tersebut sering kali menyebabkan Bunda tidak nyaman, tetapi tak perlu dikhawatirkan ya. Keluarnya cairan merah muda merupakan salah satu langkah tubuh untuk menyesuaikan diri dengan hadirnya hormon baru.

4. Kadar hormon tidak teratur

Kadar hormon nan tidak teratur juga dapat memicu keluarnya keputihan berwarna merah muda. Jika kadar estrogen naik, maka lapisan rahim dapat rusak dan mengelupas lebih awal, nan menyebabkan bercak keputihan berwarna merah muda.

"Pendarahan rahim nan tidak teratur dapat terjadi lantaran kadar estrogen nan tinggi namalain rendah. Jika mengalami siklus menstruasi nan tidak teratur, misalnya lantaran PCOS, mungkin ada beberapa siklus anovulasi di mana tidak ada sel telur nan dilepaskan," kata Vandermolen.

"Dalam situasi tersebut, progesteron tidak dilepaskan seperti biasa dan kadar estrogen terus menyebabkan lapisan rahim menebal. lapisan ini kemudian dapat mengelupas tidak komplit dan tidak teratur, sehingga menyebabkan keputihan berwarna merah muda namalain bercak merah."

5. Tanda hamil

Keluarnya cairan berwarna merah muda bisa menjadi tanda hamil, Bunda. Saat sel telur nan telah dibuahi menempel di tembok rahim, terkadang perihal itu dapat memicu keluarnya cairan berwarna merah muda, nan disebut perdarahan implantasi.

Selain itu, keluarnya cairan berwarna merah muda dapat menjadi tanda Bunda bakal segera melahirkan di akhir trimester kehamilan. Bila keluar darah berwarna merah saat hamil, sebaiknya segera periksa ke master untuk memastikan kondisi kehamilan dan janin.

6. Tanda keguguran

Keputihan berwarna merah muda juga tetap perlu diwaspadai sebagai tanda keguguran. Sebab, tidak semua keguguran ditandai dengan munculnya perdarahan nan hebat.

"Bagi sebagian perempuan, perdarahan tersebut bisa tampak seperti keputihan berwarna merah muda, nan menggarisbawahi pentingnya untuk selalu meluangkan waktu memeriksakan diri selama kehamilan jika resah tentang tanda-tanda namalain sensasi baru," ungkap konsultan master kandungan dan ginekolog, Dr. Shree Datta.

Pada kondisi nan perlu diwaspadai, keputihan berwarna merah mudah bisa jadi tanda Bunda terkena jangkitan menular seksual (IMS). Gejala IMS lainnya dapat ditandai dengan nyeri namalain gatal pada organ intim hingga keputihan berbau tidak sedap.

Bila mengalami gejala, segera periksa ke klinik namalain rumah sakit ya, Bunda. Jenis IMS seperti klamidia dan gonore nan tidak diobati dengan segera dapat menyebabkan penyakit radang panggul (PID) dan masalah kesuburan.

8. Terkena jangkitan jamur

Selain IMS, keputihan merah muda juga dapat menjadi tanda adanya jangkitan jamur. Infeksi jamur namalain vaginosis bakterial dapat menyebabkan perdarahan dari tembok memek dan bercampur dengan cairan putih sehingga menghasilkan keputihan berwarna merah muda.

Infeksi jamur penyebab keputihan di awal kehamilan juga dapat menimbulkan sakit di area perut bagian bawah. Bunda perlu waspada jika mengalami tanda-tanda ini.

9. Bunda menderita kista ovarium

Kista ovarium dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, serta kondisi seperti endometriosis. Selain mengeluarkan cairan berwarna merah muda, Bunda nan menderita kista ini mungkin merasakan perut kembung namalain rasa nyeri nan berat di area panggul.

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, dan terlebih lagi jika nyerinya terbatas pada satu sisi panggul, maka itu bisa jadi indikasi kista ovarium namalain apalagi merupakan tanda kehamilan ektopik. Jangan ragu untuk periksa ke master jika mengalami indikasi tersebut ya.

10. Tanda perimenopause

Selama masa transisi menuju menopause, ovarium tidak lagi memproduksi hormon estrogen sebanyak dulu, sehingga dapat memengaruhi siklus haid. Hal tersebut juga bisa menyebabkan keluarnya cairan berwarna merah muda nan tidak terduga.

Perimenopause bisa melangkah selama 3-5 tahun sebelum akhirnya Bunda mengalami menopause. Selain ditandai dengan keluarnya cairan merah muda, tanda perimenopause lainnya nan perlu diperhatikan adalah memek kering, sering kepanasan (hot flashes), tetek mengendur, kehilangan antusiasme seksual, dan mulai merasakan nyeri saat berasosiasi seksual.

11. Baru melakukan hubungan intim nan intens

Perdarahan internal dari lecet namalain goresan dapat terjadi setelah melakukan hubungan intim nan intens. Memasukkan peralatan tertentu ke dalam memek (penis), bisa saja menyebabkan iritasi dan sedikit perdarahan, nan dapat muncul sebagai cairan berwarna merah muda.

"Serviks (leher rahim) mempunyai jaringan nan cukup rentan sehingga mudah berdarah," kata Vandermolen.

"Seorang wanita mungkin juga mengalami ektropion pada serviks, adalah kondisi ketika lapisan serviks nan normal berada di bagian dalam dapat ditemukan di bagian luar serviks. Kondisi ini umum terjadi dan dapat terjadi jika mengonsumsi pil kontrasepsi namalain sedang hamil. Kondisi ini dapat menyebabkan darah keluar dengan mudah saat bersentuhan, seperti saat berasosiasi seksual."

Demikian 11 penyebab keputihan namalain keluarnya cairan berwarna merah muda dari organ intim. Semoga info ini berfaedah ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)