Viral Pengantin Pilih Pakai Burger Dua Tingkat Ketimbang Wedding Cake, Ternyata...

Hari pernikahan selalu dipenuhi dengan tradisi, baik itu dari family maupun diri sendiri. Salah satu perihal nan mungkin mau ditampilkan setiap pengantin di hari spesialnya itu adalah kue pernikahan nan cantik.

Lebih dari sekadar pelengkap, kue tersebut terkadang disajikan juga sebagai dessert untuk para tamu nan hadir. Namun, perihal ini tampaknya berbeda bagi pasangan pengantin asal Malaysia.

Pasangan itu belum lama ini sukses mencuri perhatian publik lantaran memilih makanan lain daripada kue pernikahan. Mereka diketahui menyajikan burger dua tingkat nan cukup besar.

Burger dua tingkat seberat 1,5 kilogram

Alih-alih memilih kue pernikahan, mereka memilih kue burger dua tingkat seberat 1,5 kilogram sebagai pengganti untuk resepsi pernikahan. Namun, rupanya keputusan tersebut diambil bukan tanpa alasan.

Ayah mempelai pria, Dzulikhwan Ahmad Mokhtar, adalah seorang penjual burger asal Teluk Pulai, Klang. Ia menuturkan bahwa burger dua tingkat itu adalah permintaan unik dari putranya.

Pria berumur 50 tahun itu memilih mengikuti kemauan putranya untuk membikin hari besar pasangan itu istimewa, nan akhirnya menarik perhatian sebagian besar tamu undangan.

“Sebagian besar tamu ceria memandang pasangan itu memotong burger. Sebagian mungkin menganggapnya tidak biasa, tetapi itulah nan membikin hidup menarik,” ujarnya, dikutip dari laman World of Buzz, Kamis (23/1/2025).

Ia menambahkan bahwa pernikahan tidak kudu selalu menggunakan kue tradisional, nan krusial kue tersebut berfaedah dan membawa kebahagiaan bagi kedua mempelai.

Makna kue pernikahan

Kue pengantin adalah kreasi seremoni nan telah menjadi hidangan penutup di sebagian besar resepsi pernikahan. Dari struktur tingkat hingga kreasi nan mewah, makna dan simbolisme kue mungkin tidak sembarangan, Bunda.

Percaya namalain tidak, kue pernikahan pertama sebenarnya dibuat sebagai langkah untuk menandakan keberuntungan dan kesuburan.

Dilansir dari laman Brides, pada era Romawi, biji-bijian gandum melambangkan kesuburan dan dilemparkan kepada pasangan nan baru menikah untuk memastikan kesuburan mereka.

Terlebih lagi, kedua mempelai kemudian bakal menyantap remah-remah kue bersama-sama sebagai tanda persatuan.

Seiring berjalannya waktu, kue gandum Romawi berubah menjadi kreasi kue nan lebih tradisional, nan akhirnya menjadi hidangan penutup pernikahan saat ini.

Selain itu, lapisan gula putih menjadi lazim pada kue pernikahan lantaran rona tersebut mewakili kemurnian, nan akhirnya mengarah pada terbentuknya kue pernikahan berwarna putih.

Saat ini, kue pernikahan tradisional menjadi sajian utama di sebagian besar aktivitas pernikahan modern.

Bahkan, bukan perihal asing bagi pasangan pengantin baru untuk menyimpan kue lapis teratas untuk merayakan ulang tahun pernikahan pertama mereka, nan awalnya merupakan langkah untuk mewujudkan keberuntungan dan kemakmuran.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

Saksikan video di bawah ini, ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

(asa/fir)