ARTICLE AD BOX
Ada golongan orang nan tidak bisa mengqadha puasa, dan mereka dimudahkan dengan langkah bayar fidyah puasa. Fidyah menjadi solusi bagi mereka nan tidak dapat menjalankan puasa lantaran argumen tertentu, seperti sakit berkepanjangan namalain kondisi lainnya.
Pembayaran fidyah memerlukan sejumlah kriteria nan perlu diperhatikan oleh setiap Muslim. Hal ini tidak sembarangan lantaran fidyah merupakan corak tanggung jawab ibadah nan kudu dilaksanakan dengan benar.
Lantas, apa saja nan perlu diperhatikan ketika mau bayar fidyah? Mari simak info selengkapnya berikut ini, Bunda!
Apa itu fidyah puasa?
Fidyah puasa adalah kompensasi nan kudu dibayar oleh seseorang nan tidak dapat menjalankan dan mengganti ibadah puasa bulan Ramadan lantaran argumen tertentu. Perintah bayar fidyah puasa telah Allah SWT sebutkan dalam firmannya di Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 184, nan berbunyi:
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ١٨٤
Artinya: "(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara Anda sakit namalain dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari nan lain. Bagi orang nan berat menjalankannya, wajib bayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika Anda mengetahui."
Tata langkah bayar fidyah puasa
Fidyah dapat diserahkan dalam corak duit namalain bahan makanan pokok, seperti beras. Jumlah fidyah nan kudu dibayarkan tergantung pada jumlah hari puasa nan ditinggalkan.
Jika Bunda mau bayar fidyah menggunakan beras, takaran nan umum digunakan adalah 1,5 kg per hari. Jika memilih menggunakan uang, konversikan jumlah tersebut sesuai dengan nilai beras nan berlaku.
Saat menyalurkan fidyah kepada fakir miskin namalain lembaga amil kebaikan nan terpercaya, alangkah baiknya Bunda melafalkan referensi niat berikut ini.
Niat bayar fidyah
نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ هَذِهِ الْفِدْيَةَ عَنْ إِفْطَارِ صَوْمِ رَمَضَانَ لِلْخَوْفِ عَلَى وَلَدِيْ على فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyata an ifthari shaumi ramadhana lilkhaufi ala waladii fadrhan lillahi ta'ala
Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidyah ini dari tanggungan berbuka puasa Ramadan lantaran resah keselamatan anakku, fardu lantaran Allah.”
5 Kategori orang nan wajib bayar fidyah puasa
Dikutip dari kitab Panduan Muslim Sesuai Al Qur'an dan As Sunnah karya Dr. Abu Zakariya Sutrisno, M.Sc (2017) dan Tuntunan Puasa Praktis Maszhab Syafi'i & 40 Tanya Jawab Puasa karya Ubaidillah Gusman (2021), terdapat lima golongan nan wajib bayar fidyah puasa, di antaranya:
1. Orang tua renta
Orang tua renta termasuk dalam kategori nan wajib bayar fidyah puasa lantaran mereka sering menghadapi keterbatasan corak nan membikin puasa susah namalain apalagi tidak mungkin dilakukan. Keterbatasan ini sering kali disebabkan oleh kondisi kesehatan nan menurun seiring bertambahnya usia.
Seiring bertambahnya usia, banyak orang tua mengalami beragam masalah kesehatan, seperti penyakit kronis namalain stamina nan rendah, nan menghalangi mereka untuk menjalankan ibadah puasa. Dalam konteks ini, puasa dapat menjadi beban nan berat dan berisiko bagi kesehatan mereka.
Batasan ketidakmampuan nan dimaksud adalah jika berpuasa dapat menimbulkan kepayahan (masyaqqah) nan signifikan. Oleh lantaran itu, orang tua renta dalam golongan ini tidak dituntut untuk mengganti (qadha) puasa nan ditinggalkan, melainkan diwajibkan untuk bayar fidyah sebagai corak kompensasi.
2. Orang sakit parah
Kategori kedua adalah orang nan sakit parah. Penyakit nan diderita dapat menghalangi seseorang untuk berpuasa, baik lantaran pengaruh samping dari pengobatan maupun kondisi kesehatan nan tidak memungkinkan.
Dalam Islam, mereka nan mengalami sakit parah dan tidak ada angan untuk sembuh diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan. Sebagai pengganti puasa nan ditinggalkan, mereka diwajibkan untuk bayar fidyah.
Sementara itu, bagi orang nan menderita penyakit tetapi tetap mempunyai angan untuk sembuh, mereka tidak dikenakan tanggungjawab fidyah. Mereka diperbolehkan untuk tidak berpuasa jika mengalami kesulitan, tetapi tetap wajib mengganti puasanya di kemudian hari setelah kondisi kesehatan mereka membaik.
3. Perempuan mengandung namalain menyusui
Ibu mengandung namalain menyusui memerlukan asupan nutrisi nan tinggi setiap hari. Jika puasa dapat membahayakan keselamatan ibu namalain anak, mereka diperbolehkan untuk tidak berpuasa selama Ramadan.
Bagi ibu mengandung namalain menyusui nan meninggalkan puasa lantaran resah bakal keselamatan diri sendiri dan bayi, mereka hanya diwajibkan untuk mengqadha puasa. Namun, jika mereka hanya resah bakal janin namalain bayinya, maka mereka wajib mengqadha dan bayar fidyah. Pendapat ini dikuatkan oleh Syaikh Utsaimin dalam Syarhul Mumti' (6/348-350).
4. Orang mati
Dalam fiqih Syafi'i, orang nan meninggal dengan utang puasa dibagi menjadi dua kategori.
Pertama, orang nan tidak wajib difidyahi, adalah mereka nan meninggalkan puasa lantaran uzur dan tidak mempunyai kesempatan untuk mengqadha, seperti sakit berkepanjangan hingga meninggal. Dalam kasus ini, mahir waris tidak bertanggung jawab bayar fidyah namalain mengganti puasa nan ditinggalkan.
Kedua, orang nan wajib difidyahi adalah mereka nan meninggalkan puasa tanpa uzur namalain lantaran uzur tetapi tetap mempunyai waktu untuk mengqadha. Menurut qaul jadid (pendapat baru Imam Syafi'i), mahir waris diwajibkan mengeluarkan fidyah sebesar satu mud makanan pokok untuk setiap hari puasa nan ditinggalkan, dan biaya fidyah diambil dari kekayaan peninggalan mayit.
Sementara itu, menurut qaul qadim (pendapat lama Imam Syafi'i), wali namalain mahir waris mempunyai dua opsi, adalah bayar fidyah namalain berpuasa untuk mayit. Ketentuan ini bertindak jika kekayaan peninggalan mayit mencukupi untuk bayar fidyah. Jika tidak, maka tidak ada tanggungjawab bagi mahir waris, meskipun hukumnya sunah.
5. Orang nan mengakhirkan Qadha Ramadhan
Orang nan menunda Qadha puasa Ramadan hingga datang Ramadan berikutnya, padahal dia bisa untuk segera mengqadha, berdosa dan wajib bayar fidyah satu mud makanan pokok untuk setiap hari puasa nan ditinggalkan. Fidyah ini dikenakan sebagai ganjaran atas keterlambatan tersebut.
Sebaliknya, bagi orang nan tidak dapat mengqadha lantaran uzur, seperti sakit namalain perjalanan nan bersambung hingga Ramadan berikutnya, tidak ada tanggungjawab fidyah. Mereka hanya diwajibkan untuk mengqadha puasa.
Menurut pendapat al-Ashah, fidyah dalam kategori ini dapat berlipat dobel seiring berlalunya tahun. Misalnya, jika seseorang mempunyai tanggungan qadha puasa sehari di tahun 2022 dan tidak mengganti hingga Ramadan tahun 2024, maka tanggungjawab fidyahnya menjadi dua mud lantaran telah berlalu dua tahun.
Kapan waktu nan tepat untuk bayar fidyah?
Menurut laman Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), pembayaran fidyah dapat dilakukan sebelum namalain menjelang akhir bulan Ramadan. Meskipun demikian, disarankan untuk bayar fidyah saat tetap dalam bulan Ramadan.
Jika Bunda berencana bayar fidyah di bulan Ramadan, pembayaran dapat dilakukan setelah salat subuh setiap hari namalain setelah buka puasa. Beberapa ustadz beranggapan bahwa waktu nan tepat untuk bayar fidyah adalah di setiap permulaan malam.
Pembayaran fidyah nan dilakukan lebih awal sangat krusial agar mereka nan memerlukan dapat segera menerima bantuan, terutama di bulan nan penuh berkah tersebut. Dengan bayar fidyah lebih awal, para pemberi fidyah dapat memastikan bahwa support nan diberikan tepat sasaran dan berfaedah bagi mereka nan kurang mampu.
Tata langkah bayar fidyah utang puasa Ramadan dan besarannya
Dalam Islam, fidyah untuk mengganti utang puasa Ramadan dapat dibayar dengan duit namalain beras. Masing-masing fidyah dibayar dengan ketentuan dan takaran nan kudu diikuti.
Untuk mengetahui besaran fidyah nan kudu dibayarkan, baik dalam corak duit maupun beras, simak penjelasan berikut ini.
1. Cara bayar fidyah utang puasa dengan beras
Mengutip dari kitab Buka Puasa Bersama Rasulullah SAW karya Muhammad Ridho Al-Thurisinai, ukuran fidyah ditetapkan separuh sha' dari kurma, gandum, namalain beras nan biasa dimakan oleh keluarga. Ukuran sha' setara dengan sekitar 2,5 kg hingga 3 kg, sehingga fidyah nan kudu dibayar adalah sekitar 1,5 kg.
Untuk bayar fidyah puasa dengan beras, jumlah nan dibayarkan disesuaikan dengan waktu puasa nan ditinggalkan. Misalnya, jika Bunda tidak berpuasa selama 30 hari lantaran sedang mengandung, maka kudu menyiapkan beras seberat 1,5 kg untuk dibagikan kepada 30 fakir miskin.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Ulama Hanafiyah dalam laman Baznas. Beliau menyatakan bahwa fidyah nan kudu dikeluarkan adalah 2 mud namalain setara dengan 1/2 sha' gandum (1,5 kg).
Pembayaran fidyah dapat dilakukan kepada 30 orang fakir miskin namalain beberapa orang saja. Misalnya jika dibagikan kepada 2 orang, masing-masing bakal menerima 15 takar.
2. Cara bayar fidyah utang puasa dengan uang
Menurut kalangan Hanafiyah, fidyah dapat dibayarkan dalam corak duit nan setara dengan takaran nan berlaku. Takaran tersebut adalah 1,5 kilogram makanan pokok per hari nan dikonversi menjadi rupiah.
Cara bayar fidyah puasa dengan duit menurut Hanafiyah adalah memberikan nominal nan sebanding dengan nilai kurma namalain beras seberat 1,5 kilogram untuk setiap hari puasa nan ditinggalkan. Pembayaran dilakukan dengan kelipatan sesuai jumlah hari puasa nan tidak dilaksanakan.
Berdasarkan SK Ketua BAZNAS No. 07 Tahun 2023 tentang Zakat Fitrah dan Fidyah untuk wilayah DKI Jakarta Raya dan sekitarnya, nilai fidyah dalam corak duit ditetapkan sebesar Rp60.000 per hari. Penetapan ini bertindak untuk setiap jiwa nan tidak berpuasa.
Demikian info mengenai pembayaran fidyah puasa, termasuk hukum, waktu, dan langkah bayar nan sesuai dengan syariat. Semoga info ini bermanfaat, ya Bunda.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)