Selain Karena Bb Bayi 4 Kg, Ini Alasan Lain Dr Shindy Jalani Operasi Caesar

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Shindy Putri namalain dr Shindy menjelasan argumen memutuskan melahirkan anak keduanya secara caesar di rumah sakit.  Menurut dr Shindy, keputusan tersebut diambil lantaran berat badan bayi mencapai 4 kg. 

Selain berat badan Si Kecil, argumen lain dr Shindy melahirkan caesar lantaran tulang panggul tidak sesuai dengan ukuran kepala bayi. Ditambah lagi selama 39 bulan, istri Muhammad Arif itu belum merasakan kontraksi padahal posisi bayi sudah turun ke bawah. 

"Pertimbangan sc karna selain BB baby 4 kg, mentok juga di tulang panggul karna ukuran tulang panggul tidak sesuai dengan ukuran kepala baby. Sudah 39 minggu belum juga ada kontraksi, posisi baby sudah turun tapi mandek," tulis dr Shindy Putri dikutip dari akun Instagramnya @dr.shindyputri_.

Menurut dr Shindy jika tetap melahirkan secara normal, bakal membahayakan dirinya dan calon bayinya. Demi kebaikan keduanya, dia memutuskan caesar sesuai rekomendasi master pribadinya. 

"Demi kebaikan baby dan ibunya ,dokter menyarankan untuk segera dilakukan tindakan sc. Gapapa ya sayang.. Apapun itu jenis lahirannya.. Bismillah nan krusial dedek sehat ya nak.  Bismillah Baby Y mau launching. Allahumma baarik," tutur dr Shindy.

Proses melahirkan dr Shindy pun melangkah lancar. Ia telah melahirkan anak keduanya berjenis kelamin wanita pada  Jum’at 20 Desember 2024 pukul 08.30 WIB pagi. Ia dan suaminya memberikan nama bagus untuk putrinya Yasmine Mahira Shekib. 

"Segala Puji bagi Allah.. Telah lahir anak kedua kami,“Yasmine Mahira Shekib” nan mempunyai makna seorang putri nan cantik, bersih dan wangi layaknya kembang melati nan mempunyai kepintaran dan kesabaran nan begitu luas.. dengan berat lahir 4,07 kg," tuturnya. 

Syarat melahirkan dengan operasi caesar

ilustrasi melahirkan

Selain lantaran BB Bayi 4 Kg, Ini Alasan Lain dr Shindy Jalani Operasi Caesar/Foto: Getty Images/FatCamera

Operasi caesar banyak dilakukan pada keadaan darurat nan terjadi pada ibu mengandung namalain bayi dalam kandungan. Seperti nan dialami oleh dr Shindy Putri terpaksa operasi caesar lantaran kondisi bayi dan pinggungnya nan tak bisa melahirkan normal. Tapi beberapa tahun terakhir, operasi caesar dapat direncanakan sesuai dengan permintaan pasien.

WHO menjelaskan bahwa operasi caesar bisa menjadi operasi nan krusial dan menyelamatkan nyawa. Tetapi, tindakan ini juga dapat menempatkan wanita dan bayi pada akibat masalah kesehatan jangka pendek dan panjang.

Namun tidak semua operasi caesar nan dilakukan saat ini diperlukan lantaran argumen medis. Prosedur pembedahan nan tidak perlu bisa berbahaya, baik bagi ibu maupun bayinya.

Sebelum menjalani operasi caesar, Bunda perlu ketahui dulu prosedur dan syarat nan dapat dipersiapkan sebelum menjalaninya. Melansir dari beberapa sumber, berikut prosedur dan syarat melahirkan caesar:

1. Mengalami kondisi medis tertentu

Seperti dijelaskan sebelumnya, operasi caesar umumnya dilakukan pada keadaan darurat. Berikut beberapa kondisi di mana operasi caesar sangat dianjurkan untuk dilakukan, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG):

  • Kegagalan proses persalinan, seperti kontraksi mungkin tidak cukup untuk membuka leher rahim.
  • Kekhawatiran terhadap bayi, seperti tali pusat mungkin terjepit namalain tertekan, namalain terdeteksi dengap jantung janin nan tidak normal.
  • Kehamilan lebih dari satu janin, terutama pada bayi nan lahir terlalu dini, posisi rahim tidak bagus, namalain ada masalah lain.
  • Ibu mengandung mempunyai kondisi medis nan membikin persalinan pervaginam berisiko.
  • Masalah dengan plasenta
  • Ketuban pecah dini
  • Ukuran bayi nan sangat besar
  • Presentasi bayi sungsang

Infografis operasi caesarInfografis operasi caesar/ Foto: Novita Rizki/ HaiBunda

2. Usia kandungan cukup jika sesuai permintaan

Menurut ulasan ACOG, melahirkan dengan persalinan caesar menunjukkan peningkatan nomor komplikasi mengenai prematuritas, termasuk indikasi pernafasan, masalah penyesuaian neonatal lainnya seperti hipotermia dan hipoglikemia, dan rawat inap di unit perawatan intensif neonatal, pada bayi nan dilahirkan sebelum usia 39 minggu.

Lantaran potensi komplikasi tersebut, operasi caesar nan sesuai permintaan (maternal request) sebaiknya tidak dilakukan sebelum usia kehamilan 39 minggu, terutama jika tidak ditemukan indikasi lain untuk dilakukan persalinan dini, Bunda.

"Bila pasien memutuskan untuk melakukan persalinan sesar atas dasar permintaan, ada beberapa perihal nan direkomendasikan, seperti tidak ada indikasi lain untuk persalinan dini, dilakukan sebelum usia kehamilan 39 minggu, dan mengingat tingginya nomor kelahiran sesar berulang, pasien kudu diberitahu tentang adanya akibat plasenta previa, spektrum plasenta akreta, dan histerektomi gravid bakal meningkat pada kelahiran caesar berikutnya," tulis ACOG.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(pri/pri)

Loading...

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027