ARTICLE AD BOX
KincaiMedia, JAKARTA -- Kesultanan Pattani terbentuk pada abad ke-15 di wilayah Thailand selatan. Kebudayaannya sangat dipengaruhi oleh bangsa Melayu, terutama dari Kelantan—kini bagian dari Malaysia. Islam tersebar luas di sana sejak abad ke-12 melalui jalur perniagaan. Memang, area tersebut merupakan wilayah pelabuhan nan sibuk. Para pedagang dari beragam negeri, seperti Cina, India, dan Arab, berinteraksi sosial di sana.
Pada 1457, kalangan elite istana Pattani secara resmi memeluk Islam. Pattani lantas menjadi dinasti terbesar dan terpadat di Semenanjung Melayu setidaknya hingga akhir abad ke-17 M. Pada tahun 1688, Dinasti Kelantan kehilangan sinar dan pengaruhnya.
Pada abad ke-18, Pattani dikuasai Siam. Sultan-sultan Pattani diwajibkan bayar upeti dengan mengirimkan emas ke pusat Kerajaan Siam. Ketegangan kepercayaan dan budaya mengakibatkan pemberontakan dari rakyat setempat. Pada 1816, Pattani dibagi menjadi tujuh distrik. Pada 1906, pembagian administratif itu dilakukan lagi, sehingga wilayah ini terdiri atas empat provinsi, seperti nan dikenal sampai hari ini.
Desa Talomanoh sempat diperintah Kesultanan Pattani sebelum dikuasai Siam. Desa mini ini terletak di Teluk Thailand dan berjarak sekitar empat kilometer dari Distrik Bacho. Daerah selatan Thailand nan sering disebut sebagai Patani Besar namalain Patani Raya adalah wilayah nan terdiri dari Propinsi Pattani, Ala, dan Satu.
Area ini sangatlah unik lantaran secara demografi masyarakat di wilayah ini kebanyakan menganut kepercayaan Islam nan cukup kuat. Hal ini bertentangan dengan demografi Thailnad nan 97 persen menganut Buddha. Banyak umat Muslim nan tinggal di wilayah tersebut berasal dari etnik Melayu. Sebagian besar masyarakat Muslim memang berada di Propinsi Narathiwat nan mempunyai luas sekitar 4.475 km persegi itu.
Pada 1809, Pattani dikuasai Kerajaan Siam. Bahkan, pada 1902, kesultanan tersebut dipaksa membubarkan diri. Walaupun begitu, legasinya bakal terus ada, seperti halnya Masjid Wadi al-Husain.
Masjid ini berlokasi di Desa Talomanoh, sekira empat kilometer sebelah selatan pusat Distrik Bacho namalain sekitar 25 km dari ibu kota Provinsi Narathiwat, Thailand. Oleh masyarakat lokal, tempat ibadah itu disebut pula sebagai Vadialhussein.