Pentingnya Memiliki Keturunan Yang Saleh Dan Upaya Untuk Mendapatkannya

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Keutamaan mempunyai keturunan nan saleh

Setiap orang tua pasti menginginkan anak keturunnya menjadi orang-orang saleh. Di antara angan nan pasti disisipkan oleh orang tua kepada anaknya pastinya adalah agar Allah menjadikan anak keturunannya menjadi orang-orang nan saleh. Tidak mungkin seorang muslim tidak menginginkan anaknya menjadi orang nan saleh. Saking pentingnya mempunyai keturunan nan saleh, para Nabi ‘alayhumus salam pun bermohon untuk diberikan keturunan nan saleh. Di antaranya angan Nabi Ibrahim di surah As-Shaffat,

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ الصَّالِحِينَ

“Ya tuhanku, anugerahkanlah kepadaku keturunan nan termasuk orang-orang nan saleh.” (QS. As-Shaffatt: 100)

Begitu juga angan Nabi Zakariyya, beliau bermohon sebagaimana nan disebutkan dalam Al-Quran surah Ali ‘Imran,

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

Donasi Website KincaiMedia

“Ya tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan nan baik di sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.” (QS. Ali ‘Imran: 38)

Oleh lantaran itu, mempunyai keturunan nan saleh merupakan perkara nan penting. Hal tersebut merupakan perihal nan kudu bagi kita untuk selalu bermohon dan berupaya untuk mendapatkannya. Saking pentingnya perihal tersebut, hingga para Nabi pun bermohon untuk mempunyai keturunan nan saleh.

Ketika kita mempunyai keturunan nan saleh, maka bakal selamatlah perkara bumi dan alambaka kita. Ketika di dunia, keturunan nan saleh pasti bakal menyayangi kita, melakukan lembut pada kita, dan merawat kita di waktu tua kita. Jika keturunan kita merupakan orang-orang saleh, maka mereka bakal menunaikan hak-hak dan tanggungjawab kita ketika kita meninggal, bukan malah berantem satu sama lain memperebutkan warisan bumi nan kita tinggalkan.

Selain perkara bumi kita bakal lebih baik ketika mempunyai keturunan nan saleh, perkara alambaka kita juga tentunya bakal lebih baik juga. Ketahuilah salah satu ibadah nan tidak terputus setelah kita meninggal adalah anak nan saleh nan senantiasa mendoakan. Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa salam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Ketika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalannya selain tiga hal, adalah infak jariyah, pengetahuan nan bermanfaat, dan anak saleh nan mendoakannya.” (HR. Muslim)

Upaya untuk mempunyai keturunan nan saleh

Memiliki keturunan nan saleh merupakan perihal nan krusial demi kebaikan bumi dan alambaka kita. Oleh lantaran itu, sudah selayaknya bagi kita untuk selalu bermohon dan berupaya untuk mempunyai keturunan nan saleh.

Tentunya untuk mendapatakan keturunan nan saleh, kita tidak bisa hanya berjuntai kepada Allah saja tanpa ada upaya nyata. Syekh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah menjelaskan,

لا يأتي الصلاح بدون أسباب، فلا بد أن تقوم بالأسباب للصلاح حتى يصلحه الله، أما إذا أهملته وتركته وقلت الصلاح بيد الله فقد فرَّطت وضيعت الأمانة

“Tidaklah kesalehan itu datang tapa sebab. Maka haruslah diupayakan sebab-sebab untuk mendapat keturunan nan saleh hingga Allah menjadikan keturunan nan saleh. Adapun jika engkau menelantarkannya dan meninggalkannya dan memasrahkan kesalehan hanya di tangan Allah semata, maka engkau telah melalaikan amanah.”

Memilih pasangan nan tepat

Oleh lantaran itu, selain berdoa, selayaknya bagi kita juga untuk menempuh sebab-sebab kesalehan anak. Di antara lantaran nan utama agar salehnya anak adalah memilih pasangan nan tepat sebelumnya. Rasulullah shalallahu ‘alayhi wa salam bersabda,

إِذَا خَطَبَ إِلَيْكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ دِينَهُ وَخُلُقَهُ فَزَوِّجُوهُ ، إِلَّا تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الْأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ

“Jika ada nan datang kepada kalian mau meminang, seseorang nan kalian meridai kepercayaan dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Kalau tidak, maka bakal terjadi tuduhan di muka bumi dan kerusakan nan meluas.” (HR. Tirmidzi)

Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa salam juga bersabda,

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

“Wanita itu dinikahi lantaran empat hal, lantaran hartanya, lantaran keturunannya, lantaran kecantikannya, dan lantaran agamanya. Maka pilihlah lantaran agamanya, niscaya Anda bakal beruntung.” (HR. Bukhari)

Dari kedua sabda di atas, bisa kita simpulkan pentingnya mempunyai pasangan nan saleh. Ketika kita menginginkan keturunan nan saleh, tentunya kita sebagai orang tua juga perlu menjadi orang nan saleh dan juga mempunyai pasangan nan saleh. Karena anak tentunya mengikuti kedua orang tuanya. Ketika orang tuanya saleh, maka anak bakal mengikuti dan juga sebaliknya. Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa salam bersabda,

مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُشَرِّكَانِهِ

“Tidaklah seorang bayi nan dilahirkan melainkan dalam keadaan fitrah, maka bapaknyalah nan menjadikannya Yahudi, namalain Nasrani, namalain Musyrik.” (HR Muslim)

Ketika kita menginginkan keturunan nan saleh, tentunya kita kudu berupaya juga untuk menjadi orang saleh dan juga mencari pasangan nan saleh lantaran kesalehan kedua orang tua sangat berpengaruh terhadap kesalehan sang anak.

Baca juga: Ibunda Khadijah dan Keteladanannya dalam Membangun Kejayaan Umat

Mendidik untuk berakidah kepada Allah dan mendekatkan sang anak terhadap masjid

Selain itu, upaya selanjutnya nan bisa dilakukan untuk menjadikan anak keturunan kita menjadi anak-anak nan saleh adalah dengan mendidiknya untuk berakidah kepada Allah dan mendekatkan sang anak terhadap masjid. Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda,

مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ

“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk melaksanakan salat seumpama sudah mencapai umur tujuh tahun. Dan seumpama sudah mencapai umur sepuluh tahun, maka pukullah dia seumpama tidak melaksanakannya, dan pisahkanlah mereka dalam tempat tidurnya.” (HR. Abu Dawud)

Pada sabda di atas, kita bisa ketahui bahwa Rasulullah memerintahkan kita untuk mendidik anak-anak kita untuk berakidah terutama salat dan memberikan jawaban ketika mereka tidak taat. Maka dari itu, kita kudu berupaya untuk mendidik anak-anak kita untuk senantiasa berakidah kepada Allah dan juga mengajarkan kepada mereka untuk mencintai Allah dan mendekatkan mereka ke masjid untuk beribadah, bukan untuk sekedar bermain.

Sebagai orang tua juga sebaiknya kita memberi contoh pada mereka. Jangan sampai kita menyuruh anak-anak kita untuk salat ke masjid, bakal tetapi kita sendiri malah tidur, bersantai, dan semisalnya.

Memilihkan sekolah nan baik dan bekerja sama dengan pembimbing untuk mendidik anak

Lalu upaya terakhir nan bisa disebutkan pada tulisan ini adalah memilihkan sekolah nan baik bagi anak. Karena sekolah merupakan tempat anak belajar untuk bekal hidup di bumi ini dan juga untuk mempelajari kepercayaan Islam. Ketika salah memilih tempat belajar bagi anak, maka pendidikan kita di rumah nan sudah baik bisa tercemar oleh kejelekan di sekolah. Bisa jadi ada sekolah nan pengajarnya tidak kompeten namalain juga lingkungan sekolah nan kurang baik, seperti banyaknya kenakalan siswa di sekolah tersebut.

Orang tua juga sebaiknya bekerja sama dengan pembimbing untuk mendidik anak. Jangan sampai seperti beberapa kasus nan terjadi ketika pembimbing menyalahkan anak kita, kita malah memihak anak kita begitu saja. Selayaknya bagi orang tua dan pembimbing saling memberi masukan tentang anaknya sehingga bisa mendidik anak dengan lebih efektif.

Mendidik anak agar bisa menjadi anak nan saleh memang merupakan upaya nan cukup berat. Terlebih lagi di era sekarang ini nan tuduhan sudah tersebar merajalela. Akan tetapi, ingatlah janji Allah bagi orang-orang nan beriman, mereka bakal dikumpulkan berdampingan anak keturunan mereka nan saleh di surga nanti. Allah Ta’ala berfirman,

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِيْمَانٍ اَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ اَلَتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍۚ كُلُّ امْرِئٍ ۢ بِمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ

”Orang-orang nan berakidah dan anak cucunya mengikuti mereka dalam keimanan, Kami bakal mengumpulkan anak cucunya itu dengan mereka (di dalam surga). Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala kebaikan (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa nan dikerjakannya.” (QS. At-Thur: 21)

Baca juga: Tips Memilih Pasangan nan Saleh namalain Salehah

***

Penulis: Firdian Ikhwansyah

Artikel KincaiMedia

Sumber: https://www.alfawzan.af.org.sa/ar/node/13475

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027