ARTICLE AD BOX
Pada tahun 2021 silam Microsoft pernah dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk menutup bagian Xbox mereka, dimana saat itu CEO Microsoft Satya Nadella tengah “menghadapi pilihan” antara mengakuisisi studio game untuk mendorong pertumbuhan Xbox namalain justru keluar dari upaya game.
![](https://winpoin.com/wp-content/uploads/2025/01/Microsoft-Bisa-Saja-Matikan-Xbox-Ditahun-2021-Kenapa-scaled.jpeg)
Nadella pernah membahas dilema tersebut dengan dua orang nan tidak disebutkan namanya sebelum memutuskan untuk melanjutkan dengan Xbox, nan akhirnya mengakuisisi Bethesda pada tahun 2021dan Activision Blizzard pada tahun 2023. Dimana “Microsoft dapat mengakuisisi studio game besar untuk menarik lebih banyak pengguna ke jasa berlangganan Game Pass nan tetap baru namalain menutup upaya gamenya sepenuhnya”, ungkap Satya Nadella kepada dua orang nan tidak disebutkan namanya tersebut dilansir dari situs web The Community.
Selain itu, menurut postingan situs web Pure Xbox juga mencatat bahwa setelah Microsoft mengakuisisi Activision Blizzard, beberapa “pengembang game terkemuka” menolak tawaran untuk menambahkan titel mereka ke Xbox Game Pass. Tim Pure Xbox telah menghubungi Microsoft mengenai perihal ini, dan perusahaan tersebut mengungkapkan beberapa detail.
![](https://winpoin.com/wp-content/uploads/2025/01/image-27.png)
Nah mereka merujuk pada pernyataan CEO Satya Nadella dari wawancara pada Juni 2021, di mana dia menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen penuh pada permainan. Microsoft juga menyoroti bahwa keterlibatan di seluruh platform Xbox, PC, dan seluler saat ini berada pada titik tertinggi sepanjang masa, dengan lebih dari 500 juta pemain aktif bulanan. Khususnya, peluncuran Call of Duty: Black Ops 6 baru-baru ini mencetak rekor baru untuk Xbox Game Pass, mencapai skill terbaiknya dalam perihal keterlibatan pengguna dan menarik jumlah pengguna nan memecahkan rekor pada hari peluncuran.
"In 2021, Microsoft CEO Satya Nadella faced a choice involving the company's Xbox and cloud gaming business. The company could either acquire major game studios to drive more subscriptions to its nascent Game Pass subscription service. Or it could wind down its games business entirely, Nadella told two people at the time.
Nadella took the first path, acquiring Elder Scrolls maker Bethesda Studios for $7 billion in 2021 and Call of Duty maker Activision Blizzard for $75.4 billion in the fall of 2023."
Terkait akuisisi Activision Blizzard, Microsoft menekankan hasil positif nan telah dicapainya sejauh ini, termasuk pertumbuhan nan stabil dalam pendapatan konten dan jasa serta portofolio kekayaan intelektual nan jauh lebih kuat. Meskipun tidak semua info ini mengenai langsung dengan jangka waktu 2021, perusahaan jelas bermaksud untuk menyoroti keberhasilan besar nan telah diraih Xbox dalam beberapa tahun terakhir.
Nah saat itu, jika seandainya Nadella memutuskan untuk tidak melakukan akuisisi dan berhujung dalam upaya game-nya maka Xbox sudah dimatikan sejak 2021 lalu.
Namun kawan kawan, perlu diingat dikarenakan tidak ada konfirmasi langsung dari pihak Microsoft maka buletin ini hanya dapat kita anggap sebagai rumor saja lantaran bagaimanapun Xbox saat ini tetap tetap melangkah meskipun memang pada saat itu Xbox sempat menghadapi kesulitan. Tapi gimana menurutmu guys? coba komen dibawah.
Via : PurexBox, The Community, WinAero