Risiko Ibu Hamil Kembar Alami Penyakit Jantung Meningkat Setelah Melahirkan, Ini Hasil Studi

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Risiko penyakit jantung tak hanya meningkat pada Bunda nan mempunyai riwayat secara genetik. Studi belum lama ini menemukan peningkatan akibat penyakit jantung setelah melahirkan pada ibu nan mengandung anak kembar.

Studi nan diterbitkan di European Heart Journal ini mempelajari 36 juta info persalinan di rumah sakit nan diambil dari US Nationwide Readmissions Database rumah sakit AS, dari tahun 2010 hingga 2020. Hasilnya, ibu mengandung anak kembar dua kali lipat berisiko dirawat di rumah sakit lantaran penyakit jantung setahun setelah melahirkan, dibandingkan ibu nan mengandung tunggal.

Risiko tersebut apalagi lebih tinggi pada ibu mengandung kembar nan mempunyai kondisi tekanan hipertensi selama kehamilan.

Hasil rinci penelitian terbaru

Dalam studi, para peneliti membagi pasien ibu mengandung menjadi empat kelompok, mereka nan mempunyai anak kembar tetapi tekanan darah normal selama kehamilan, mereka nan mempunyai anak kembar dan penyakit hipertensi kehamilan (kondisi tekanan darah tinggi), mereka nan mempunyai kehamilan tunggal dengan tekanan darah normal, dan mereka nan mempunyai kehamilan tunggal dengan penyakit hipertensi kehamilan.

Penyakit hipertensi pada kehamilan meliputi hipertensi gestasional, preeklamsia, eklamsia, dan preeklamsia superimposed.

Untuk setiap kelompok, peneliti menghitung proporsi pasien nan dirawat kembali di rumah sakit dalam waktu satu tahun setelah melahirkan dengan jenis penyakit kardiovaskular apa pun, termasuk serangan jantung, kandas jantung, namalain stroke.

Peneliti lantas menemukan bahwa proporsi pasien nan dirawat kembali lantaran penyakit jantung dalam waktu satu tahun setelah melahirkan secara keseluruhan lebih tinggi pada mereka nan mempunyai anak kembar, dibandingkan dengan kehamilan tunggal.

Bila dibandingkan dengan ibu nan menjalani kehamilan tunggal dengan tekanan darah normal, ibu nan mengandung anak kembar dengan tekanan darah normal sekitar dua kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit lantaran penyakit jantung. Bagi mereka nan mempunyai anak kembar dengan tekanan hipertensi selama kehamilan, risikonya apalagi lebih dari delapan kali tinggi.

Meski begitu, pada satu hasil studi ditemukan perbedaan. Dalam satu tahun kelahiran, kematian akibat penyebab apa pun, termasuk penyakit jantung, lebih tinggi di antara pasien dengan kehamilan tunggal nan mempunyai kondisi tekanan hipertensi dibandingkan dengan pasien nan menjalani kehamilan kembar dengan kondisi tekanan darah tinggi.

Bayi kembarIlustrasi Bayi kembar/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Menurut peneliti dari Rutgers Robert Wood Johnson Medical School dan penulis utama studi, Dr. Ruby Lin, jantung ibu bekerja lebih keras pada kehamilan kembar dibandingkan kehamilan tunggal. Selain itu, butuh waktu berminggu-minggu bagi jantung ibu kembali ke keadaan sebelum kehamilan.

"Orang dengan kehamilan kembar kudu menyadari peningkatan jangka pendek dalam komplikasi penyakit kardiovaskular pada tahun pertama setelah kelahiran, apalagi jika kehamilan mereka tidak disertai dengan kondisi tekanan darah tinggi, seperti preeklamsia," kata Lin, dilansir laman News Medical.

"Bagi pasien nan menjalani perawatan kesuburan, terutama bagi mereka nan mempunyai aspek akibat kardiovaskular lainnya, seperti usia lanjut, obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, namalain penyakit jantung, pasien kudu diberi tahu bahwa kehamilan kembar dapat meningkatkan komplikasi penyakit kardiovaskular dalam jangka pendek," sambungnya.

Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi seorang wanita untuk merencanakan kehamilan dengan matang, termasuk mengetahui kondisi tekanan hipertensi dan riwayat penyakit jantung.

Bahaya hipertensi saat hamil

Hipertensi saat mengandung memang perlu diwaspadai ya, Bunda. Tak hanya pada kehamilan kembar, tetapi juga kehamilan tunggal.

Studi lain nan diterbitkan di Journal of the American College of Cardiology pada 2024 menunjukkan bahwa wanita nan mengalami gangguan hipertensi pada kehamilan namalain hypertensive disorders of pregnancy (HDP) bakal mengalami PJK lebih awal dibandingkan dengan nan tidak mengalami gangguan hipertensi.

Menurut ulasan di JAMA Network Open tahun 2023, gangguan hipertensi dalam kehamilan (HDP) merupakan spektrum penyakit nan meliputi hipertensi kronis nan didiagnosis sebelum usia kehamilan 20 minggu, hipertensi gestasional nan didiagnosis setelah usia kehamilan 20 minggu, dan preeklamsia.

Di Amerika Serikat, HDP dikaitkan dengan komplikasi nan parah, seperti serangan jantung dan stroke. HDP dapat berkembang menjadi kasus patologis nan menyebabkan kerusakan organ, serta menimbulkan indikasi klinis nan mengkhawatirkan.

Sedangkan di ulasan JACC Journals dijelaskan bahwa ibu mengandung dengan HDP memerlukan pemantauan nan lebih sering dan intensif selama periode antepartum di luar kunjungan prenatal standar rutin.

Demikian penjelasan studi terbaru nan mengaitkan kehamilan kembar dan akibat penyakit jantung.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027