Review Buku Lima Sekawan: Minggat Karya Enid Blyton

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Five Runaway Together namalain dalam jenis terjemahan Indonesia berjudul Lima Sekawan: Minggat adalah kitab ketiga dalam seri Lima Sekawan karya Enid Blyton. Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1944 dan dalam bahasa Indonesia diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada 22 Januari 2018. Dengan total 272 halaman, kitab ini membujuk pembaca untuk mengikuti petualangan seru dalam mencari penyelundup nan masuk ke Pulau Kirrin. Selain Minggat, tetap banyak kisah menarik lain dalam seri Lima Sekawan nan dapat dinikmati oleh anak-anak.

 Minggat

Sebagai penulis kitab anak nan karyanya selalu menjadi best seller di seluruh dunia, Enid Blyton bisa memikat pembaca dengan style bahasanya nan khas. Kisah-kisah petualangan nan dia ciptakan membikin pembaca larut dalam cerita hingga tak terasa menyelesaikan kitab dengan cepat. Dengan lebih dari 800 kitab nan diterbitkan sepanjang 40 tahun kariernya, Blyton telah menerima beragam penghargaan dan mendapat tempat spesial di hati para pembaca.

Sebelum menyelami lebih dalam kisah Lima Sekawan: Minggat, ada baiknya jika kita mengenal lebih jauh sosok Enid Blyton terlebih dahulu. Ia dikenal sebagai salah satu penulis kitab anak-anak paling produktif dan berpengaruh sepanjang abad ke-20. Melalui karya-karyanya, Blyton sukses menciptakan bumi penuh petualangan nan menginspirasi dan menemani masa mini banyak generasi di beragam bagian dunia, yuk! Kita berkenalan dengannya sekarang.

Profil Enid Blyton – Penulis Buku Lima Sekawan: Minggat

Enid Mary Blyton adalah seorang penulis anak-anak asal Inggris nan dikenal sebagai salah satu penulis paling produktif dan terkenal di dunia. Sejak tahun 1930-an, buku-bukunya telah menjadi kitab terlaris global, dengan total penjualan lebih dari 600 juta eksemplar. Hingga kini, karyanya tetap diminati dan telah diterjemahkan ke dalam 90 bahasa.

 Minggat

Pada Juni 2019, Blyton tercatat sebagai penulis keempat nan karyanya paling banyak diterjemahkan di dunia. Ia menulis tentang beragam tema, mulai dari pendidikan, sejarah alam, fantasi, misteri, hingga narasi Alkitab. Blyton dikenal luas berkah seri-seri populernya, seperti Noddy, Famous Five, Secret Seven, The Five Find-Outers, dan Malory Towers, serta karya lainnya seperti St. Clare’s, The Naughtiest Girl, dan The Faraway Tree.

Blyton memulai pekerjaan menulisnya dengan menerbitkan kitab pertamanya, Child Whispers, sebuah kumpulan puisi 24 halaman, pada tahun 1922. Keberhasilan komersial mulai diraih melalui novel-novel seperti Adventures of the Wishing-Chair (1937) dan The Enchanted Wood (1939). Dengan cepat, dia membangun kerajaan sastra, menghasilkan hingga 50 kitab per tahun di samping kontribusinya nan signifikan untuk majalah dan surat kabar.

Blyton menulis dengan metode nan unik, tanpa perencanaan rinci, dan seringkali mengetik cerita secara spontan sesuai dengan buahpikiran nan muncul dari alam bawah sadarnya. Namun, produktivitasnya nan luar biasa menimbulkan rumor bahwa dia menggunakan penulis bayangan, tuduhan nan dia bantah dengan tegas.

Meskipun dicintai oleh banyak pembaca, karya Blyton juga memicu kontroversi, terutama sejak tahun 1950-an. Kritikus, guru, dan orang tua menganggap tulisannya terlalu sederhana dan kurang menantang, dengan tema-tema tertentu dalam seri Noddy nan dipandang problematis.

BBC apalagi sempat melarang siaran cerita-ceritanya dari tahun 1930-an hingga 1950-an lantaran dianggap tidak mempunyai nilai sastra. Beberapa pihak juga mengecam karyanya sebagai elitis, seksis, rasis, dan xenofobia, terutama dalam konteks Inggris pasca-Perang Dunia II nan semakin progresif. Namun, meski menghadapi kritik, buku-buku Blyton terus terkenal hingga saat ini, apalagi setelah kematiannya pada tahun 1968.

Sinopsis Buku Lima Sekawan: Minggat

 Minggat

Lima Sekawan kembali ke Pondok Kirrin untuk menikmati liburan musim panas nan penuh petualangan. George dengan penuh semangat bergegas ke stasiun untuk menyambut Julian, Dick, dan Anne nan tiba dengan kereta api. Saat bertemu, mereka langsung membicarakan rencana liburan mereka dengan penuh antusiasme. Salah satu buahpikiran nan muncul adalah berkemah selama seminggu namalain lebih di pulau milik George, tempat nan selalu menyimpan kejutan dan misteri. Selain menyenangkan, George juga merasa berkemah di pulau bakal menjadi solusi terbaik untuk sementara menjauh dari rumah, terutama lantaran ibunya sedang tidak lezat badan dan memerlukan ketenangan.

Setibanya di Pondok Kirrin, George memperkenalkan sepupu-sepupunya kepada Nyonya Stick, mahir masak pengganti nan ditugaskan sementara menggantikan Joan nan sedang sakit. Namun, pertemuan itu tidak melangkah menyenangkan. Sejak awal, Nyonya Stick tampak tidak ramah dan langsung menunjukkan sikapnya nan kasar. Dengan wajah masam dan nada mengeluh, dia apalagi menyalahkan Bibi Fanny lantaran tidak memberitahunya bahwa bakal ada tiga anak tambahan nan tinggal di rumah. Lima Sekawan segera menyadari bahwa keberadaan wanita pemarah ini bisa membikin liburan mereka menjadi tidak nyaman.

Namun, petualangan nan mereka nantikan segera dimulai ketika dalam perjalanan mereka menemukan sebuah koper hitam misterius nan tersembunyi di Pulau Kirrin. Rasa penasaran mereka langsung terpancing—apa sebenarnya isi koper itu, dan kenapa seseorang menyembunyikannya di sana? Awalnya, mereka mengira sedang menghadapi penyelundup, tetapi suasana berubah drastis ketika mereka mendengar bunyi jeritan seorang anak mini di kejauhan

Kelebihan dan Kekurangan Buku Lima Sekawan: Minggat

 Minggat

Pros & Cons

Pros

  • Membangkitkan nostalgia pembaca.
  • Bacaan nan memikat.
  • Kombinasi nan seimbang antara konflik, ketegangan dan humor.
  • Plot twist nan menarik dan tidak terduga.
  • Latar cerita nan mendetail.
  • Cerita nan sederhana.
  • Alur cerita nan mengalir.
  • Karakter nan kuat. 

Cons

  • Nuansa nan cukup gelap.
  • Topik nan sensitif. 

Kelebihan Buku Lima Sekawan: Minggat

 Minggat

Buku Lima Sekawan: Minggat membawa pembaca ke dalam petualangan seru nan membangkitkan nostalgia. Tidak hanya untuk anak-anak saja, orang dewasa pun bisa menikmati kisah ini dan mungkin mendambakan petualangan di Pulau Kirrin mereka sendiri. Dengan style bercerita nan sederhana namun kuat, Enid Blyton sukses menciptakan bumi nan terasa nyata dan penuh dengan kejutan.

Selain unsur nostalgia, cerita ini juga mempunyai kombinasi nan seimbang antara konflik, ketegangan, dan humor. Petualangan Lima Sekawan diwarnai dengan beragam rintangan nan membikin pembaca penasaran, tetapi juga diselingi momen-momen ringan nan menghibur. Blyton bisa menjaga agar ketegangannya tidak berlebihan, sehingga tetap nyaman dibaca oleh pembaca dari beragam usia. Alurnya pun mengalir dengan baik, tanpa terkesan terburu-buru namalain membosankan. Setiap peristiwa dirangkai dengan cermat, membikin pembaca nyaman mengikuti perjalanan Julian, Dick, Anne, George, dan tentu saja, Timmy si anjing setia mereka.

Salah satu komponen terbaik dalam novel ini adalah plot twist nan muncul di awal babak ketiga. Ketika pembaca mengira sudah bisa menebak arah cerita, Blyton menghadirkan kejutan nan mengubah segalanya. Momen ini memberikan kesan nan mendalam dan menambah daya tarik kitab ini serta membuktikan bahwa meskipun alurnya tampak sederhana, ada banyak perihal menarik nan membuatnya tetap seru. Ditambah lagi, karakter-karakternya nan kuat dan berkesan membikin cerita ini semakin hidup. Lima Sekawan mempunyai kepribadian nan unik dan saling melengkapi, menjadikan hubungan mereka terasa alami dan menyenangkan untuk diikuti.

Latar cerita nan mendetail juga menjadi nilai lebih dalam novel ini. Blyton tidak hanya menggambarkan Pulau Kirrin sebagai tempat petualangan, tetapi juga menciptakan atmosfer nan dapat membikin pembaca betul-betul merasakan suasana pantai, ombak, serta udara segar nan membangun sensasi petualangan nan nyata. Semua komponen ini membikin Lima Sekawan: Minggat menjadi referensi nan memikat dan dapat dinikmati berulang kali.

Kekurangan Buku Lima Sekawan: Minggat

 Minggat

Meskipun Lima Sekawan: Minggat  menjadi referensi petualangan nan seru, ada beberapa aspek nan mungkin terasa kurang nyaman bagi sebagian pembaca. Salah satu nan paling mencolok adalah nuansa cerita nan lebih gelap dibandingkan dua kitab sebelumnya. Jika di buku-buku awal Lima Sekawan lebih banyak menghadapi misteri ringan dan petualangan unik anak-anak, kali ini mereka kudu berhadapan dengan rumor nan lebih serius seperti penculikan, kekerasan dalam rumah tangga, perundungan, dan misogini.

Selain itu, beberapa topik dalam kitab ini bisa dianggap cukup sensitif, terutama jika dibaca oleh anak-anak nan lebih mini namalain belum terbiasa dengan tema-tema seperti penculikan dan kekerasan domestik. Meskipun style penceritaan Enid Blyton tetap ringan dan menghindari eksplisitnya kekerasan, tetap ada unsur nan bisa terasa menakutkan namalain membingungkan bagi pembaca muda. Namun, lantaran anak-anak condong membaca cerita petualangan dengan pemikiran nan lebih polos, mereka mungkin tidak menangkap semua komponen gelap ini secara mendalam. Justru pembaca dewasa nan mungkin merasa bahwa tema-tema ini terlalu nyentrik untuk novel anak.

Penutup

 Minggat

Lima Sekawan: Minggat adalah petualangan seru nan penuh dengan misteri dan kejutan. Bagi Grameds nan mau bernostalgia dengan cerita klasik namalain sekadar menikmati kisah petualangan nan ringan, kitab ini wajib sekali untuk kalimat miliki sebagai referensi nan cocok untuk menemani sore nan tenang sembari ditemani secangkir teh dan khayalan nan membawa kita kembali ke masa kecil.

Nah Grameds, itu dia sinopsis dan ulasan dari kitab Lima Sekawan: Minggat karya Enid Blyton. Yuk langsung saja dapatkan kitab ini dan kitab seri Lima Sekawan nan lainnya di Gramedia.com! Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap menghadirkan info dan produk terbaik untukmu! Yuk, sama-sama kita #TumbuhBersama dengan Gramedia.

Penulis: Gabriela Estefania

Rekomendasi Buku Terkait

Lima Sekawan: Rahasia Logam Ajaib

 Rahasia Logam Ajaib

Siapa ya nan tinggal di gedung asing dekat pondok tempat Lima Sekawan berlibur? Penjaga pondok mengatakan tidak ada seorang pun di sana, tetapi Lima Sekawan pernah memandang seraut wajah memandang ke luar dari jendelanya. Buku Lima Sekawan: Rahasia Logam Ajaib karya  Enid Blyton merupakan kitab karangan fiksi paling terkenal. Buku ini terbit pertama kali tahun 1942 di Inggris dengan seri pertamanya ialah Five on a Treasure Island atay Lima Sekawan di Pulau Harta Karun. Buku ini menjadi cerita anak-anak nan terkenal di beragam negara. Buku ini juga sudah diadaptasi ke dalam serial intermezo televisi di Inggris. 

Lima Sekawan adalah golongan detektif cilik nan beranggotakan lima orang, adalah Julian, Dick, Anne, George, dan anjing mereka nan berjulukan Timmy. Mereka berlima selalu terlibat ke dalam kasus-kasus menarik dan misterius. Lima sekawan melakukan petualangan memecahkan teka-teki untuk mencari kekayaan karun tersembunyi. Buku Lima Sekawan: Rahasia Logam Ajaib bakal bercerita mengenai Julian, Dick, George, Anne, dan Timmy pergi menyelidiki gedung asing nan berada di dekat pondok, mereka percaya seseorang pasti tinggal di sana. Semua letak di kitab ini hanya karangan fiksi untuk memanjakan pembaca. Adapun tiga titel lain dari seri Lima Sekawan nan dapat Anda baca, adalah Karang Setan, Memperjuangkan Harta Finniston, dan Ke Bukit Billycock.

Lima Sekawan di Pulau Harta

 Di Pulau Harta

Lima Sekawan terdiri dari empat orang anak nan berjulukan Julian, Dick, George, dan Anne, serta seekor anjing berjulukan Timmy. Mereka berlima sering melakukan penjelajahan ke tempat nan asing. Serunya, perjalanan Lima Sekawan sering kali berujung pada sebuah misteri nan kudu mereka pecahkan.

Kisah Di Pulau Harta ini adalah petualangan pertama Lima Sekawan. Pada suatu liburan, Julian, Dick, dan Anne diberi saran oleh kedua orang tuanya untuk berjamu ke rumah sang om nan ada di pesisir Inggris. Di sinilah mereka bertiga berjumpa dengan George dan Timmy untuk pertama kalinya. Keluarga George memliki tanah nan luas, termasuk sebuah pulau karang mini nan berada tak jauh dari pantai. Pulau Kirrin ini dikelilingi oleh karang-karang tajam. Tak seorang pun masyarakat nan berani mendekati pulau lantaran takut perahunya karam. Ada buntang kapal tua muncul di Pulau Kirrin! Tapi di manakah gerangan kekayaan karunnya? Lima Sekawan mengikuti semua petunjuk nan ada tapi rupanya mereka tidak sendirian! Ada orang lain nan ikut memburu kekayaan karun…

Lima Sekawan: Berkelana

 Berkelana

Lima Sekawan adalah grup fiksi dari detektif cilik – Julian, Dick, Anne dan George serta anjing mereka, Timmy. Mereka berlima sering terlibat ke dalam kasus-kasus menarik nan misterius serta melakukan petualangan nan menarik. Tempat nan menjadi latar belakang cerita Lima Sekawan kebanyakan adalah fiksi, seperti Pulau Kirrin nan menjadi letak kekayaan karun pada seri pertamanya.

Blyton awalnya hanya menuliskan 6 sampai 8 kitab cerita Lima Sekawan, tetapi lantaran tingginya nomor penjualan dan antusiasme pembaca, makan serinya berkembang sampai 21 buku. Sejak akhir 1953 lebih dari 6 juta kopi telah dicetak ulang di Inggris. Sampai sekarang lebih dari 2 juta kopi terjual setiap tahunnya, membuatnya menjadi salah satu kitab anak-anak nan paling laku di Dunia. Pada seri ini bercerita tentang mereka berlima nan sedang melakukan perjalanan untuk berkelana, tetapi ditengah perjalanan mereka menemukan hal-hal janggal nan mengundang mereka untuk mengungkapnya.

Sumber:

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Five_Run_Away_Together
  • https://en.wikipedia.org/wiki/Enid_Blyton
  • https://www.enidblyton.net/famous-five/five-run-away-together.html
  • https://www.goodreads.com/book/show/74997.Five_Run_Away_Together
Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027