Nabi Muhammad Saw Tidak Menimbun Harta Walau Hanya Satu Malam

KincaiMedia, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW tidak pernah melewatkan satu malam pun dengan menyimpan uang, lantaran semua uangnya selalu disedekahkan. Jika mempunyai kelebihan duit berapapun nilainya, lantas tidak ada lagi orang nan dapat diberi sedekah, maka beliau tidak bakal pulang sebelum duit itu diberikan kepada orang miskin namalain orang nan membutuhkan.

Nabi Muhammad SAW tidak pernah menyimpan untuk lebih dari setahun perbekalan (persediaan makanan) keluarganya nan memang sudah diridhai Allah SWT bagi Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW mengambil seperlima dari apa saja nan datang kepadanya dengan mudah, seperti tamar (kurma kering) dan sya'ir (sejenis gandum) untuk setahun saja. Jika berlebih dari keperluan keluarganya, maka beliau pasti menyedekahkannya.

Nabi Muhammad SAW bakal bersedekah kepada siapa nan meminta, sampai-sampai persediaan makanannya untuk setahun itu pun ada nan diberikan, sehingga seringkali persediaan itu belum setahun sudah habis.

Demikian gambaran sungguh murah hatinya Nabi Muhammad SAW, beliau suka memberi, tidak pelit dan suka menolong. Beliau tidak pernah menimbun harta. Hal ini sebagaimana dijelaskan Imam Al Ghazali bergelar Hujjatul Islam Zainuddin al-Thusi dalam kitab Ihya Ulumuddin.  

Dalam kisah lain diriwayatkan, suatu hari Nabi Muhammad SAW mempunyai sepotong emas nan disimpan di rumahnya. Emas tersebut selalu terkenang di pikiran Nabi Muhammad SAW saat sedang menunaikan sholat. Setelah sholat, Nabi Muhammad SAW segera pulang mengambil emas itu dan membagi-bagikan emas itu kepada orang lain.

Diriwayatkan bahwa Abu Sirwa'ah Uqbah bin Al-Harits berkata, ''Saya sholat Asar di belakang Nabi SAW di Madinah. Setelah salam, beliau segera bangkit, silam melangkahi barisan para sahabat guna menuju ke salah seorang istrinya. Para sahabat pun terperangah atas ketergesa-gesaan beliau itu."

"Kemudian, Nabi SAW kembali keluar menemui mereka, dan ketika memandang mereka terkejut atas ketergesa-gesaan itu, Nabi SAW pun bersabda, 'Aku ingat sepotong emas nan ada pada kami, dan saya tidak mau menahannya, maka saya pun menyuruh agar membagi-bagikan emas itu'."