ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Tahukah Bunda jika polusi udara rupanya enggak hanya bikin sesak napas namalain bikin kulit kusam, namun lebih dari itu, polusi udara bisa memengaruhi berat badan bayi nan bakal lahir, apalagi sebelum Bunda mulai program hamil!
Wah, kok bisa, ya?
Kenapa polusi bisa bikin bayi terlahir kecil?
Bunda, polusi udara itu penuh dengan partikel jahat seperti PM2.5 (partikel halus) dan gas berbisa macam nitrogen dioksida (NO₂). Saat Bunda terlalu sering menghirupnya, tubuh Bunda jadi 'stres' namalain terkena nan namanya stres oksidatif dan peradangan.
Nah, masalahnya, perihal ini bisa memengaruhi kesehatan tubuh Bunda, termasuk kualitas sel telur dan plasenta namalain dua perihal krusial buat kehamilan sehat. Kalau kegunaan keduanya terganggu, kemungkinan besar bayi nan lahir kelak berat badannya jadi di bawah normal.
Dilansir dari Keck school of medicine of usc, para peneliti mempelajari 5.834 pasangan ibu-anak nan direkrut dari klinik bersalin di Shanghai. Mereka menemukan bahwa paparan nan lebih besar terhadap PM2.5, PM10, dan NO2 sebelum kehamilan dikaitkan dengan peningkatan BMI namalain BMIZ, skor standar nan menunjukkan gimana BMI anak dibandingkan dengan orang lain dengan usia dan jenis kelamin nan sama.
“Temuan ini menyiratkan bahwa tiga bulan sebelum pembuahan adalah penting, dan bahwa orang nan berencana untuk mempunyai anak kudu mempertimbangkan untuk mengambil tindakan guna menurunkan paparan polusi udara mereka untuk mengurangi akibat obesitas pada anak-anak mereka,” kata Jiawen Liao, PhD, seorang rekan peneliti pascadoktoral dalam pengetahuan populasi dan kesehatan masyarakat di Keck School of Medicine dan penulis pertama studi tersebut.
Kenapa berat badan lahir bayi penting?
Bayi dengan berat badan lahir rendah (di bawah 2.500 gram) itu sangat rentan, Bunda. Menurut sebuah penelitian nan dipublikasikan oleh National library of medicine, berat badan bayi saat lahir sangat mengenai dengan akibat kematian selama tahun pertama dan, pada tingkat nan lebih rendah, dengan masalah perkembangan di masa kanak-kanak dan akibat beragam penyakit di masa dewasa.
Selain itu dikutip dari WHO, pada tingkat populasi, proporsi bayi dengan berat badan lahir rendah merupakan parameter masalah kesehatan masyarakat nan beragam, nan mencakup kekurangan gizi ibu jangka panjang, kesehatan nan buruk, dan perawatan kesehatan nan jelek selama kehamilan. Berat badan lahir rendah dimasukkan sebagai parameter hasil utama dalam rangkaian parameter inti untuk Kerangka Pemantauan Gizi Global (KPGG). Indikator ini juga dimasukkan dalam daftar referensi Global WHO nan berisi 100 parameter kesehatan inti.
Apa akibat dan implikasinya?
Berat badan lahir rendah disebabkan oleh halangan pertumbuhan intrauterin, prematuritas, namalain keduanya. Berat badan lahir rendah berkontribusi terhadap beragam hasil kesehatan nan buruk; misalnya, berat badan lahir rendah mengenai erat dengan mortalitas dan morbiditas janin dan neonatal, pertumbuhan dan perkembangan kognitif nan terhambat, dan PTM di kemudian hari. Bayi dengan berat badan lahir rendah sekitar 20 kali lebih mungkin meninggal daripada bayi nan berat badannya lebih berat.
Berat badan lahir rendah lebih umum terjadi di negara berkembang daripada negara maju. Namun, info tentang berat badan lahir rendah di negara berkembang seringkali terbatas lantaran sebagian besar kelahiran terjadi di rumah namalain akomodasi kesehatan kecil, dengan kasus bayi dengan berat badan lahir rendah sering tidak dilaporkan. Kasus-kasus ini tidak tercermin dalam nomor resmi dan dapat menyebabkan perkiraan nan terlalu rendah tentang prevalensi berat badan lahir rendah.
Tentu kita enggak mau itu terjadi, ya Bunda! nan bikin terkejut, paparan polusi ini nggak hanya ancaman pas kita lagi hamil, Bunda. Kalau kita sering terpapar polusi jauh sebelum hamil, dampaknya bisa 'tertimbun' di tubuh dan tetap memengaruhi kualitas kehamilan nanti.
Tips melindungi diri dari polusi
Bunda enggak perlu panik. Ada kok cara-cara simpel untuk melindungi diri dari polusi udara, misalnya:
1. Gunakan masker saat di luar rumah
Masker N95 namalain KN95 itu bagus banget buat nyaring polusi, Bunda. Jangan lupa pakai jika lagi di tempat nan polusinya tinggi, seperti jalan raya.
2. Perbaiki kualitas udara di rumah
Pasang air purifier untuk membersihkan udara di dalam rumah. Letakkan tanaman hias seperti lidah mertua namalain sirih gading nan bisa bantu serap polutan.
3. Makan makanan sehat
Antioksidan dari buah dan sayur itu bisa bantu tubuh musuh pengaruh jelek polusi, lho. Contohnya, makan brokoli, bayam, dan buah beri.
4. Rajin cek kesehatan sebelum hamil
Sebelum mulai program hamil, konsultasi dulu sama master ya, Bunda. Ini krusial buat memastikan tubuh siap menghadapi kehamilan.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)