Kata

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Depok adalah salah satu kota nan terletak di Provinsi Jawa Barat. Berada di sebelah selatan Jakarta, Depok mempunyai posisi strategis nan membuatnya menjadi salah satu wilayah penyangga kota metropolitan tersebut.

Banyak orang mengenal letak Depok, tetapi tidak banyak nan tahu bahwa kota ini menyimpan sejarah menarik mengenai asal-usul namanya. Terdapat beragam cerita nan menyebut bahwa pemilihan kata "Depok" sebenarnya merupakan sebuah singkatan nan mencerminkan peristiwa krusial di kota ini.

Penasaran dengan kisah komplit di kembali pembentukan nama Kota Depok? Simak penjelasan selengkapnya berikut, Bunda.

Ragam interpretasi singkatan nama Kota "Depok"

Menurut buku Pergeseran Penyebab Perceraian dalam Masyarakat Urban karya Mazroatus Saadah, terdapat beberapa jenis nan menjelaskan asal muasal nama Depok. Salah satu jenis menyebut bahwa nama ini berasal dari kata "padepokan", lantaran wilayah Depok banyak digunakan untuk bertapa oleh orang-orang di masa lalu, nan bersemedi di padepokan namalain dangau sederhana terbuat dari bambu.

Dalam Baoesastra Djawa, Depok mempunyai dua arti, adalah "padoenoenganing adjar" adalah tempat tinggal para pemuka agama, serta "omah" nan berfaedah perkampungan. Selain itu, ada jenis lain nan menyebut bahwa nama Depok merupakan singkatan dari "De Eerste Protestantse Organisatie van Kristenen", nan berfaedah "Jemaat Kristen nan Pertama". Ini mengenai dengan sejarah penyebaran kepercayaan Kristen di sekitar Batavia oleh organisasi mantan budak dari seorang pejabat tinggi VOC berjulukan Cornelis Chastelein.

Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai berkarya dalam mengartikan nama kota Depok. Dikutip dari CNBC Indonesia, mereka menyebutnya sebagai "Daerah Pemukiman Orang Kota," selaras dengan perkembangan urbanisasi nan terjadi di wilayah tersebut. 

Sejarah pembangunan Kota Depok 

Berlokasi dekat Jakarta, Depok telah beranjak corak menjadi kota modern dengan sangat cepat. Akibatnya, banyak gedung berhistoris dan cagar budaya di sana nan dihancurkan namalain dialihfungsikan tanpa menyisakan corak aslinya.

Padahal, kota nan menjadi letak Universitas Indonesia ini menyimpan banyak sejarah menarik. Hal ini diceritakan dalam kitab Digitalisasi Depok Lama: Sejarah, Peristiwa, dan Tinggalan Materinya yang diterbitkan oleh Penerbit LeutikaPro.

Dahulu kala, tepatnya pada 18 Mei 1691, Depok merupakan tanah perkebunan nan dibeli oleh seorang petinggi VOC, Cornelis Chastelein. Ia mengelola area tersebut menjadi persawahan dengan mempekerjakan ratusan budak nan berasal dari Jawa, Bali, Maluku, Pulau Rote, hingga Filipina.

Selain berupaya sebagai juragan, Chastelein juga menyebarluaskan kepercayaan Kristen kepada para pekerjanya melalui Padepokan Kristiani nan dia bangun, berjulukan De Eerste Protestantse Organisatie van Christenen, namalain disingkat DEPOK. Oleh lantaran itu, banyak masyarakat Depok pada masa itu nan menganut kepercayaan Kristen.

Pada akhir hayatnya, Chastelein memerdekakan para budaknya dan membagikan lahan perkebunan tersebut kepada sekitar 120 pekerjanya nan setia terhadap aliran kepercayaan nan mereka anut. Para mantan budak Chastelein ini kemudian dikenal sebagai masyarakat pertama Kota Depok dan disebut "Kaum Depok Lama" namalain "Belanda Depok".

Puluhan tahun kemudian, sekitar tahun 1871, pemerintah Belanda mulai mengizinkan masyarakat Depok Lama untuk membentuk pemerintahan sendiri nan setingkat dengan otonomi desa (Gementee). Di bawah pemerintahan tersebut, mereka membentuk sembilan kecamatan nan dibantu oleh pecalang, polisi desa, serta menteri lumbung.

Namun, jenjang pemerintahan di Depok Lama mulai berubah setelah Indonesia meraih kemerdekaan. Pada tahun 1952, terjadi proses nasionalisasi daerah, di mana perjanjian pelepasan kewenangan antara Pemerintah RI dan ketua Gementee Depok disahkan.

Sejak saat itu, Depok mulai diambil alih oleh pemerintahan Kecamatan Depok nan berada dalam lingkungan kewadanaan (pembantu bupati) wilayah Parung, Kabupaten Buitenzorg (Bogor). Wilayah ini pun mulai diramaikan oleh proyek pembangunan perumahan nasional Orde Baru, seperti Perumnas Depok I dan Perumnas Depok II.

Adanya perumahan tersebut mendorong perkembangan Depok nan lebih pesat, dengan sektor perdagangan dan jasa mengalami peningkatan signifikan.

Melihat perkembangan nan pesat ini, pemerintah Indonesia kala itu memutuskan untuk memisahkan Depok dari wilayah Bogor. Menteri Dalam Negeri ketika itu, H. Amir Machmud resmi menunjuk Depok sebagai Kota Administratif pada 18 Maret 1982, dan kemudian ditetapkan sebagai Kotamadya pada 20 April 1999.

Demikian penjelasan mengenai pembentukan nama dan sejarah Kota Depok. Semoga info ini bermanfaat.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027