ARTICLE AD BOX
Waktu Terbaik Liburan ke Jepang – Ada sebuah pertanyaan klasik nan biasa ditanyakan oleh visitor nan bakal pergi berekreasi ke wilayah lain maupun ke negara lain, yaitu: “kapan waktu terbaik untuk berjamu ke [isi nama negara tujuan wisata kalian]”?
Begitu juga dengan negara Jepang. Pasti ada saja pertanyaan “kapan waktu terbaik liburan ke Jepang?”. Apakah saat musim semi (Maret-Mei)? Musim panas (Juni-awal September)? Musim gugur (pertengahan September-November)? Atau malah mungkin di musim dingin (Desember-Februari)?
Biasanya, jawaban standar nan bakal saya berikan adalah: “Jepang itu menarik untuk dikunjungi di keempat musim, jadi kapanpun adalah waktu nan tepat untuk berkunjung ke Jepang.”
Kapan Waktu Terbaik Liburan ke Jepang?
Di keempat musim tersebut memang ada saja highlight nan membikin musim tersebut menarik untuk dikunjungi. Namun kapan persisnya waktu terbaik liburan ke Jepang, itulah nan bakal saya ulas disini.
keempat musim di Jepang via Livejapan
Mari mulai dengan menikmati mekarnya kembang Sakura di musim semi
Musim semi di Jepang memang identik dengan mekarnya kembang Sakura, nan biasanya dinikmati sembari makan, minum, dan berpesta di bawah pohon kembang nan tengah mekar (alias hanami). Dengan kata lain, bintangnya musim semi di Jepang adalah kembang Sakura, dan saat terbaik untuk berjamu di musim semi adalah saat kembang Sakura mekar penuh.
![Bunga Sakura di Ueno Park](https://tempatwisataseru.com/wp-content/uploads/2021/10/Bunga-Sakura-di-Ueno-Park-e1633654379266.jpg)
Disana saya sudah menulis perkiraan waktu mekar kembang Sakura di Jepang tahun 2014 (yang dimulai dari pulau Okinawa nan berada di paling selatan Jepang dan diakhiri di Hokkaido nan berada di ujung utara), dan biasanya waktunya tidak bergeser terlalu jauh dari tahun ke tahun.
![Hanami via Cherai-travel](https://tempatwisataseru.com/wp-content/uploads/2021/10/Hanami-via-Cherai-travel-e1633654291942.jpg)
Menggila di pagelaran musim panas nan liar, namalain menikmati aktifitas outdoor di pantai dan waterpark
Temperatur udara saat musim panas di Jepang bisa betul-betul panas! Namun jangan dulu buru-buru menasbihkan musim panas sebagai musim nan membosankan. Di Jepang, musim panas merupakan tuan rumah untuk beragam pagelaran berskala besar, dan beberapa diantaranya sangat liar.
Sebut saja Sanja Matsuri (yang sebetulnya berada di peralihan musim semi dan musim panas) dan Asakusa Samba Carnival di Tokyo, Gion Matsuri di Kyoto, dan banyak lagi. Sebagian lainnya merupakan pagelaran nan menawarkan keelokan dan kemeriahan, seperti pagelaran kembang api.
Jadi, jika kalian berencana untuk berekreasi ke Jepang saat musim panas, sangat disarankan untuk mengecek agenda pagelaran nan ada di kota tujuan wisata kalian (yang waktunya bisa sangat tentatif). Namun kira-kira inilah agenda penyelenggaraan beberapa pagelaran terkenal di Tokyo, Kyoto, dan Osaka (yang merupakan kota tujuan wisata terpopuler di Jepang).
![Asakusa Samba Carnival via Japanallower](https://tempatwisataseru.com/wp-content/uploads/2021/10/Asakusa-Samba-Carnival-via-Japanallower-e1633654181335.jpg)
- Sanja Matsuri, Tokyo (akhir pekan di pertengahan bulan Mei)
- Sumidagawa Fireworks, Tokyo (Sabtu terakhir di bulan Juli)
- Asakusa Samba Carnival, Tokyo (akhir Agustus)
- Harajuku Omotesando Genki Matsuri Super Yosakoi, Tokyo (akhir Agustus)
- Gion Matsuri, Kyoto (1-31 Juli)
- Sumiyoshi Festival, Osaka (1-31 Juli)
- Tenjin Matsuri, Osaka (25 Juli)
Namun jika waktu wisata nggak bertepatan dengan pagelaran apapun, jangan dulu kecewa. Kalian bisa bersenang-senang di beragam waterpark nan ada di seluruh Jepang, namun perlu diingat jika rata-rata waterpark hanya buka mulai bulan Juli hingga awal September.
Sedangkan jika mau bersenang-senang di pantai, pantai di Okinawa sudah mulai merasakan musim panas sejak bulan Juni, sementara pantai di wilayah lain biasanya baru dibuka mulai bulan Juli-Agustus.
![Salah satu pantai di Okinawa via Matcha-jp](https://tempatwisataseru.com/wp-content/uploads/2021/10/Salah-satu-pantai-di-Okinawa-via-Matcha-jp.jpeg)
Larut dalam lautan warna-warni musim gugur di Jepang
Lazimnya musim gugur di negara 4 musim, musim gugur di Jepang juga diwarnai dengan perubahan warna daun. Di Jepang ada sebuah tradisi musim gugur nan kontra dengan tradisi hanami di musim semi, yaitu momijigari. Momijigari dapat diterjemahkan secara bebas sebagai aktifitas untuk menikmati perubahan warna daun musim gugur.
Jika hanami identik dengan pesta dan hura-hura, maka momijigari jauh lebih tenang dan kental dengan nuansa refleksi diri.
![Musim gugur di Jepang Foto Sakura Banner](https://tempatwisataseru.com/wp-content/uploads/2021/10/Musim-gugur-di-Jepang-Foto-Sakura-Banner.jpg)
Jika kalian berekreasi di musim gugur, jangan lewatkan kesempatan untuk melakukan momijigari. Berbeda dengan musim semi, dimana kembang Sakura mekar lebih dulu di wilayah Selatan (seperti Okinawa) dan berujung di Utara (Hokkaido), maka perubahan warna daun bakal terjadi lebih dulu di Hokkaido.
Untuk beberapa spot, daun sudah mulai berubah warna sejak pertengahan September, dan baru berhujung pada akhir Oktober. Untuk wilayah Kanto, daun-daun di Oze bakal mulai berubah warna pada akhir September, sementara untuk wilayah Tokyo baru terjadi di akhir bulan November-awal Desember.
Kyoto, Osaka, dan sebagian wilayah Chubu termasuk nan agak telat, lantaran daun-daun musim gugur baru bakal berubah di pertengahan November-awal Desember.
![Kuil Kiyomizudera saat iluminasi musim gugur. Foto via tapchidulich.com.vn](https://tempatwisataseru.com/wp-content/uploads/2021/10/Kuil-Kiyomizudera-saat-iluminasi-musim-gugur.-Foto-via-tapchidulich.com_.vn_.jpg)
Dan akhirnya, bermain salju maupun menikmati iluminasi musim dingin nan super keren
Banyak perihal menarik nan bisa dilakukan saat musim dingin di Jepang, dan itu berfaedah banyak waktu terbaik liburan ke Jepang di musim dingin.
Sedangkan jika mau menikmati pagelaran salju, nan paling terkenal adalah pagelaran salju di beberapa kota di Hokkaido nan biasanya melangkah pada bulan Januari namalain Februari.
![Musim dingin di Shirakawago. Foto via mellowmonkcom](https://tempatwisataseru.com/wp-content/uploads/2021/10/Musim-dingin-di-Shirakawago.-Foto-via-mellowmonkcom-e1633650620518.jpg)
Musim dingin di Jepang identik dengan iluminasi Natalnya. Dan, jika kita bicara tentang Jepang, kalian dapat mengharapkan untuk menemukan iluminasi terbaik dan terkeren nan bisa kalian bayangkan disini.
Jika kalian berambisi untuk memandang iluminasi musim dingin, rata-rata spot terkenal memulai rangkaian iluminasinya pada akhir November-akhir Desember, meski ada juga nan berhujung setelah malam Natal berakhir, sementara sisanya terus bersambung hingga Valentine’s Day.
Namun nyaris bisa dipastikan jika awal bulan Desember-malam Natal merupakan spot terbaik untuk menikmati iluminasi musim dingin di Jepang.
![Foto via wowsaicom](https://tempatwisataseru.com/wp-content/uploads/2021/10/Foto-via-wowsaicom.jpg)
Namun jangan lupa, ada juga satu lagi pertanyaan klasik nan kerap diajukan oleh visitor nan juga bakal pergi ke berwisata, yaitu “Kapan waktu terburuk untuk berekreasi ke [isi lagi dengan nama wilayah maupun negara sesuka kalian]?”
Definisi waktu terburuk disini bermacam-macam, dan salah satu nan paling lazim adalah tentang peak/high season maupun holiday season yang bertindak di negara tujuan wisata.
Peak season/holiday season itu berfaedah saatnya rate bilik hotel lebih melambung dibanding low season, nilai tiket pesawat nan meroket, jalanan nan lebih padat dari biasanya, dan juga letak wisata nan bakal dipenuhi oleh visitor dan antrian nan mengular.
Adapun makna terkenal lainnya dari istilah waktu terburuk adalah saat periode terjadinya cuaca ekstrim di wilayah tujuan wisata tersebut. Apapun itu, dalam tulisan kali ini saya mau berbagi seputar beberapa waktu nan dianggap sebagai bukan waktu nan tepat untuk wisata ke Jepang.
Mengenal musim liburan di Jepang
Sama seperti di beragam negara lainnya, musim liburan selalu menjadi musim tersibuk, terpadat, dan bagi wisatawan, menjadi musim nan termahal.
Mahal nilai tiket pesawatnya, mahal biaya hotelnya, dan juga mahalnya waktu nan kudu “dibelanjakan” untuk mengantri di beragam obyek wisata. Jadi jika kalian mau menghindari musim liburan di Jepang, kenali periode liburan nan bertindak di negara tersebut.
Jepang mempunyai beberapa hari libur, namun hanya 3 periode liburan besar nan bisa disebut sebagai peak season. Periode liburan tersebut antara lain:
-
Golden Week
![Tokyo Tower dan seremoni hari anak via Tempo](https://tempatwisataseru.com/wp-content/uploads/2021/10/Tokyo-Tower-dan-perayaan-hari-anak-via-Tempo.jpg)
Yang disebut dengan periode liburan Golden Week adalah periode dimana beberapa hari libur nasional jatuh dalam waktu nan berdekatan antara tanggal 29 April hingga 5 Mei. Jika waktunya bertepatan dengan akhir pekan, maka periode liburannya bisa mencapai satu minggu.
Banyak masyarakat Jepang nan memilih untuk memanfaatkan waktu liburan Golden Week dengan berpiknik ke luar kota maupun luar negeri sehingga agenda penerbangan lokal maupun internasional bakal sangat padat, begitu juga dengan moda transportasi lainnya. Adapun perincian hari libur pada periode Golden Week tersebut adalah sebagai berikut:
-29 April: Showa Day (Showa no Hi), adalah hari seremoni ulang tahun Kaisar Showa nan meninggal tahun 1989.
-3 Mei: Hari Konstitusi (Kenpo Kinenbi), adalah hari dimana konstitusi paska perang didirikan.
-4 Mei: Hari Penghijauan (Midori no Hi). Semula Hari Penghijauan dirayakan pada tanggal 29 April, dan tanggal 4 Mei merupakan hari kejepit nasional. Namun kemudian Hari Penghijauan dipindahkan ke tanggal 4 Mei dan tanggal 29 April dijadikan hari seremoni ulang tahun Kaisar Showa.
-5 Mei: Hari Anak (Kodomo no Hi), merupakan hari untuk mendoakan keselamatan, kesehatan, kesuksesan, dan masa depan anak laki-laki. Ngomong-ngomong, anak wanita juga mempunyai festivalnya sendiri nan jatu pada tanggal 3 Maret.
Untuk tahun 2015, tanggal 29 April jatuh pada hari Rabu, sementara tanggal 3-5 Mei jatuh pada hari Minggu-Selasa. Karena posisi hari liburnya tidak bertepatan dengan akhir pekan, diperkirakan tingkat kepadatan liburan terjadi pada tanggal 2-6 Mei. Jadi sebaiknya hindari pergi ke Jepang pada periode tersebut.
-
Obon
![Festival Obon](https://tempatwisataseru.com/wp-content/uploads/2021/10/Festival-Obon-e1633655983528.jpg)
Perayaan Obon merupakan sebuah seremoni nan berasal dari tradisi Budha untuk menghormati pulangnya roh nenek moyak nan mau mengunjungi kerabat.
Perayaan Obon jatuh pada tanggal 13-15 Agustus (hanya 3 hari), namun jika jatuhnya bertepatan dengan akhir pekan, maka periode liburannya bisa jadi lebih panjang lagi.
-
New Year’s Eve
![Perayaan tahun baru di Jepang via zoilta.blogspot](https://tempatwisataseru.com/wp-content/uploads/2021/10/Perayaan-tahun-baru-di-Jepang-via-zoilta.blogspot-e1633655820229.jpg)
Di beberapa negara, tanggal 25 Desember nan merupakan hari Natal, dirayakan dalam periode liburan musim dingin. Namun, meski di Jepang hari Natal dirayakan secara besar-besaran, hari Natal bukan merupakan hari libur. Justru periode liburan itu terjadi pada akhir tahun dan tahun baru, adalah biasanya antara tanggal 27 Desember hingga 3-4 Januari.
Pada periode tersebut, kebanyakan toko dan obyek wisata bakal tutup, jadi sebaiknya hindari berekreasi pada periode tersebut (kecuali jika kalian mempunyai rencana wisata non-mainstream, seperti hiking).
Waktu Terburuk Liburan ke Jepang
Kira-kira itulah beberapa periode hari libur utama di Jepang. Nah, sekarang inilah beberapa waktu wisata nan kurang baik jika dilihat dari segi cuaca.
Cerita tentang tsuyu dan taifun
Jepang mempunyai 4 musim, adalah musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Namun tak banyak nan mengetahui jika di Jepang pun ada musim hujan, nan disebut tsuyu. Tsuyu ini biasanya terjadi antara bulan Mei dan Juni, dan baru berhujung di bulan Juli.
Pada periode ini, hujan kerap turun nyaris setiap hari, dan itu bisa cukup mengganggu bagi mereka nan mempunyai rencana wisata outdoor. Namun diluar masalah hujan, bulan Mei dan Juni termasuk salah satu bulan nan menyenangkan lantaran suhu di Jepang sedang dalam kondisi sejuk.
![Musim hujan di Jepang via Artforia](https://tempatwisataseru.com/wp-content/uploads/2021/10/Musim-hujan-di-Jepang-via-Artforia-e1633655309765.jpg)
Jika tsuyu terjadi di bulan Mei dan Juni, lain lagi dengan taifun (alias typhoon). Taifun ini kerap terjadi pada bulan Agustus dan September, meski saya pernah juga mengalami taifun di bulan Juni.
Berwisata pada periode dimana taifun sedang rutin silam lalang dapat mengakibatkan beberapa kondisi, mulai dari tidak beroperasinya beragam moda transportasi umum, tutupnya beragam tempat wisata, penerbangan nan tertunda, dan pastinya, kalian takkan bisa kemana-mana lantaran cuaca nan sangat buruk.
![Taifun](https://tempatwisataseru.com/wp-content/uploads/2021/10/Angin-Taifun-scaled-e1633655256737.jpg)
Demikian beberapa gambaran waktu-waktu nan kurang tepat untuk berekreasi ke Jepang. Jadi jangan datang ke ke Jepang pada waktu-waktu tersebut ya!
* * * * *
Demikianlah ulasan mengenai waktu terbaik liburan ke Jepang & terburuk nan sebaiknya Anda hindari. Semoga bisa menjadi referensi untuk Anda nan mau liburan seru ke Jepang.
Jangan lewatkan juga: 17 Wahana di Hiroshima Peace Memorial Park