ARTICLE AD BOX
Siapa bilang jadi ibu hanya untuk mereka nan tetap muda? Erramatti Mangayamma, seorang Bunda dari Andhra Pradesh, India, mematahkan semua dugaan itu. Di usia 73 tahun, Erramatti melahirkan bayi kembar perempuan!
Keren banget ya, Bunda. Ini bukan dongeng tapi kisah nyata.
Perjalanan panjang Erramatti menjadi seorang ibu
Erramatti menikah dengan suaminya, Raja Rao, sejak 1962. Tapi, selama lebih dari 50 tahun pernikahan, mereka belum dikaruniai anak. Tekanan sosial? Pasti ada! Bayangkan, hidup di lingkungan di mana punya anak adalah simbol kebahagiaan dan kehormatan keluarga, tentu tidak mudah bagi Erramatti.
Dikutip dari Gulfnews, dalam budaya India, menjadi ibu dianggap sakral. Tak pelak ada ribuan wanita di pedesaan India sering dikucilkan lantaran tidak mempunyai anak. Sehingga Erramatti sangat mau mempunyai anak untuk membuktikan tidak hanya kepada dirinya sendiri tetapi juga kepada masyarakat bahwa dia adalah seorang wanita dalam segala hal.
"Beberapa tahun setelah menikah ketika kami menyadari Erramatti tidak hamil, kami berkonsultasi dengan master setempat," kata Raja Rao, suaminya.
Namun, Erramatti tidak pernah menyerah. Ketika mendengar tentang teknologi bayi tabung (IVF), Erramatti memandang secercah harapan. Dengan semangat dan support dari sang suami, dia memutuskan untuk mencoba. Dokter menggunakan sel telur donor dan sperma suaminya untuk memulai proses kehamilan. Hasilnya? Dua garis biru di test pack medis!
Kendati demikian, pihak rumah sakit sempat enggan menangani kasus tersebut mengingat usia Erramatti nan sudah lanjut. Namun pasangan itu, nan sangat mau memperkuat pada keputusan terakhir ini, berambisi untuk melanjutkan apa pun risikonya.
Sementara sebagian besar praktisi medis menganggap pemisah usia rata-rata untuk perawatan IVF adalah sekitar 40 tahun menjadi seorang ibu setelah usia 40 tahun menempatkan ibu dan janin pada beragam akibat Erramatti berumur 72 tahun ketika dia mendatangi sebuah klinik IVF dan meminta agar dia mau mempunyai anak. Dan dia melakukannya.
Momen senang nan ditunggu-tunggu
Setelah menjalani kehamilan nan penuh perhatian medis, pada September 2019, Tim medis telah memutuskan untuk melakukan operasi caesar lantaran tubuhnya tidak dapat mengatasi persalinan alami.
Tiga jam kemudian, salah satu master muncul untuk mengumumkan bahwa Erramatti telah melahirkan dua bayi wanita nan sehat. Kelahiran ini tidak hanya menjadi kebahagiaan besar bagi pasangan tersebut tetapi juga tonggak krusial dalam sejarah medis dunia.
“Awalnya, saya sendiri tidak dapat mempercayainya. Ini adalah keajaiban medis. Mengingat usianya, kami siap menghadapi komplikasi apa pun nan mungkin terjadi selama persalinan. nan mengejutkan kami, semuanya melangkah lancar,” kata master nan menangani Erramatti, Dr. Umashankar,
Bayi-bayi itu awalnya diberi susu botol lantaran Erramatti tidak dapat menyusui bayinya lantaran tubuhnya telah berhujung memproduksi ASI. Keluarga tersebut telah meminta seorang perawat lokal untuk menyusui bayi-bayi tersebut.
Meskipun prestasi ini dipuji sebagai keajaiban medis, perihal ini juga memicu perdebatan etis lho Bunda. Banyak nan mempertanyakan implikasi moral dan tanggung jawab jangka panjang, mengingat usia lanjut Erramatti dan skill pasangan ini untuk membesarkan anak-anak mereka. Namun, Erramatti dan suaminya menyatakan bahwa mereka merasa diberkati dan percaya bahwa mereka dapat memberikan kasih sayang nan luar biasa kepada anak-anak mereka.
“Ini adalah keadilan Ilahi. Tuhan membikin kami sangat mendambakan satu anak sepanjang hidup kami, dan sekarang Ia menebusnya dengan dua anak,” kata wanita asal Nelapartipadu di Godavari Timur, Andhra Pradesh.
Metode IVF namalain bayi tabung
Dikutip dari Mayoclinic, fertilisasi in vitro, nan juga disebut IVF, adalah serangkaian prosedur rumit nan dapat menghasilkan kehamilan. Ini adalah perawatan untuk infertilitas, suatu kondisi Bunda tidak dapat mengandung setelah setidaknya satu tahun mencoba bagi sebagian besar pasangan. IVF juga dapat digunakan untuk mencegah penularan masalah genetik kepada anak.
Selama fertilisasi in vitro, sel telur matang diambil dari ovarium dan dibuahi oleh sperma di laboratorium. Kemudian, prosedur dilakukan untuk menempatkan satu namalain lebih sel telur nan telah dibuahi, nan disebut embrio, di dalam rahim, tempat bayi berkembang. Satu siklus penuh IVF menyantap waktu sekitar 2 hingga 3 minggu. Terkadang langkah-langkah ini dibagi menjadi beberapa bagian dan prosesnya dapat menyantap waktu lebih lama Bunda.
Selain itu, IVF dapat dilakukan dengan menggunakan sel telur dan sperma milik pasangan itu sendiri. Atau dapat melibatkan sel telur, sperma, namalain embrio dari donor nan dikenal namalain tidak dikenal. Dalam beberapa kasus, pembawa gestasional seseorang nan mempunyai embrio nan ditanamkan di rahim dapat digunakan.
Peluang Bunda untuk mempunyai bayi nan sehat menggunakan IVF berjuntai pada banyak faktor, seperti usia Bunda dan penyebab infertilitas. Terlebih lagi, IVF melibatkan prosedur nan dapat menyantap waktu, mahal, dan invasif. Jika lebih dari satu embrio ditempatkan di rahim, perihal itu dapat mengakibatkan kehamilan dengan lebih dari satu bayi.
mahalini
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video berikut:
(pri/pri)