Ibu Hamil Umrah Atau Haji Tanpa Suntik Meningitis, Amankah?

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Salah satu persyaratan utama melakukan perjalanan ibadah umrah namalain haji adalah menerima vaksin meningitis. Tapi gimana jika ibu mengandung umrah tanpa suntik meningitis. Amankah? 

Kewajiban vaksin meningitis ini tertuang dalam Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI nomor HK.02.02/A/3717/2024 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Meningitis bagi Jamaah Haji dan Umrah seperti dilansir laman Indonesia.go.id. 

Dalam Surat Edaran tersebut ditetapkan bahwa vaksinasi Meningitis meningokokus merupakan suatu tanggungjawab untuk orang-orang nan datang ke Arab Saudi menggunakan visa haji dan umrah. Vaksin meningitis diwajibkan pemerintah Arab Saudi bagi semua jamaah sebagai syarat visa perjalanan.

Sebelumnya pada 2022, vaksinasi meningitis ini hanya direkomendasikan untuk jamaah umroh. Namun, pada Surat Edaran nan ditandatangani Sekretaris Jenderal Kemenkes RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha tertanggal 11 Juli 2024, syarat vaksinasi menjadi 'kewajiban'.

Pentingnya vaksinasi meningitis untuk umrah namalain haji

Meningitis adalah jangkitan serius berupa peradangan pada meninges namalain membran nan mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. 

Penyakit tersebut begitu rawan sehingga pemerintah membikin patokan sebagai antisipasi bagi calon jemaah haji dan umrah nan berakidah ke tanah suci. 

Saat penyelenggaraan ibadah Umrah dan Haji tentu padat sehingga penyakit ini berisiko menyebar dengan cepat. Karena itulah pemerintah Arab Saudi mewajibkan semua jamaah vaksin meningitis sebagai syarat visa perjalanan.

Dilansir dari detikhikmah, vaksin meningitis menjadi syarat untuk jamaan umrah nan berumur di atas 1 tahun dari seluruh negara.  Jemaah umrah setidaknya telah menerima vaksin 10 hari sebelum kehadiran ke Arab Saudi.

Jenis vaksin nan diakui adalah vaksin Quadrivalent (ACYW) Polysaccharide dengan masa vaksin juga tidak boleh melampaui 3 tahun dan vaksin Quadrivalent (ACYW) Conjugated nan kudu diberikan dalam 5 tahun terakhir.

Status vaksinasi diverifikasi dengan sertifikat dari negara asal. Jenis vaksin dan tanggal pemberian vaksin kudu jelas ditampilkan di sertifikat vaksinasi. Bila info tersebut tidak tercantum, masa validitas vaksin hanya dianggap selama 3 tahun.

Ibu mengandung wajib suntik meningitis?

Ibu mengandung nan hendak umrah apa juga wajib vaksin meningitis, amankah? Ketika ibu mengandung mau vaksinasi, maka prinsipnya ibu mengandung hanya boleh divaksin dengan kandungan mikroorganisme nan sudah mati.

Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Paruh Waktu di RS Hermina Jatinegara, dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OG, tidak semua vaksin dapat diberikan selama kehamilan. Sebelum disuntik vaksin, sebaiknya Bunda mengetahui dulu virus nan digunakan dalam vaksin tersebut.

"Dari semua vaksin, nan tidak dibolehkan untuk ibu mengandung adalah nan menggunakan virus nan dilemahkan. Jadi itu semua enggak boleh," kata Adila kepada HaiBunda beberapa waktu lalu.

Penggunaan vaksin nan mengandung mikroorganisme hidup nan dilemahkan bisa berisiko menimbulkan penyakit untuk ibu dan bayi nan dikandungnya.

Bagaimana dengan vaksin meningitis? Menurut penelitian, vaksin meningitis cukup kondusif dan efektif untuk ibu mengandung dan disarankan pada periode trimester ketiga.

Vaksin nan digunakan dengan jenis meningococcal conjugate dianggap relatif aman. Jika ibu mengandung resah dengan kemungkinan kontraindikasi maupun kondisi kesehatan nan Bunda miliki, sebaiknya meminta surat keterangan dari master untuk pengecualian.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin meningitis kondusif digunakan pada ibu mengandung dalam kondisi tertentu dan tidak mengenai dengan meningkatnya akibat merugikan pada kehamilan. Namun, cobalah berbincang dengan master sebelum memutuskan.

Risiko tidak vaksin meningitis pada ibu hamil

Calon ibu kudu waspada lantaran berisiko tertular meningitis selama kehamilan.. Tindakan pencegahan berdomisili penting.

Ada beragam tindakan sebagai pencegahan dasar dari meningitis selama kehamilan. Seperti vaksinasi, menjaga kebersihan dengan baik, dan segera memeriksakan diri ke dokter. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan bahwa orang nan sedang mengandung dan berisiko tinggi terkena penyakit meningitis meningokokus serogrup A, C, W, namalain Y dapat menerima vaksin MenACWY.

CDC menyatakan bahwa vaksin MenB kudu ditunda pada orang nan diketahui sedang mengandung selain mereka berisiko tinggi terkena penyakit meningokokus serogrup B. Penyedia jasa kesehatan dapat berbicara  ke Bunda tentang akibat terkena penyakit meningitis dan kegunaan mendapatkan vaksin.

Berikut beberapa akibat jika ibu mengandung tidak vaksin meningitis untuk umrah namalain haji dari beragam sumber:

  1. Tertular meningitis: Lingkungan nan padat dengan banyak jamaah dari seluruh bumi dapat meningkatkan akibat ibu mengandung tertular dari jemaah lain.
  2. Imunitas lebih lemah. Ibu mengandung mempunyai sistem imun nan lebih rentan dengan penyakit apapun.
  3. Komplikasi. Ibu mengandung berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi meningitis virus. Sistem kekebalan tubuh ibu mengandung berubahs ehingga lebih rentan. Meskipun meningitis virus dan kehamilan biasanya tidak separah meningitis bakteri, meningitis virus tetap rawan selama kehamilan. Pengamatan indikasi sangat penting. Jika timbul masalah, Bunda kudu segera menghubungi dokter.

Alternatif jika ibu mengandung tidak vaksin meningitis

Vaksin meningitis merupakan syarat wajib untuk jamaah haji namalain umrah. Namun, jika ibu mengandung tidak dapat namalain tidak mau vaksin meningitis, ada beberapa perihal nan perlu dipertimbangkan.

  1. Surat keterangan dokter. Ibu mengandung bisa meminta master untuk memberikan surat keterangan mempunyai argumen medis tertentu sehingga tidak memungkinkan untuk vaksin.
  2. Perlindungan tambahan. Ibu mengandung dapat melakukan beragam pencegahan. Usahakan untuk selalu menggunakan masker, menghindari kerumunan nan terlalu padat, serta pastikan kebersihan diri selama ibadah.
  3. Menunda. Apabila memungkinkan, ibu mengandung dapat mempertimbangkan untuk menunda ibadah hingga setelah melahirkan.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027