Dua Cara Membersihkan Hati Yang Berkarat Kebencian

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

KincaiMedia – Artikel berikut bakal membahas tentang langkah membersihkan hati. Sejatinya, Hati adalah gambaran dari segala perbuatan kita. Ketika memandang baju puti nan ternodai coklat, maka secara refleks kita bakal segera membersihkannya. Karena pada fitrahnya, manusia tidak nyaman dengan keadaan nan kotor. Begitu pula dengan kondisi hati kita, jika sudah noda-noda hitam sudah menumpuk dan menjadi karat, maka hendaknya bersegera untuk membersihkannya.

Kenapa kudu segera membersihkannya? Sebab teko hanya bakal mengeluarkan isinya. Jika teko berisi kopi, maka bakal keluar kopi. Mustahil jika teko berisikan kopi bakal mengeluarkan saribuah avocado. Begitu pula dengan hati, jika kondisinya karatan maka bakal nan keluar hanyalah keburukan. Apabila menginginkan kebaikan, maka kondisi hati kudu tidak berkarat.  Disinilah Rasulullah mengajarkan dua langkah untuk membersihkan karat hati. Nabi bersabda:

 عن ابن عمر قال : قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم – : ” إن هذه القلوب تصدأ كما يصدأ الحديد إذا أصابه الماء ” قيل : يا رسول الله وما جلاؤها ؟ قال : ” كثرة ذكر الموت وتلاوة القرآن ” روى البيهقي

“Dari Ibn Umar dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassammam bersabda: hati ini karatan seperti berkaratnya besi jika terkena air. Lalu beliau ditanya: Apa pembersihnya? Sabda beliau: banyak mengingat meninggal dan membaca Al-Quran.” (HR.  Al Baihaqi)

Cara pertama adalah mengingat kematian.Jika kematian selalu diingat, maka perbuatan dosa bakal selalu kandas dieksekusi. Karena gambaran siksa dan jawaban Allah selalu datang dalam benaknya. Jika perbuatan dosa tidak dilakukannya, maka hatipun bebas dari karat hati ayng mengotori. Rasulullah mengingatkan bahwa mengingat meninggal itu dapat menghilangkan dosa-dosa dan menjadikannya zuhud terhadap dunia.

Dalam At Tazkirah fi Ahwal Maut wa Umur Akhirat, Ad Daqqaq mengungkapkan bahwa mengingat kematian itu membikin membikin manusia bersegera dalam bertaubat, qana’ah dan antusias dalam melaksanakan ibadah. Dengan demikian, orang nan selalu terbayang oleh kematian bakal mempunyai hati nan bersih. Karena tidak tersebit untuk bermaksiat kepada-Nya, nan ada hanyalah antusias dalam berakidah kepada-Nya.

Cara nan kedua adala h membaca Al Qur’an. Al Qur’an adalah mukjizat nan berbobot sebagai obat bagi pembacanya, penyakit hati dan juga penyakit fisik. Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi menjelskan dalam Tafsir Adhwa’ul Bayan bahwa Al Qur’an itu bisa menjadi obat bagi penyakit hati seperti keraguan, kemunafikan, dan perkara lainnya. Dan Al Qur’an juga bisa dijadikan obat jasmani jika dilakukan ruqyah kepada orang nan sakit.  Secara tidak langsung, membaca Al Qur’an adalah menjadi obat dan pembersih hati nan sudah berkarat. Penjelasan tersebut kembali pada intipati QS Al Isra ayat 82:

ﻭَﻧُﻨَﺰّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺂﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟّﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﻻَ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺍﻟﻈّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﺇَﻻّ ﺧَﺴَﺎﺭﺍً

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu nan menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang nan berakidah dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang nan sadis selain kerugian”

Dua langkah tersebut bisa kita jadikan obat terhandal untuk membersihkan karat hati. Selain menjadi obat abgi hati nan berkarat, mengingat kematian dan membaca Al Qur’an tentunya membikin kehidupan kita jauh lebih terarah. Sebab keduanya memacu kita untuk terus berakidah kepada-Nya, dan tentu enggan untuk bermaksiat kepada-Nya.

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027