ARTICLE AD BOX
KincaiMedia – Di bumi mata duit mata duit digital nan terus berubah, dua analis ternama mempunyai pandangan berbeda tentang masa depan HYPE, altcoin milik platform Hyperliquid. Satu pihak memperingatkan potensi penurunan harga, sementara nan lain memandang kesempatan pertumbuhan dalam jangka panjang.
Analis mata duit digital dengan nama samaran Bluntz, nan diikuti oleh lebih dari 305.000 orang di media sosial X, mengatakan bahwa HYPE mungkin bakal segera mengalami koreksi nilai nan signifikan. Bluntz, nan menggunakan Teori Elliott Wave dalam analisisnya, percaya bahwa HYPE telah menyelesaikan fase kenaikan lima gelombang dan sekarang bersiap memasuki fase koreksi ABC.
Menurut Teori Elliott Wave, setelah nilai naik dalam lima gelombang, aset biasanya mengalami penurunan dalam pola koreksi ABC.
“HYPE telah menikmati kenaikan nan baik, tetapi saya memandang tanda-tanda puncak ketenaran dan pola lima gelombang nan sangat jelas. Saya pikir HYPE bakal perlahan turun hingga mencapai setidaknya US$ 20,” ungkap Bluntz, seperti dilansir di thedailyhodl.com.
Saat ini, HYPE diperdagangkan di nomor US$ 26,98, naik lebih dari 600 persen dari nilai terendahnya di US$ 3,81 pada 29 November lalu. Namun, jika prediksi Bluntz terbukti benar, nilai HYPE bisa turun lebih dari 25 persen.
Di sisi lain, kajian lain dengan nama samaran Altcoin Sherpa, nan mempunyai lebih dari 236.000 pengikut di X, memberikan pandangan nan lebih optimis. Menurut Sherpa, HYPE kemungkinan besar bakal bergerak dalam kisaran nilai US$ 25 hingga US$ 30 untuk sementara waktu, sebelum akhirnya naik lebih tinggi.
Baca Juga: Bitcoin Turun, Whale Borong BTC
“HYPE kembali turun ke US$ 25 sekarang. Ini adalah rentang nilai nan sedang dimainkan. HYPE pada akhirnya bakal menunjukkan lonjakan besar, terutama saat volume perdagangan meningkat dan bull market penuh dimulai. Namun, untuk sekarang, pergerakannya tetap fluktuasi. Saya berencana untuk membeli lebih banyak,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya oleh cryptoharian.com, seorang penanammodal whale telah mengguncang pasar mata duit digital dengan langkah strategisnya membeli token HYPE, menarik perhatian para pengamat dan memicu spekulasi tentang dampaknya pada pergerakan pasar. Melalui laporan dari Spot on Chain, diketahui bahwa penanammodal ini membuka dompet baru beberapa hari silam dan menyuntikkan biaya sebesar US$ 18,3 juta USDC ke kolam Hyperliquid untuk membeli token tersebut.
Investor tersebut telah menggunakan US$ 12,22 juta USDC untuk membeli 428.867 token HYPE dengan nilai rata-rata US$ 28,50 per token. Transaksi pembelian dilakukan secara bertahap, dengan nilai transaksi besar berkisar antara US$ 999.000 hingga US$ 9,2 juta. Strategi berjenjang ini mencerminkan pendekatan nan hati-hati dan terencana dalam membangun posisinya di pasar.
Saat ini, dompet milik penanammodal tersebut tetap mempunyai US$ 6,07 juta USDC nan memungkinkan bakal digunakan untuk pembelian lebih lanjut. Selain itu, dompetnya juga menyimpan 128.772 token HYPE senilai US$ 3,79 juta, sementara dompet lain nan mengenai mempunyai 300.094 token HYPE senilai US$ 8,84 juta.
Secara keseluruhan, total kepemilikan token HYPE dari penanammodal ini mencapai US$ 11,63 juta, menjadikannya salah satu pemain besar di pasar dengan strategi investasi nan signifikan.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website KincaiMedia ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di KincaiMedia bukan nasihat investasi namalain saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata duit digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. KincaiMedia tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.