Bolehkah Anak Minum Obat Tanpa Makan Hanya Minum Asi?

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Bayi saat sakit sering kali susah makan. Lantas, bolehkah anak minum obat tanpa makan hanya minum ASI?

Banyak obat resep nan kudu diminum dengan rekomendasi sesudah makan. Namun, pada bayi ASI, kondisinya mereka kerap enggan makan lantaran badan sedang kurang fit. Sementara, obat tersebut perlu diminum sesuai dosis nan dianjurkan dokter. Hmm, jadi bingung ya, Bunda.

Cara memberikan obat kepada anak dengan aman

Mengonsumsi obat setelah makan memang dirasa lebih kondusif untuk mencegah adanya pengaruh samping nan mungkin muncul setelah obat dikonsumsi. Namun, adakalanya bayi hanya mau minum ASI tanpa makan ketika waktu minum obat tiba.

Ya, dalam memberikan obat ke anak memang perlu memahami betul penggunaannya agar tetap kondusif dan terhindar dari pengaruh samping ya, Bunda. Untuk itu, Bunda perlu melakukan beberapa perihal ketika memberikan obat kepada anak, di antaranya berikut ini:

1. Periksa ulang

Pertama, pastikan Bunda mempunyai resep nan benar. Banyak botol obat resep dan obat nan terlihat sama, jadi pastikan nama anak ada pada label dan obat tersebut adalah obat nan direkomendasikan namalain diresepkan oleh dokter. Berhati-hatilah saat mengambil obat dari lemari obat di tengah malam lantaran Bunda dapat dengan mudah mengambil botol nan salah saat mengantuk.

2. Baca semua petunjuk

Baik obat resep maupun obat bebas biasanya disertai sisipan tercetak tentang pengaruh samping umum dan petunjuk lebih lanjut tentang langkah minum obat. Pastikan untuk membaca semua info dengan saksama sebelum mulai mengonsumsi obat. Label mungkin menginstruksikan untuk mengocok obat cair sebelum menggunakannya agar bahan aktifnya terdistribusi secara merata. Hubungi master namalain apoteker jika Bunda mempunyai pertanyaan.

3. Dengan namalain tanpa makanan

Semua obat resep mempunyai label namalain petunjuk tentang langkah meminumnya. Misalnya, "minum dengan makanan namalain susu" berfaedah obat tersebut dapat mengganggu perut kosong namalain makanan dapat meningkatkan penyerapannya. Dalam kasus ini, anak sebaiknya kudu makan camilan namalain makanan tepat sebelum namalain setelah minum obat.

4. Minum saat perut kosong

Petunjuk umum lainnya pada obat resep adalah 'minum saat perut kosong'. Dalam perihal ini anak kudu minum obat 1 jam sebelum namalain 2 jam setelah makan lantaran makanan dapat mencegah obat bekerja dengan baik namalain dapat menunda namalain mengurangi penyerapannya. Beberapa obat hanya berinteraksi dengan makanan namalain nutrisi tertentu, seperti produk susu, jadi pastikan untuk memeriksa label untuk petunjuk lainnya.

5. Dosis nan tepat

Memberikan dosis nan tepat krusial lantaran sebagian besar obat perlu diminum dalam jumlah tertentu dan pada waktu tertentu agar efektif. Dosis bakal ditulis pada label resep atau, pada obat OTC, kudu dicetak pada sisipan kemasan, kotak produk, namalain label produk seperti dikutip dari laman Kidshealth.

6. Ukur dengan hati-hati

Bunda dapat memberikan obat dengan beragam cara. Untuk bayi nan tidak dapat minum dari cangkir, cobalah jarum suntik dosis, nan memungkinkan Bunda memberikan obat ke dalam mulut bayi sehingga obat tidak mudah terbuang. Namun, berhati-hatilah lantaran banyak nan dilengkapi tutup mini di ujungnya nan dapat menimbulkan ancaman tersedak bagi anak kecil. Simpan jarum suntik obat di tempat nan kondusif dan jauh dari jangkauan anak-anak.

Waspadai pengaruh samping obat

Setelah memberikan obat kepada anak Bunda, jangan lupa untuk memperhatikan pengaruh samping namalain reaksi alergi. Apoteker namalain bungkusan produk mungkin memperingatkan Bunda tentang pengaruh samping tertentu, seperti kantuk namalain hiperaktif.

Jika anak mengalami pengaruh samping seperti ruam, gatal-gatal, muntah, namalain diare, hubungi master sesegera mungkin ya, Bunda. Penisilin dan antibiotik lainnya termasuk obat resep nan paling umum menyebabkan reaksi alergi.

Selain itu, jika anak mengalami mengi namalain kesulitan bernapas namalain menelan setelah minum obat, segeralah pergi ke UGD untuk mendapatkan penanganan darurat. Sebab, kondisi ini bisa jadi indikasi reaksi alergi serius nan memerlukan perawatan darurat.

Terkadang anak-anak mengalami reaksi nan tidak biasa terhadap obat-obatan, seperti hiperaktif akibat difenhidramin, nan biasanya membikin orang dewasa merasa mengantuk. Beri tahu master jika ini terjadi pada Si Kecil ya, Bunda.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027