Apa Yang Salah Denganku, Empat Kali Hamil Tak Pernah Mudah Hingga Kehilangan Anak Ketigaku..

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

#HaiBunda, kehamilan merupakan sebuah pengalaman nan penuh suka dan duka bagi seorang wanita dalam proses menjadi seorang ibu.

Namun bagiku, empat kehamilanku merupakan peristiwa nan penuh dengan tantangan. Apalagi dari empat kehamilan, saya kudu kehilangan satu bayiku.

Kondisi pun membikin saya tak bisa maksimal merawat anak-anakku. Contohnya saja anakku nan pertama terpaksa diasuh oleh neneknya lantaran saya kudu pergi bekerja. Lalu, anak keduaku sudah kutinggal dengan ART saat ku kudu pergi bekerja .

Pada akhirnya, saya pun memantapkan hati untuk berhujung kerja. Aku mau betul-betul turun tangan mengurus kedua anakku. Saat memutuskan berhujung bekerja, anak pertama ku sudah toddler dan nan kedua tetap bayi. Keduanya kelahiran 2011 dan 2016.

Sebelumnya, saya memang merasa ini adalah keputusan nan tepat dan terbaik untuk mereka. Namun, kondisi memaksaku untuk bekerja kembali.. Sungguh dilema Bun.. Apalagi saya merasa kurang konsentrasi saat mengandung dan membesarkan kedua anakku sebelumnya.

Aku pun kembali bekerja saat usiaku 38 tahun dan tengah mengandung anak ketiga. Nah, saat mengandung anak ketiga inilah saya betul-betul merasakan banyak keluhan, salah satu nan paling membuatku kesulitan adalah sakit gigi.

Entah kenapa saat mengandung ini gigiku terasa sangat sakit, memang ada gigiku nan berlubang tapi kali ini terasa begitu nyeri hingga mengganggu aktivitasku sehari-hari hingga merasa tak percaya diri saat bicara dengan orang lain.

Anak ketigaku pun lahir secara pervaginam namalain normal, padahal sebelumnya ada indikasi dia kudu dioperasi caesar. Saat persiapan operasi caesar, bayiku tiba-tiba 'ngajakin' keluar dengan proses kelahiran nan begitu cepat.

Akan tetapi sayangnya, bayi ketigaku meninggal dengan indikasi kelainan jantung dan paru-paru sehingga kandas napas. Menurut dokter, semua organ dalamnya seperti jantung dan paru-paru bergeser. Saat itu, hatiku sangat sedih dan hancur lantaran merasa tak bisa membesarkan bayiku dengan baik sejak di kandungan.

Pada 2023, saya mengandung kembali saat berumur 39 tahun. Kehamilan kali ini pun terasa tak mudah, saya merasakan gatal-gatal pada tubuh nan tak biasa apalagi setelah melahirkan. Gatal-gatal ini sungguh mengganggu apalagi saat menyusui namalain melakukan aktivitas lain. Padahal saya juga sudah minum obat antialergen gatal, tapi itu hanya sementara meredakan tapi tidak menyembuhkan total.

Karena saya takut ketergantungan obat, jadi anti alergen gatal pun saya hentikan. Kenapa ya Bun.. setiap kehamilanku terasa tak mudah, baik secara mental maupun fisik.

Belum lagi sekarang anak keduaku mulai merasakan berprasangka pada adiknya, padahal jarak usia mereka beda jauh, 8 tahun. Anak keduaku tetap suka iri jika saya sedang menggendong sembari mencium adiknya. Ia berbincang saya hanya sayang sama adiknya bukan sayang sama dia. Padahal dia juga saya cium sebelum berangkat sekolah. Aku pun sering mengajaknya ngobrol dan memuji segala capaian dia..

Aku terkadang berpikir, apa nan salah dengan diriku, sepertinya semua nan kulakukan selalu salah dan kurang.. Saat salat, saya selalu bermohon dan bertanya, Ya Allah kenapa seperti ini... Semoga suatu hari nanti, saya bakal bisa menemukan hikmah dari semua ujian nan kulalui dengan anak-anakku.. Aaamiin...

- Bunda A, Jakarta -

Mau berbagi cerita juga, Bun? Yuk cerita ke Bubun, kirimkan lewat email [email protected]. Cerita terbaik bakal mendapat bingkisan menarik dari HaiBunda.

(pri/pri)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027