Anak Finlandia Punya Tingkat Kepuasan Hidup Tinggi, Ternyata Hanya Hindari 3 Hal Ini Menurut Psikolog

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Bunda pernahkah bertanya-tanya gimana anak-anak di Finlandia itu bisa tumbuh dengan tingkat kebahagiaan nan tinggi? Negara nordik nan satu ini bukan hanya terkenal dengan sistem pendidikannya nan maju, tapi juga sukses mencetak generasi dengan kepuasan hidup luar biasa.

Finlandia terkenal dengan anak-anaknya nan punya tingkat kepuasan hidup tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan laporan dari Good Childhood nan menemukan bahwa anak-anak di Finlandia mempunyai skor kepuasan hidup nan tinggi sebesar 84 persen.

Berdasarkan skor tersebut, Finlandia telah dinobatkan sebagai negara paling senang di bumi selama tujuh tahun berturut-turut Hal ini terjadi bukan tanpa sebab, Bunda. Ada rahasia kenapa mereka bisa dinobatkan demikian. 

Anak di Finlandia tumbuh bahagia

Menurut penelitian nan dilaporkan Good News Finland, anak-anak di Finlandia menunjukkan tingkat kepuasan hidup nan sangat tinggi. Studi nan melibatkan lebih dari 3.000 siswa sekolah menemukan kebenaran mengejutkan bahwa nyaris 90% anak Finlandia merasa puas dengan kehidupan mereka.

"Anak-anak Finlandia mempunyai emosi kuat bakal keamanan dan kebahagiaan di sekolah," ungkap peneliti Lotta Uusitalo-Malmivaara dari University of Helsinki.

Finlandia sendiri baru saja dinobatkan sebagai negara paling senang di bumi untuk ketujuh kalinya berturut-turut dalam World Happiness Report 2024. Menariknya, kebahagiaan ini bukan hanya dirasakan oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak mereka.

3 Hal nan paling dihindari dilakukan di negara paling senang Finlandia

Dilansir dari CNBC, menurut psikolog Frank Martela, ada tiga perihal nan secara konsisten dihindari di Finlandia, sehingga menjadi aspek pendukung pada tingginya tingkat kebahagiaan anak-anak mereka.

1. Hindari membandingkan anak dengan orang lain

Terkadang, membandingkan tanpa sadar membikin anak menjadi merasa minder. Hal ini berpengaruh terhadap kebahagiaan Si Kecil, Bunda.

"Orang Finlandia tidak pernah membandingkan anak mereka dengan anak tetangga namalain kawan sekelas," jelas Martela.

Di Finlandia, konsentrasi pendidikan tidak terletak pada persaingan namalain peringkat, tetapi pada pertumbuhan personal. Anak-anak diberi ruang untuk berkembang sesuai skill dan minat mereka sendiri, tanpa tekanan untuk mengalahkan kawan sebayanya.

Filosofi ini apalagi tercermin dalam sistem pendidikan mereka nan tidak mengadakan ujian standar hingga usia 16 tahun. Hasilnya? Anak-anak tumbuh dengan mempunyai kepercayaan diri dan tekanan mental nan jauh lebih rendah.

2. Hindari melarang anak bermain di luar

Bermain berdampingan dengan teman-teman sebayanya juga mendukung rasa kebahagiaan Si Kecil, Bunda. Selama tetap dalam pengawasan orang tua, Si Kecil tetap bisa mengeksplor lingkungan sekitarnya.

"Di Finlandia, anak-anak didorong untuk bermain di luar rumah minimal 1-2 jam setiap hari, apalagi saat cuaca dingin sekali pun," ungkap Martela.

Masyarakat Finlandia mempunyai kepercayaan bahwa hubungan dengan alam dan aktivitas corak adalah kunci perkembangan anak nan sehat.

Penelitian juga mendukung perihal ini. Anak-anak nan lebih banyak bermain di luar ruangan menunjukkan tingkat stres nan lebih rendah, skill konsentrasi nan lebih baik, dan produktivitas nan lebih tinggi.

3. Hindari mengorbankan waktu family untuk kesibukan

Hal ketiga nan dihindari family Finlandia adalah mengisi agenda anak-anak dengan terlalu banyak aktivitas ekstrakurikuler hingga mengorbankan waktu keluarga.

Hal ini sejalan dengan pemikiran family adalah sekolah nomor satu bagi Si Kecil. Oleh lantaran itu krusial sekali untuk meluangkan waktu berdampingan keluarga, Bunda.

Waktu berbobot berdampingan family dianggap sangat sakral. Bahkan, kebanyakan perusahaan di Finlandia mempunyai kebijakan nan mendukung orang tua untuk pulang tepat waktu. Tak heran jika anak-anak mereka tumbuh dengan rasa kondusif dan dicintai nan kuat.

Menurut laporan Euronews Health, meski tren kesehatan mental di kalangan anak muda Eropa condong menurun, Finlandia tetap bisa mempertahankan tingkat kebahagiaan nan tinggi berkah pendekatan mereka nan memprioritaskan keluarga.

Nah, Bunda, dari ketiga perihal nan dihindari orang Finlandia tersebut, kira-kira mana nan paling susah diterapkan di family Bunda? Apakah menghindari membandingkan anak? Atau mungkin susah memberikan waktu family nan cukup di tengah kesibukan?

Memang tidak mudah mengikuti style parenting ala Finlandia, tapi kita bisa mulai dengan langkah-langkah kecil. Misalnya, dengan menyediakan waktu bermain bebas di luar rumah di akhir pekan, namalain berkomitmen untuk makan malam berdampingan tanpa gangguan gadget.

Hal nan terpenting, Bunda menciptakan lingkungan nan kondusif dan mendukung di mana anak merasa dihargai apa adanya, bukan lantaran prestasinya saja. Bagaimana menurut Bunda?

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027