ARTICLE AD BOX
KincaiMedia – Banyak dari kalangan analis nan optimis pada pergerakan nilai Bitcoin (BTC) pada bulan Januari 2025 ini. Hal ini terlihat pada Senin (7/1/2025), di mana nilai mata duit digital utama tersebut pulih dan saat ini sedang berada di kisaran nilai US$ 101.000 – US$ 102.000).
Namun, salah satu mahir investasi memberikan sirine waspada pada para penanammodal Bitcoin. Ia adalah Markus Thielen, nan merupakan Kepala Riset dari 10x Research. Dalam pernyataan nan dilaporkan oleh BSCNews di platform X baru-baru ini, Thielen menyebut bahwa kenaikan di bulan Januari ini tidak bakal melangkah lama.
Dirinya menjelaskan, seiring mendekatnya beberapa peristiwa ekonomi besar, momentum Bitcoin dapat mengalami pelemahan di akhir bulan ini.
“Harga Bitcoin memang bakal naik dalam beberapa minggu pertama di bulan Januari. Salah satu pendorong utamanya adalah sentimen positif mengenai pelantikan Presiden terpilih Donald Trump,” ungkap Thielen.
Dalam perihal ini, Thielen menegaskan bahwa pergantian pemerintahan sering kali membawa optimisme baru di pasar.
Selain itu, laporan info inflasi dari Indeks Harga Konsumen (CPI) nan bakal dirilis pada 15 Januari juga dapat menjadi aspek pendukung krusial lainnya.
“Jika nomor inflasi menunjukkan hasil positif, maka ini dapat mendorong kenaikan nilai Bitcoin lebih tinggi menjelang pelantikan presiden,” ujarnya.
Baca Juga: Analisis Harga Bitcoin di Awal Pekan Januari 2025
Tantangan nan Menunggu di Akhir Januari
Namun, setelah awal nan menjanjikan, Thielen memperingatkan bahwa reli ini berpotensi mengalami perlambatan. Salah satu penyebabnya adalah pertemuan FOMC nan dijadwalkan pada 29 Januari mendatang. Dalam pertemuan ini, The Fed diperkirakan bakal mempertahankan suku bunga. Keputusan ini, menurutnya bisa mengurangi semangat pasar dan memicu penurunan nilai Bitcoin.
“Antusiasme pasar bisa melemah ketika perhatian beranjak pada kebijakan The Fed,” jelas Thielen.
Ia menambahkan, meski ada kesempatan kenaikan jangka pendek, sejumlah aspek seperti ekonomi bumi bakal tetap menjadi penggerak utama pergerakan nilai Bitcoin.
Kendati demikian, Bitcoin masihlah menjadi pemain utama di pasar kripto. Dengan kekuasaan pasar sebesar 55 persen, Bitcoin tetap menjadi penentu arah bagi mata duit mata duit digital lainnya.
Thielen juga mencatat bahwa kembalinya para penanammodal institusional serta meningkatnya pencetakan stablecoin dapat mendukung nilai Bitcoin. Namun, menurutnya faktor-faktor ini saja mungkin tidak cukup untuk melawan tekanan ekonomi nan lebih besar.
“Beberapa parameter lain nan perlu diperhatikan adalah arus masuk biaya ke ETF Bitcoin Spot dan aktivitas pasar lainnya,” pungkas Thielen.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website KincaiMedia ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di KincaiMedia bukan nasihat investasi namalain saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata duit digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. KincaiMedia tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.
Iqbal Maulana
Penulis nan senang mengawasi pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari perihal baru dan berjumpa dengan orang baru.