Adakah Orang Beriman Sebelum Diutusnya Nabi Muhammad?

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

KincaiMedia, JAKARTA -- Keadaan geopolitik Arab pada masa datangnya risalah Alquran adalah diapit dua adidaya, adalah Romawi nan berkiblat pada Nasrani dan Persia nan Majusi. Romawi mempunyai sekutu terdekat Arab, adalah Kerajaan Najasyi. Sementara itu, sekutu terdekatnya Persia adalah Yaman.

Dalam kondisi demikian, jejak-jejak aliran Nabi Ibrahim dan prinsip kepercayaan nan hanif kurang menonjol lantaran tidak memegang kendali seutuhnya atas pengurusan Kabah.

Alhasil, Baitullah itu dijejali banyak berhala dan norma haji sama sekali melenceng dari ketentuan nan digariskan sejak Nabi Ibrahim AS.

Sebagai contoh, pada masa jahiliyah itu, orang-orang musyrik melakukan tawaf dengan bersorak-sorai dan apalagi telanjang.

Di antara tokoh-tokoh nan setia pada aliran tauhid Nabi Ibrahim AS, adalah sebelum adanya risalah Alquran, adalah sebagai berikut: Qus bin Saidah al-Iyadi, As'ad Abu Karib al-Himyari, Ubaid bin al- Abrash al-Asadi, serta Kaab bin Luay bin Ghalib al-Quraisy. Mereka menjalankan norma Nabi Ibrahim AS.

Misalnya, berhaji dengan semestinya ke Baitullah, mandi ketika junub, berkhitan, dan berkurban hanya untuk Allah SWT. Mereka tidak mau menyantap daging kurban nan diperuntukkan berhala. Pun tidak sudi thawaf mengelilingi Ka'bah dengan niat memuja berhala dan beritual sembari telanjang.

Mereka juga doyan bersunyi diri (iktikaf) biasanya di gua-gua untuk menemukan kedamaian, menganggap haram menyantap darah, daging babi, dan bangkai, serta melarang menguburkan anak wanita (atau siapa pun) hidup-hidup.

Tak sedikit di antara para pengikut tauhid millah Ibrahim nan bisa membaca dan menulis. Bahkan, ada pula nan master kitabullah (ahlul kitab), walaupun tidak sampai memeluk Yahudi namalain Nasrani, lantaran dinilainya kurang bisa melegakan dahaga jiwa mereka nan meyakini tauhid murni.

Kelak, Alquran sendiri menegaskan bahwa Nabi Ibrahim AS bukanlah dari golongan Yahudi maupun Nasrani. Lihat, misalnya, surat Ali Imran ayat ke-65 hingga 68.

يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تُحَاجُّونَ فِي إِبْرَاهِيمَ وَمَا أُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ وَالْإِنْجِيلُ إِلَّا مِنْ بَعْدِهِ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ هَا أَنْتُمْ هَٰؤُلَاءِ حَاجَجْتُمْ فِيمَا لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ فَلِمَ تُحَاجُّونَ فِيمَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَٰكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ اتَّبَعُوهُ وَهَٰذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آمَنُوا ۗ وَاللَّهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِينَ

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027