Adab Terhadap Buku

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

ILUSTRASI Buku.

KincaiMedia, JAKARTA -- “Buku adalah jendela dunia.” Pengibaratan itu sering kali kita dengar untuk menggambarkan tingginya kedudukan kitab bagi masyarakat. Dengan buku, pengetahuan pengetahuan terhampar luas. Dengannya, bumi dapat dijelajahi dari mana pun dan kapan saja.

Kemajuan peradaban Islam turut ditunjang perkembangan literasi. Dalam sejarahnya, daulah Islam membangun banyak perpustakaan besar nan masyhur namanya apalagi hingga saat ini. Semangat para penguasa Muslim saat itu didasarkan pada wahyu pertama: “اِقۡرَاۡ بِاسۡمِ رَبِّكَ الَّذِىۡ خَلَقَ‌ۚ” (QS al-‘Alaq: 1).

Seorang terpelajar bakal selalu memperlakukan kitab dengan baik. Hal itu dibahas Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari dalam kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim. Berikut ini beberapa etika terhadap kitab menurut pendiri Nahdlatul Ulama itu, seperti dilansir laman Tebuireng Online.

Bersuci

Kiai Hasyim menjelaskan beberapa pedoman etika terhadap buku. Menurutnya, seorang pembelajar Muslim sebaiknya membuka kitab dalam keadaan bebas dari hadas besar maupun kecil. Apalagi, kitab nan bakal dibacanya itu berisi ilmu-ilmu syariat. Hendaknya dia berwudhu terlebih dulu sebelum membacanya. Lalu, kenakanlah busana nan rapi dan bersih.

Bila menyalin tulisan dari buku-buku demikian, hendaknya sang siswa menghadap ke arah kiblat. Kemudian, menulislah dengan menggunakan tinta nan suci. Jangan lupa, awali tulisan dengan basmalah.

Khusus untuk penulis buku, prakata nan hendak dibuat bisa didahului dengan puji-pujian ke hadirat Allah SWT. Setelah itu, shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan menuliskannya, dia secara tidak langsung membujuk para pembaca untuk ikut berdoa.

Perhatikan tempat

Kiai Hasyim juga menyarankan para siswa untuk memperhatikan tempat membaca. Sebisa mungkin, letakkan kitab di atas dasar nan bersih. Jangan menaruhnya terhampar begitu saja di atas lantai. Minimal, tempatkan dua peralatan sebagai ganjalan di bawah buku. Kalau mereka punya meja nan nyaman untuk membaca, itu lebih bagus lagi.

Memuliakan kitab berfaedah mengapresiasi pengetahuan nan terkandung di dalamnya. Khususnya buku-buku keagamaan. Perhatikan pula, adakah ayat-ayat Alquran di dalam kitab tersebut. Karena itu, jangan pernah sembarangan meletakkannya. Hal ini sebagai corak penghormatan dan menghindari perendahan Alquran. Dengan menaruhnya secara benar, perlakuan nan tidak layak terhadap kitab suci dapat diantisipasi walaupun itu dilakukan secara tak sengaja, semisal terinjak dan lain-lain.

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027