ARTICLE AD BOX
Radang sendi, namalain arthritis, adalah kondisi nan menyebabkan peradangan pada sendi nan umumnya disertai juga dengan nyeri, pembengkakan, dan keterbatasan gerak.
Meski tidak selalu dapat disembuhkan sepenuhnya, indikasi radang sendi dapat dikelola dengan pendekatan nan tepat, termasuk melalui nutrisi.
Pola makan nan sehat memainkan peran krusial dalam mengurangi peradangan, memperbaiki kesehatan sendi, dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Mengonsumsi makanan nan kaya nutrisi dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan sendi.
Namun, jika Anda mempunyai keluhan radang sendi untuk waktu nan lama hingga mengganggu aktivitas, segeralah berkonsultasi ke Klinik Patella dengan menghubungi admin di nomor WA 0811-8124-2022.
Mari kita cari tahu apa saja jenis makanan nan direkomendasikan untuk menangani radang sendi berikut ini.
1. Ikan Berlemak dengan Kandungan Omega-3 dengan Efek Anti-Inflamasi
Ikan berlemak seperti salmon, tuna, mackerel, dan sarden merupakan makanan nan kaya bakal masam lemak omega-3, adalah EPA (eicosapentaenoic acid) dan DHA (docosahexaenoic acid).
Kandungan ini mempunyai sifat anti-inflamasi nan berdomisili krusial dalam membantu penderita radang sendi.
Salmon
Selain menjadi sumber utama omega-3, salmon juga mengandung vitamin D nan krusial untuk menjaga kekuatan tulang dan sendi. Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dengan lebih efisien, mengurangi akibat keropos tulang nan sering dikaitkan dengan radang sendi.
Omega-3 dalam salmon membantu menekan produksi sitokin dan enzim penyebab peradangan dalam tubuh.
Tuna
Selain omega-3, tuna mengandung selenium, mineral krusial nan mendukung kegunaan enzim antioksidan seperti glutathione peroxidase. Antioksidan ini membantu melindungi jaringan sendi dari kerusakan akibat radikal bebas nan dapat memperburuk peradangan.
Kombinasi selenium dan omega-3 dalam tuna bekerja sinergis untuk mengurangi kekakuan sendi, terutama pada penderita arthritis.
Mackerel
Mackerel adalah salah satu ikan nan mengandung Coenzyme Q10 (CoQ10), senyawa krusial nan mendukung produksi daya di tingkat sel. Ini membantu memperbaiki jaringan sendi nan rusak akibat peradangan. CoQ10 juga bekerja sebagai antioksidan untuk melindungi membran sel sendi dari stres oksidatif.
Sarden
Sarden, selain omega-3, juga kaya bakal kalsium dan fosfor nan krusial untuk kesehatan tulang. Kalsium membantu menjaga kepadatan tulang, sementara fosfor mendukung struktur tulang rawan dan tulang sendi. Ini sangat krusial untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi nan terpengaruh oleh radang.
Untuk mendapatkan kegunaan maksimal, penderita radang sendi disarankan mengonsumsi ikan berlemak dua hingga tiga kali per minggu. Jika tidak memungkinkan, suplemen omega-3 berbobot tinggi dapat menjadi alternatif, tentunya dengan konsultasi master terlebih dahulu.
2. Buah-Buahan Beri sebagai Antioksidan dan Anthocyanin untuk Meredakan Peradangan
Buah-buahan beri seperti stroberi, blueberry, blackberry, dan raspberry terkenal dengan kandungan nutrisi nan sangat baik untuk kesehatan, terutama bagi penderita radang sendi.
Kaya bakal antioksidan, anthocyanin, serta senyawa bioaktif lainnya, buah beri membantu melawan peradangan dengan langkah nan unik dan beragam.
Stroberi
Stroberi mengandung kadar vitamin C nan tinggi, adalah nutrisi krusial untuk sintesis kolagen. Kolagen adalah komponen utama tulang rawan di sendi nan sering rusak pada penderita radang sendi.
Vitamin C juga berdomisili sebagai antioksidan nan melindungi jaringan sendi dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, stroberi mempunyai flavonoid nan membantu menekan pelepasan mediator inflamasi seperti interleukin dan prostaglandin.
Blueberry
Blueberry kaya bakal antosianin, pigmen alami nan memberikan warna biru-ungu pada buah ini. Antosianin bekerja dengan langkah menghalang aktivitas enzim COX-2, nan dikenal sebagai pemicu peradangan pada tubuh.
Blueberry juga mengandung resveratrol, senyawa anti-inflamasi nan melindungi jaringan sendi dari degenerasi lebih lanjut. Efek kombinasi ini membikin blueberry sangat efektif untuk mengurangi kekakuan dan nyeri pada sendi.
Blackberry
Selain kaya antioksidan, blackberry mempunyai kandungan serat pangan nan membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Peradangan sistemik umumnya dipicu oleh gangguan pencernaan, dan serat dalam blackberry membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus.
Usus nan sehat berkontribusi pada pengurangan inflamasi secara keseluruhan dalam tubuh, termasuk pada sendi.
Raspberry
Raspberry mengandung senyawa unik berjulukan ellagitannin, nan dikenal bisa menghalang molekul pro-inflamasi.
Senyawa ini juga berdomisili sebagai antioksidan kuat nan memperbaiki kerusakan pada sel-sel sendi akibat stres oksidatif.
Dengan mengurangi aktivitas inflamasi, raspberry mendukung proses pengobatan alami pada sendi nan meradang.
Buah beri dapat dikonsumsi secara langsung, dijadikan smoothie, namalain ditambahkan ke dalam oatmeal untuk sarapan.
Sebaiknya, konsumsi setidaknya secangkir buah beri per hari untuk mendapatkan kegunaan optimal dalam mengelola indikasi radang sendi. Pastikan memilih buah segar namalain kaku tanpa tambahan gula untuk hasil terbaik.
3. Sayuran Hijau untuk Menjaga Kesehatan Tulang dan Sendi
Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, kale, dan jenis lainnya merupakan sumber nutrisi esensial nan sangat berfaedah bagi penderita radang sendi.
Mereka mengandung vitamin, mineral, dan senyawa bioaktif nan membantu melawan peradangan, memperkuat tulang, dan menjaga kesehatan sendi.
Lalu apa saja jenis sayuran sebagai makanan nan baik untuk menangani radang sendi?
Bayam
Bayam adalah sumber vitamin C nan mendukung produksi kolagen, komponen utama tulang rawan nan membantu menjaga elastisitas sendi.
Selain itu, bayam juga mengandung lutein, sebuah antioksidan kuat nan melindungi sel-sel sendi dari kerusakan akibat radikal bebas. Kombinasi ini membantu mengurangi peradangan sekaligus menjaga integritas jaringan sendi.
Brokoli
Brokoli menonjol lantaran kandungan sulforaphane, senyawa bioaktif nan dapat menghalang aktivitas enzim penyebab kerusakan tulang rawan pada sendi.
Selain itu, brokoli kaya bakal vitamin K, nan berdomisili krusial dalam metabolisme tulang dan membantu mencegah pengeroposan tulang. Kandungan kalsium dalam brokoli juga berkontribusi terhadap kesehatan tulang nan lebih baik.
Kale
Kale mempunyai kadar vitamin K nan sangat tinggi, nan berfaedah mendukung mineralisasi tulang dan menjaga elastisitas sendi.
Vitamin K juga berdomisili dalam mengurangi inflamasi dengan menekan aktivitas molekul inflamasi di dalam tubuh. Selain itu, kale mengandung magnesium, mineral nan membantu meredakan kram otot di sekitar sendi.
Sawi hijau
Sawi hijau namalain bok choy, mengandung klorofil, pigmen hijau nan mempunyai pengaruh anti-inflamasi alami. Klorofil membantu mempercepat pemulihan jaringan nan rusak akibat radang sendi, serta mengurangi pembengkakan di area sendi.
Untuk mendapatkan kegunaan maksimal, konsumsi beragam sayuran hijau dalam pola makan sehari-hari. Tambahkan sayuran hijau ke dalam salad, sup, tumisan, namalain smoothie.
Usahakan memasukkan setidaknya 2-3 porsi sayuran hijau setiap hari, baik dalam keadaan segar, dikukus, namalain ditumis ringan, untuk menjaga kesehatan sendi dan mengurangi peradangan.
4. Minyak Zaitun: Lemak Sehat sebagai Anti-Inflamasi untuk Sendi
Minyak zaitun, terutama jenis ekstra virgin, merupakan salah satu bahan makanan nan sangat direkomendasikan untuk penderita radang sendi.
Selain menjadi sumber lemak sehat, minyak oliva mengandung beragam senyawa bioaktif nan memberikan pengaruh anti-inflamasi dan melindungi kesehatan sendi secara keseluruhan.
- Oleocanthal: Salah satu komponen unik dalam minyak oliva ekstra virgin adalah oleocanthal, senyawa nan mempunyai sifat anti-inflamasi mirip dengan obat nonsteroid anti-inflamasi (NSAID) seperti ibuprofen. Oleocanthal bekerja dengan langkah menghalang aktivitas enzim COX-1 dan COX-2, nan bertanggung jawab atas proses peradangan. Hal ini membantu meredakan nyeri dan pembengkakan pada sendi.
- Asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA): Minyak oliva kaya bakal masam oleat, jenis masam lemak tak jenuh tunggal nan dikenal dapat mengurangi biomarker inflamasi seperti C-reactive protein (CRP). Asam lemak ini juga membantu meningkatkan kesehatan kardiovaskular, nan krusial bagi penderita radang sendi, lantaran inflamasi kronis kerap berakibat pada kesehatan jantung.
- Vitamin E: Vitamin E dari minyak oliva membantu melindungi sel-sel sendi dari kerusakan oksidatif nan disebabkan oleh radikal bebas. Vitamin E juga mendukung regenerasi jaringan nan rusak akibat peradangan kronis, sehingga membantu menjaga kegunaan sendi.
- Efek pelumas pada sendi: Minyak oliva juga berdomisili sebagai pelumas alami nan mendukung kegunaan sendi. Konsumsi rutin minyak oliva dapat membantu meningkatkan kelenturan dan mengurangi rasa kaku pada sendi nan meradang.
Bagaimana langkah menggunakan minyak oliva untuk menangani radang sendi?
- Gunakan minyak oliva ekstra virgin sebagai pengganti minyak goreng biasa untuk memasak.
- Tambahkan minyak oliva langsung ke salad, sayuran panggang, namalain pasta untuk meningkatkan asupan harian lemak sehat.
- Hindari memanaskan minyak oliva pada suhu tinggi, lantaran dapat merusak komponen bioaktifnya.
Dengan rutin mengonsumsi minyak oliva ekstra virgin sebagai bagian dari diet sehat, penderita radang sendi dapat merasakan kegunaan signifikan dalam mengelola indikasi sekaligus menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
5. Kacang-Kacangan dan Biji-Bijian: Nutrisi untuk Seluruh Persendian
Kacang-kacangan seperti almond dan walnut, serta biji-bijian seperti chia seed dan flaxseed, adalah pilihan makanan nan kaya nutrisi untuk penderita radang sendi.
Makanan ini mengandung senyawa anti-inflamasi nan bekerja secara sinergis untuk meredakan peradangan, meningkatkan kesehatan sendi, dan melindungi dari kerusakan lebih lanjut.
- Asam lemak omega-3: Walnut, chia seed, dan flaxseed adalah sumber kaya masam lemak omega-3, terutama masam alfa-linolenat (ALA). Omega-3 berfaedah untuk menghalang produksi sitokin dan enzim inflamasi nan memicu rasa nyeri dan pembengkakan pada sendi. Omega-3 dalam kacang dan biji-bijian juga mendukung kesehatan membran sinovial, adalah lapisan pelindung di sekitar sendi, sehingga membantu menjaga kelenturan sendi.
- Vitamin E: Almond sangat kaya bakal vitamin E, antioksidan kuat nan melindungi jaringan sendi dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin E juga membantu memperbaiki sel-sel nan rusak akibat peradangan kronis. Peran vitamin E dalam mencegah degradasi kartilago (tulang rawan) menjadikannya salah satu nutrisi kunci bagi penderita radang sendi.
- Magnesium: Almond dan flaxseed mengandung magnesium, mineral krusial nan berfaedah untuk mengendurkan otot di sekitar sendi dan mengurangi kekakuan. Magnesium juga mendukung pembentukan tulang nan sehat, nan sering terganggu pada penderita radang sendi.
- Lignan: Flaxseed kaya bakal lignan, senyawa nan mempunyai sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Lignan membantu mengurangi stres oksidatif dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi akibat proses inflamasi.
- Serat: Kacang-kacangan dan biji-bijian adalah sumber serat alami nan membantu menjaga berat badan ideal, sehingga mengurangi tekanan berlebih pada sendi. Serat juga berdomisili dalam mengatur kadar gula darah, nan krusial lantaran gula hipertensi dapat memicu inflamasi.
Bagaimana langkah mengonsumsi kacang dan biji-bijian untuk menangani radang sendi?
- Tambahkan chia seed namalain flaxseed ke dalam smoothie, oatmeal, namalain yogurt untuk mendapatkan kegunaan omega-3 dan serat.
- Konsumsi segenggam almond namalain walnut sebagai camilan sehat di antara waktu makan.
- Gunakan minyak flaxseed sebagai tambahan pada salad namalain sayuran (hindari memanaskannya).
- Buat campuran kacang dan biji-bijian sebagai topping pada makanan favorit.
6. Jahe dan Kunyit: Rempah Anti-Inflamasi nan Ampuh untuk Radang Sendi
Jahe dan kunyit adalah rempah-rempah nan telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan peradangan dan nyeri.
Kandungan senyawa bioaktif di dalamnya memberikan kegunaan signifikan bagi penderita radang sendi, baik sebagai pereda indikasi maupun sebagai pelindung jangka panjang dari kerusakan sendi.
- Senyawa kurkumin pada kunyit: Kurkumin, senyawa aktif utama pada kunyit, mempunyai sifat anti-inflamasi nan kuat. Kurkumin bekerja dengan langkah menghalang produksi sitokin dan enzim inflamasi, seperti COX-2, nan memicu rasa nyeri dan pembengkakan pada sendi. Studi menunjukkan bahwa kurkumin dapat membantu mengurangi kekakuan dan meningkatkan kegunaan sendi, terutama pada penderita osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
- Gingerol pada jahe: Jahe mengandung senyawa bioaktif seperti gingerol dan shogaol, nan mempunyai sifat anti-inflamasi dan analgesik. Gingerol bekerja dengan menghalang enzim pro-inflamasi, seperti prostaglandin dan leukotrien, nan menyebabkan rasa sakit pada sendi. Jahe juga efektif dalam mengurangi kelebihan cairan pada sendi nan menyebabkan pembengkakan.
- Antioksidan: Jahe dan kunyit kaya bakal antioksidan nan membantu melawan radikal bebas, senyawa rawan nan dapat merusak jaringan sendi dan memperburuk peradangan. Antioksidan ini juga membantu mencegah degenerasi tulang rawan, menjaga elastisitas dan kegunaan sendi.
- Efek sinergis antara jahe dan kunyit: Ketika jahe dan kunyit digunakan bersama, pengaruh anti-inflamasi keduanya dapat saling melengkapi. Kombinasi ini sering ditemukan dalam teh herbal, suplemen, namalain masakan tradisional, menawarkan langkah nan lezat sekaligus berfaedah untuk mengatasi radang sendi.
7. Biji-Bijian Utuh: Nutrisi Penurun Peradangan untuk Kesehatan Sendi
Biji-bijian utuh, seperti oatmeal, quinoa, dan beras merah, adalah sumber karbohidrat kompleks nan kaya bakal serat, vitamin, dan mineral.
- Oatmeal: Mengandung beta-glukan, sejenis serat larut nan membantu menurunkan kolesterol sekaligus mengurangi peradangan.
- Quinoa: Sumber protein komplit nan mengandung semua masam amino esensial, ideal untuk memperbaiki jaringan otot dan sendi.
- Beras merah: Kaya bakal antioksidan seperti masam ferulat, nan membantu melawan stres oksidatif pada sendi.
Berbeda dengan biji-bijian olahan, nan sering kehilangan sebagian besar nutrisinya, biji-bijian utuh mempertahankan lapisan luar, endosperma, dan germ nan kaya manfaat.
Penderita radang sendi bisa mulai menjalani diet biji-bijian utuh dengan cara:
- Mulailah hari dengan semangkuk oatmeal nan dipadukan dengan buah beri segar untuk kegunaan ganda.
- Gunakan quinoa sebagai pengganti nasi dalam hidangan utama, lantaran lebih ringan dan kaya nutrisi.
- Ganti nasi putih dengan beras merah untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi akibat peradangan.
- Campurkan beragam jenis biji-bijian dalam sup namalain salad untuk ragam rasa dan kegunaan kesehatan.
Dari sekian banyaknya kegunaan krusial dari biji-bijian utuh, salah satunya adalah kemampuannya membantu mengelola peradangan, termasuk pada penderita radang sendi berkah beberapa kandungannya berikut ini.
Mengurangi protein C-Reaktif (CRP) | Penanda peradangan dalam tubuh, seperti protein C-reaktif (CRP), sering ditemukan dalam kadar tinggi pada penderita radang sendi. Serat nan tinggi dalam biji-bijian utuh membantu menurunkan kadar CRP, sehingga mengurangi tingkat peradangan secara keseluruhan. Dengan mengelola CRP, biji-bijian utuh dapat membantu meringankan indikasi seperti nyeri dan kekakuan pada sendi. |
Kaya bakal vitamin dan mineral nan menjaga sendi | Magnesium dalam oatmeal, quinoa, dan beras merah berdomisili krusial dalam merilekskan otot-otot di sekitar sendi dan mendukung kegunaan saraf nan sehat. Kekurangan magnesium dapat memicu peradangan. Selenium, nan ditemukan dalam jumlah mini di beberapa biji-bijian utuh, berfaedah sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas nan dapat memperburuk kerusakan sendi. Vitamin B (seperti niacin dan riboflavin) nan ada dalam biji-bijian membantu proses metabolisme tubuh dan mendukung kesehatan jaringan sendi. |
Indeks glikemik rendah untuk mengontrol peradangan | Biji-bijian utuh mempunyai indeks glikemik rendah, nan berfaedah mereka dilepaskan secara perlahan dalam tubuh sehingga tidak memicu lonjakan gula darah. Gula darah nan stabil berasosiasi langsung dengan penurunan peradangan, lantaran lonjakan gula darah sering memicu respons inflamasi di tubuh. |
Efek prebiotik untuk mendukung mikrobioma usus | Serat dalam biji-bijian utuh berfaedah sebagai prebiotik, nan memberi makan kuman baik di usus. Keseimbangan mikrobioma usus nan sehat sangat krusial dalam mengatur peradangan sistemik, nan sering menjadi penyebab indikasi radang sendi. |
8. Teh Hijau: Minuman Antiradang untuk Sendi nan Sehat
Teh hijau telah lama dikenal sebagai minuman nan menawarkan beragam kegunaan kesehatan, salah satunya untuk penderita radang sendi. Kandungan utama nan memberikan kegunaan ini adalah polifenol, terutama epigallocatechin gallate (EGCG), nan mempunyai sifat antioksidan dan anti-inflamasi nan kuat.
Berikut ini beberapa kelebihan teh hijau untuk menangani radang sendi:
- Mengurangi peradangan dengan polifenol: Polifenol, senyawa tanaman nan banyak ditemukan dalam teh hijau, berdomisili sebagai anti-inflamasi alami nan dapat mengurangi peradangan pada tubuh, termasuk pada sendi. Mengonsumsi teh hijau secara teratur dapat membantu mengurangi rasa sakit dan kekakuan nan umum pada penderita radang sendi, terutama pada kondisi seperti osteoarthritis.
- Melindungi tulang dan kartilago: EGCG juga mempunyai skill melindungi tulang rawan. Dalam penelitian, polifenol ini terbukti dapat menghalang proses kerusakan tulang rawan, nan merupakan salah satu penyebab utama kekakuan sendi pada penderita radang sendi.
- Mencegah stres oksidatif: Stres oksidatif, nan disebabkan oleh radikal bebas, dapat memperburuk kerusakan pada sendi dan mempercepat proses peradangan. Teh hijau kaya bakal antioksidan, nan dapat menangkal radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif dalam tubuh. Dengan demikian, teh hijau berfaedah sebagai pelindung nan mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi.
- Menurunkan kadar protein C-Reaktif (CRP): Konsumsi teh hijau secara teratur dapat membantu menurunkan kadar protein C-reaktif (CRP), sebuah biomarker nan menunjukkan adanya peradangan dalam tubuh. Penurunan CRP dapat mengindikasikan pengurangan peradangan pada sendi, nan membantu meringankan indikasi radang sendi seperti nyeri dan pembengkakan.
- Menurunkan akibat obesitas sebagai aspek akibat peradangan: Teh hijau juga dapat membantu dalam manajemen berat badan lantaran mempunyai sifat nan dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Dengan menurunkan berat badan namalain mempertahankan berat badan nan sehat, penderita radang sendi dapat mengurangi tekanan pada sendi, terutama pada sendi nan menopang beban berat seperti lutut.
Bagaimana langkah nan betul dalam mengonsumsi teh hijau untuk menangani radang sendi?
- Minum dua hingga tiga cangkir teh hijau setiap hari untuk mendapatkan kegunaan anti-inflamasi dan antioksidan.
- Untuk meningkatkan manfaatnya, tambahkan sedikit madu namalain perasan lemon untuk rasa, serta kegunaan tambahan dari vitamin C nan mendukung sistem kekebalan tubuh.
- Hindari menambahkan gula berlebih agar tidak meningkatkan peradangan nan disebabkan oleh lonjakan gula darah.
9. Produk Susu Rendah Lemak: Kalsium dan Vitamin D untuk Kesehatan Tulang dan Sendi
Produk susu rendah lemak seperti yogurt, susu rendah lemak, dan keju bukan hanya lezat tetapi juga kaya bakal kalsium dan vitamin D, dua nutrisi krusial nan mendukung kesehatan tulang dan sendi, terutama bagi penderita radang sendi.
Kalsium untuk kekuatan tulang
- Kalsium adalah mineral utama nan dibutuhkan tubuh untuk membentuk dan memperkuat tulang. Konsumsi produk susu nan kaya kalsium membantu menjaga kekuatan tulang, nan sangat krusial bagi penderita radang sendi, lantaran sendi nan sehat berjuntai pada kekuatan tulang untuk mendukung pergerakan tubuh.
- Kalsium juga berdomisili dalam mengurangi resiko pengeroposan tulang namalain osteopenia, nan sering terjadi pada penderita radang sendi, terutama osteoarthritis.
- Mengonsumsi produk susu rendah lemak secara teratur dapat memastikan asupan kalsium nan cukup untuk menjaga kepadatan tulang, serta mengurangi akibat fraktur namalain patah tulang, nan bisa terjadi akibat aktivitas nan terbatas lantaran radang sendi.
Vitamin D untuk penyerapan kalsium
- Vitamin D adalah nutrisi krusial nan membantu tubuh menyerap kalsium dengan lebih efektif, nan pada gilirannya membantu menjaga kekuatan tulang. Tanpa cukup vitamin D, tubuh tidak dapat menggunakan kalsium dengan baik, nan dapat memperburuk kondisi sendi.
- Penderita radang sendi, terutama pada kondisi nan berasosiasi dengan peradangan kronis, seringkali mengalami kekurangan vitamin D. Mengonsumsi produk susu rendah lemak nan kaya bakal vitamin D dapat membantu mencegah defisiensi ini.
- Selain itu, vitamin D juga berdomisili dalam menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh, nan krusial untuk mengontrol peradangan nan terjadi pada sendi.
Meningkatkan kegunaan otot
- Vitamin D juga berdomisili dalam meningkatkan kegunaan otot, nan sangat krusial bagi penderita radang sendi nan sering mengalami kelemahan otot akibat peradangan. Otot nan kuat membantu mendukung sendi dan mencegah cedera.
- Mengonsumsi produk susu rendah lemak nan kaya vitamin D dapat membantu menjaga kesehatan otot dan memastikan mereka tetap berfaedah dengan baik, meskipun tubuh mungkin kesulitan bergerak lantaran nyeri namalain kekakuan.
Mengurangi akibat peradangan dan osteoporosis
- Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi kalsium dan vitamin D nan cukup dapat mengurangi peradangan dalam tubuh. Ini krusial untuk penderita radang sendi, di mana peradangan menjadi aspek penyebab utama rasa sakit dan pembengkakan pada sendi.
- Selain itu, kalsium dan vitamin D membantu mencegah osteoporosis, suatu kondisi nan sering terjadi berbarengan dengan radang sendi, di mana tulang menjadi rentan dan mudah patah.
Probiotik dalam yogurt untuk kesehatan usus
- Beberapa produk susu seperti yogurt mengandung probiotik, kuman baik nan mendukung kesehatan pencernaan. Penelitian menunjukkan bahwa kesehatan usus dapat memengaruhi tingkat peradangan dalam tubuh.
- Dengan mengonsumsi yogurt nan mengandung probiotik, penderita radang sendi tidak hanya mendapat kegunaan dari kalsium dan vitamin D, tetapi juga mendukung keseimbangan mikrobiota usus, nan dapat mengurangi peradangan sistemik nan berasosiasi dengan radang sendi.
Keuntungan dari produk susu rendah lemak
- Produk susu rendah lemak memberikan semua kegunaan ini tanpa menambah kalori berlebih, sehingga membantu dalam pengelolaan berat badan. Berat badan nan sehat mengurangi tekanan pada sendi, khususnya pada sendi nan menopang beban berat, seperti lutut, nan sering terpengaruh oleh radang sendi.
- Menggunakan susu rendah lemak juga membantu dalam menjaga keseimbangan nutrisi nan sehat, tanpa meningkatkan akibat masalah jantung namalain kolesterol nan mungkin mengenai dengan produk susu penuh lemak.
Mengintegrasikan makanan-makanan ini ke dalam pola makan sehari-hari dapat memberikan kegunaan signifikan dalam mengelola radang sendi.
Pastikan untuk mengonsumsi makanan ini secara seimbang, kombinasikan dengan pola hidup sehat lainnya, dan waspadai makanan penyebab nyeri sendi dengkul untuk mendapatkan hasil nan optimal.
Mengalami Radang Sendi? Segera Konsultasikan ke Klinik Patella
Jika Anda mengalami indikasi radang sendi, krusial untuk segera mendapatkan penanganan nan tepat. Beberapa vitamin dan nutrisi tertentu dapat membantu meredakan indikasi serta melindungi kesehatan sendi Anda.
Namun, sangat krusial untuk mengonsumsi vitamin dan suplemen dalam dosis nan sesuai dan berasas rekomendasi dokter.
Jika Anda mempunyai keluhan radang sendi dan mau mendapatkan perawatan sebelum kondisinya semakin parah, jangan ragu untuk menjadwalkan konsultasi dengan master mahir ortopedi di Klinik Patella.
Anda dapat menghubungi kami melalui WA di nomor 0811-8124-2022.
Anda juga dapat mengunjungi Klinik Patella secara langsung di alamat Jalan Hj. Tutty Alawiyah No.34B, Kalibata, Pancoran – Jakarta Selatan. Kami siap membantu Anda untuk mendapatkan perawatan nan terbaik!