7 Penyakit Yang Sering Menyerang Usai Libur Panjang, Waspadai Menyerang Anak!

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Libur panjang menjadi momen menyenangkan dan sangat dinantikan oleh anak. Meski begitu, Bunda perlu mewaspadai beragam macam penyakit nan mungkin menyerang Si Kecil.

Saat waktu liburan tiba, anak bakal antusias untuk melewati hari-harinya tanpa kudu memikirkan pekerjaan rumah nan diberikan oleh sekolah. Mereka bakal berlarian tanpa henti dan makan beragam makanan nan mereka sukai.

Tidak hanya itu, beberapa anak lainnya mungkin lebih menyukai waktu tidur nan panjang daripada berlibur. Hal ini pun membikin mereka jadi jarang bergerak namalain kurang berolahraga.

"Setelah libur sekolah, banyak anak mengalami penurunan daya tahan tubuh lantaran beragam aspek seperti perubahan pola tidur, pola makan nan tidak teratur, kurang olahraga namalain terpapar lingkungan nan kurang higienis selama liburan," kata master mahir anak, dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, ketika diwawancara HaiBunda, Selasa (7/1/2025).

"Selain itu, ketika kembali ke sekolah, anak-anak berjumpa dengan banyak teman, sehingga akibat penularan penyakit jangkitan seperti flu dan diare meningkat," sambungnya.

Penyakit nan sering menyerang anak usai libur panjang

Dalam wawancara nan sama, ada beberapa jenis penyakit nan mungkin menyerang anak usai libur panjang, Bunda. Berikut ini Bubun bantu bagikan deretannya:

1. ISPA

ISPA namalain jangkitan saluran pernapasan atas menjadi salah satu penyakit nan kerap menyerang anak usai libur panjang. Kondisi ini disebabkan oleh virus dan menyebabkan anak mengalami batuk, pilek, hingga sakit tenggorokan.

"Gejalanya batuk, pilek, demam, dan sakit tenggorokan. Disebabkan oleh virus seperti influenza namalain rhinovirus nan mudah menular di lingkungan padat seperti sekolah," papar dr. Dian.

2. Diare

Dokter Dian menyebut diare umumnya terjadi lantaran anak bisa saja mengonsumsi makanan namalain minuman nan kurang higienis selama liburan. Meski begitu, kondisi ini juga bisa terjadi lantaran adanya paparan virus namalain bakteri.

"Gejala diare seperti sakit perut, muntah, serta demam," katanya.

3. Demam berdarah dengue (DBD)

Anak-anak mungkin terjangkit DBD ketika mereka berpiknik di wilayah nan rawan dengan kondisi ini. Penyakit DBD pun disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.

"Gejalanya bisa berupa demam tinggi mendadak, nyeri sendi, serta muncul bintik merah di kulit," jelas master nan berpraktik di RS Kenak Medika Gianyar Bali ini.

4. Infeksi kulit

Infeksi kulit, impetigo, namalain jangkitan jamur, turut menjadi penyakit nan sering menyerang anak setelah mereka liburan panjang. Hal ini bisa terjadi lantaran anak kurang menjaga kebersihan.

"Gejalanya berupa ruam, bercak merah, namalain luka nan gatal di kulit. Penyebabnya adalah kurangnya kebersihan tubuh selama liburan namalain aktivitas di area lembap," jelas dr. Dian.

5. Mata merah namalain konjungtivitis

Mata merah setelah liburan biasanya disebabkan oleh jangkitan virus namalain bakteri. Kondisi ini menular melalui kontak langsung, Bunda.

"Mata merah mempunyai indikasi mata berubah merah, berair, gatal, namalain apalagi bernanah," papar dr. Dian.

6. Sakit kepala namalain pusing

Anak Sering Sakit Kepala, Pertanda Apa? Kenali Penyebab & Cara MengatasinyaIlustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Jomkwan

Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalami sakit kepala setelah libur sekolah, Bunda. Biasanya, perihal ini disebabkan oleh ketegangan otot namalain stres lantaran kurang tidur.

"Anak-anak nan terlalu capek namalain kurang tidur selama liburan dapat mengalami sakit kepala nan disebabkan oleh ketegangan otot namalain stres," kata dr. Dian.

7. Luka akibat kecelakaan

Dokter Dian menyebut bahwa aktivitas nan meningkat selama libur panjang dapat menyebabkan akibat anak mengalami kecelakaan. Hal nan terjadi bisa saja seperti luka lantaran jatuh namalain kecelakaan saat berkendara.

"Aktivitas nan meningkat selama liburan dapat meningkatkan akibat anak mengalami kecelakaan, seperti luka lantaran jatuh namalain kecelakaan kendaraan," tuturnya.

Cara mengatasi penyakit usai libur panjang

Dokter Dian turut menjelaskan beberapa tips mengatasi penyakit nan menyerang anak usai libur panjang sebagai berikut:

1. Atasi gejala

Ketika anak mengalami sakit, perihal pertama nan perlu Bunda lakukan adalah mengatasi indikasi nan terlihat. Misalnya saja dengan memberikan cairan untuk cegah dehidrasi hingga penggunaan obat penurun demam.

"Untuk ISPA, pastikan anak cukup istirahat, mengonsumsi cairan hangat, dan menggunakan obat penurun demam jika perlu. Ketika anak diare, berikan cairan rehidrasi oral (oralit) untuk mencegah dehidrasi," kata dr. Dian.

2. Konsultasikan ke dokter

Jika kondisi Si Kecil tidak juga kunjung membaik selama dua namalain tiga hari, itu tandanya Bunda perlu membawa mereka ke dokter.

"Konsultasikan ke master jika indikasi tidak membaik dalam dua hingga tiga hari namalain kondisi memburuk dengan deman tinggi, muntah terus-menerus, namalain nyeri hebat. Segera bawa anak ke dokter," jelas dr. Dian.

3. Isolasi ringan

Dokter Dian mengatakan anak perlu menjalani isolasi ringan ketika mengalami sakit usai liburan panjang. Mereka sebaiknya menghindari kontak dekat dengan teman-temannya.

"Jika anak sakit, hindari kontak dekat dengan teman-temannya untuk mencegah penularan," ucapnya.

Demikian info tentang penyakit nan sering menyerang anak usai libur panjang, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027