10 Makanan Penyebab Diare Selain Cabai, Termasuk Brokoli

Sedang Trending 1 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Diare bisa sebabkan dehidrasi nan tentu membahayakan nyawa. Tidak melulu cabe nan disalahkan, ada beberapa makanan penyebab diare selain cabai. Perhatikan sebelum mengonsumsinya ya, Bunda.

Diare merupakan kondisi umum nan sering dialami banyak orang. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari jangkitan virus, bakteri, hingga makanan nan Bunda konsumsi sehari-hari.

Meskipun cabe sering dianggap sebagai penyebab utama diare lantaran kandungan capsaicinnya, ada banyak makanan lain nan dapat memicu kondisi ini, terutama jika tubuh tidak bisa mencernanya dengan baik. Oleh lantaran itu, sangat krusial untuk memperhatikan jenis makanan nan Bunda konsumsi, termasuk bahan-bahan nan terkandung dalam makanan kemasan.

Dalam beberapa kasus, diare dapat terjadi akibat intoleransi makanan, seperti intoleransi laktosa namalain gluten. Selain itu, kandungan lemak tinggi, gula alkohol, apalagi kafein juga bisa menjadi penyebabnya.

Jika Bunda sering mengalami diare setelah mengonsumsi makanan tertentu, krusial mengetahui asupan apa saja nan bisa menjadi pemicu dan gimana langkah mencegahnya.

Makanan penyebab diare selain cabai

Mengutip Healthline, berikut daftar 10 makanan nan dapat menyebabkan diare selain cabai.

1. Produk olahan susu

Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mempunyai intoleransi laktosa, adalah ketidakmampuan tubuh untuk mencerna gula dalam susu. Hal ini dapat menyebabkan diare, kembung, dan gas.

Sebagai solusi, Anda dapat mengganti susu biasa dengan susu bebas laktosa namalain susu nabati, seperti almond, kedelai, namalain oat. Alternatif ini lebih ramah bagi sistem pencernaan dan dapat membantu mengurangi akibat gangguan pencernaan.

2. Pemanis buatan

Pemanis buatan seperti aspartam, sucralose, serta gula alkohol seperti sorbitol namalain xylitol sering ditemukan dalam permen, minuman diet, hingga makanan rendah gula. Pemanis ini susah dicerna tubuh sehingga dapat menyebabkan diare.

Beberapa produk dengan kandungan pemanis buatan apalagi dilengkapi label peringatan mengenai pengaruh laksatif. Bagi sebagian orang, konsumsi dalam jumlah mini saja sudah cukup untuk memicu kram perut, perut kembung, hingga diare.

3. Kafein

Kafein dalam kopi, teh, dan minuman daya dapat merangsang sistem pencernaan secara berlebihan. Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders (IFFGD), minum dua hingga tiga cangkir kopi namalain teh setiap hari dapat menyebabkan diare.

Efek pencahar kafein bisa semakin kuat jika dikombinasikan dengan pemanis buatan namalain susu. Jika Bunda sering mengalami diare setelah mengonsumsi kafein, cobalah beranjak ke teh herbal namalain minuman tanpa kafein untuk mengurangi gejala.

4. Makanan berminyak namalain berlemak

Makanan seperti gorengan, fast food, namalain saus krim condong tinggi lemak sehingga susah dicerna tubuh. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan, termasuk diare.

Sebagai gantinya, Bunda bisa memilih makanan nan dipanggang namalain dikukus lantaran lebih mudah dicerna dan tetap lezat. Mengurangi konsumsi makanan berminyak juga baik untuk kesehatan jangka panjang.

5. Makanan dengan fruktosa tinggi

Fruktosa adalah gula alami nan ditemukan dalam buah. Buah seperti apel, pir, dan mangga mempunyai kandungan fruktosa nan tinggi.

Bagi sebagian orang, fruktosa susah diserap tubuh sehingga memicu diare. Makanan dan minuman lain nan mengandung fruktosa tinggi, seperti permen, soft drink, dan makanan kemasan.

Untuk mengurangi risiko, batasi konsumsi buah tinggi fruktosa namalain pilih nan kandungan fruktosanya lebih rendah, seperti pisang namalain strawberry. Mengonsumsi buah dalam porsi mini juga bisa membantu.

6. Brokoli dan kembang kol

Sayuran seperti brokoli, kubis, dan kembang kol kaya serat, nan baik untuk kesehatan pencernaan. Namun konsumsi berlebihan bisa menyebabkan diare, terutama jika tubuh belum terbiasa dengan asupan serat tinggi.

Jika mau meningkatkan konsumsi serat, lakukan secara berjenjang agar tubuh dapat beradaptasi. Memasak sayuran hingga matang juga dapat membantu mengurangi akibat gangguan pencernaan.

7. Bawang putih dan merah

Bawang putih dan merah mengandung fruktan, sejenis serat nan susah dicerna tubuh. Konsumsi bawang juga sering memicu gas dan kembung nan dapat berujung pada diare. Sebagai alternatif, gunakan ramuan seperti seledri namalain fennel untuk menambahkan rasa pada masakan tanpa mengganggu pencernaan.

8. Gluten

Gluten adalah protein nan ditemukan pada gandum, jelai, biar, hingga saus salad. Kalau Bunda sensitif terhadap gluten maka bisa memicu diare. Berdasarkan Harvard Health Publishing, gluten bisa memicu kerusakan serius pada usus pada orang dengan celiac.

9. Alkohol gula

Alkohol gula tidak mengandung alkohol sama sekali. Alkohol gula merupakan pemanis buatan nan dibuat dari modifikasi karbohidrat.

Alkohol gula biasanya rendah kalori dan dampaknya lebih mini terhadap kadar gula darah dalam tubuh dibanding pemanis buatan. Namun jika tidak kuat bisa sebabkan diare.

Melansir Self, alkohol dapat mempunyai pengaruh pencahar dan dapat menyebabkan indikasi lambung seperti kembung, distensi, dan perut tidak nyaman.

10. Makanan tinggi vitamin C

Hati-hati bagi Bunda nan senang mengonsumsi beragam jenis makanan tinggi vitamin C, seperti jeruk. Konsumsi terlalu banyak bisa membikin perut kram, masam lambung, mual, hingga diare. 

Dengan memahami makanan nan dapat memicu diare, Bunda bisa menghindari ketidaknyamanan akibat gangguan ini. Perhatikan bungkusan makanan dan pilihlah dengan bijak untuk kesehatan secara keseluruhan.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027