Viral Ribut Pemobil Di Puncak Libatkan Bumil, Ketahui Risiko Janin Stres Bila Ibu Hamil Emosi

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Sebuah peristiwa adu mulut dan pemukulan di Puncak menjadi viral lantaran melibatkan seorang ibu hamil. Ketahui akibat nan dialami janin jika ibu mengandung emosi.

Polisi menjelaskan argumen kasus pengemudi mobil berinisial IH dipukuli 'Pak Ogah' saat melintas di jalur pengganti Puncak, Megamendung, Bogor, berlanjut. Alasannya, istri korban, nan saat itu berada di letak kejadian, berpotensi keguguran.

"Kemarin sempat dimediasikan, namun setelah mengetahui diagnosa master bahwa ada potensi keguguran," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara, Kamis (26/12/2024).

Karena perihal tersebut, korban akhirnya berubah pikiran. Korban melaporkan kejadian itu kepada polisi pada Rabu (25/12) malam.

"Jadi berubah pikiran untuk mediasi dan mau melanjutkan membikin laporan," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolsek Megamendung AKP Dedi Hermawan mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (22/12) kemarin. Kondisi di jalur pengganti saat itu sedang padat.

"Pada saat itu IH melaju untuk menghindari mobil nan berada di depannya lantaran mogok. Kemudian menyenggol seseorang laki-laki dan menyentuh kaca spion mobil miliknya," kata Dedi, Senin (23/12).

Sadar mobilnya menyenggol orang, korban menghentikan mobilnya. Kemudian tiga orang berinisial J, D, dan R mengetuk kaca belakang mobil korban.

"Lalu istri dari IH turun keluar mobil untuk mempertanyakan lantaran mobilnya diketuk secara kencang," ucapnya.

Saat itulah terjadi cekcok adu mulut hingga pemukulan kepada korban oleh ketiga orang tersebut. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka memar di bagian pelipis.

"IH beserta istri mendatangi Mapolsek Megamendung dan melaporkan Kejadian tersebut. Kemudian personil menjemput dan mengamankan ketiga orang pengatur jalan ke Mapolsek Megamendung," ungkapnya.

Risiko janin stres jika ibu mengandung emosi

Dilansir dari CNN, sebuah studi tahun 2016 menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental seperti kekhawatiran dan depresi selama kehamilan dapat meningkatkan kesempatan bumil melahirkan prematur dan berat badan lahir rendah.

Begitu pula dalam tinjauan studi lainnya pada 2015 menemukan hubungan serupa antara tekanan mental dan kelahiran prematur.

Dr. Valinda Nwadike, Dokter Spesialis Kebidanan dan Ginekologi mengatakan, "Jika mengalami depresi, Anda mungkin tidak menjaga diri sendiri selama kehamilan seperti nan seharusnya. Jika tidak mendapatkan nutrisi nan cukup, melewatkan agenda cek dokter, namalain malas bergerak, bayi Anda mungkin tidak mendapatkan perawatan nan memadai.".

Bumil perlu memperhatikan bahwa depresi bukanlah kesalahan bumil. Mengabaikan kesehatan itu pengaruh samping dari depresi nan tidak diobati. Karena itu, Bunda sebaiknya berbincang dengan master untuk mendapatkan perawatan nan tepat bagi kehamilan.

"Depresi selama kehamilan juga meningkatkan akibat depresi pasca persalinan (PPD), nan dapat memengaruhi ikatan Anda dengan bayi. PPD biasa terjadi dan tidak perlu malu, tetapi krusial untuk berbincang dengan master Anda agar mereka dapat membantu," jelasnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027