Tiga Malam Bersama Calon Penghuni Surga

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

KincaiMedia, JAKARTA -- “Akan datang kepada kalian sekarang ini seorang laki-laki penunggu surga,” ujar Nabi Muhammad SAW saat sedang duduk-duduk berdampingan sejumlah sahabat beliau. Serta-merta, mereka nan sedang berada di masjid itu terkejut. Bertanya-tanya, siapa gerangan sosok nan disebut sebagai penunggu surga itu.

Tak lama, para sahabat pun memandang seorang laki-laki Anshar dengan wajah basah. Air wudhu menetes dari janggutnya. Tangannya menjinjing sepasang sandal jepit. Tak ada nan spesial secara fisik.

Para sahabat pun bertanya-tanya argumen apa nan membikin laki-laki tersebut menjadi penunggu surga. Salah seorang di antara mereka, Abdullah bin Amr bin Ash, banget penasaran. Bahkan, dia berinisiatif untuk mencari tahu sendiri.

Hari ketiga setelah Rasulullah SAW mengucapkan perihal nan sama, Abdullah bermaksud mengikuti si calon penunggu surga. Ia pun membuntutinya hingga tiba di rumah laki-laki itu.

Sang sahabat Nabi berpikir, gimana caranya agar dapat mengetahui amalan-amalan nan mengantarkan laki-laki itu meraih keistimewaan sebagai penunggu surga.

Ia pun kemudian menyapa laki-laki tersebut dan bermaksud meminta izin untuk menginap di rumahnya. Abdullah bermaksud tinggal di sana agar dapat mengetahui ibadah si penunggu surga. Dia beralasan, dirinya sedang berantem dengan sang ayah.

Si penunggu surga tersebut dengan senang hati menyambut Abdullah. “Tentu, silakan,” ujarnya gembira. Maka, tinggallah Ibnu Amr di rumah calon penunggu surga itu selama tiga hari.

Selama tinggal di sana, Abdullah mengawasi setiap ibadah dan ibadah nan dilakukan si calon penunggu surga. Hari pertama, Abdullah tak menemukan adanya ibadah spesial dari laki-laki itu. Hari kedua, ibadahnya tetap sama, tak ada nan istimewa. Hingga hari terakhir, Abdullah tak juga menemukan ibadah nan luar biasa dari si laki-laki tersebut.

Abdullah hanya memandang ibadah si laki-laki dengan menjalankan ibadah wajib saja. Tanpa shalat tahajud. Meski Abdullah selalu mendengar laki-laki itu berzikir dan bertakbir acap kali terjaga dari tidur. Pria itu baru bangun saat waktu shalat subuh tiba.

Pria penunggu surga itu pun tak menjalankan puasa sunah. Namun, Abdullah juga tak pernah mendengar laki-laki itu berbicara, selain ucapan nan baik. Tiga hari terlewat tanpa menemukan jawaban apa pun. Bahkan, nyaris saja Abdullah meremehkan ibadah si penunggu surga jika tak mendapat jawaban sebelum pamit.

Ketika mengusulkan izin pulang usai menginap tiga malam lamanya, Abdullah akhirnya mengakui. Bahwa maksudnya bermalam di sini adalah mencari keistimewaan ibadah si laki-laki itu.

Amalan nan membuatnya beruntung lantaran disebut Nabi SAW sebagai salah satu calon penunggu surga Allah.

Kepada laki-laki itu, Abdullah akhirnya berbincang untuk mengungkapkan "modus" dirinya menumpang bermalam.

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027