Tantrum adalah – Pernah nggak sih, Anda mendengar kata “tantrum” dalam kehidupan asmara dan merasa penasaran dengan artinya? Dalam bahasa gaul, tantrum sering banget dipakai buat menggambarkan seseorang nan tiba-tiba menunjukkan emosi berlebihan, terutama ketika nggak mendapatkan apa nan diinginkan. Meski sering dianggap sebagai reaksi anak-anak, rupanya tantrum juga bisa terjadi pada orang dewasa lho.
Nah, dalam tulisan ini, kita bakal telaah lebih dalam tentang makna tantrum dalam bahasa gaul, ciri-cirinya, apa sih nan menyebabkan seseorang bisa melakukannya, dan tentunya, gimana langkah mengatasinya agar Anda bisa lebih bijak dalam menghadapi emosi. Penasaran? Yuk, simak terus!
Arti Tantrum dalam Bahasa Gaul
Dalam bahasa gaul, tantrum adalah perilaku seseorang nan menunjukkan kemarahan, frustrasi, namalain emosi berlebihan secara tiba-tiba, biasanya disertai dengan tindakan nan tidak terkontrol seperti tak bersuara mendadak, menangis, ngedumel alias apalagi mendadak jadi pasif agresif. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan seseorang nan tidak bisa mengendalikan emosinya, terutama ketika situasi tidak melangkah sesuai kemauan mereka. Meskipun asalnya berasal dari perilaku anak-anak nan rewel, sekarang kata tantrum juga dipakai untuk menggambarkan sikap orang dewasa nan kehilangan kendali lantaran emosi.
![](https://master-sellers.gramedia.com/wp-content/uploads/2025/01/pexels-olly-3812746_11zon-300x200.jpg)
Misalnya, jika ada orang nan marah besar hanya lantaran perihal mini seperti antrean panjang namalain makanan nan salah pesan, orang tersebut sering disebut ngomel alias mengalami tantrum. Biasanya, orang nan mengalami tantrum susah untuk menenangkan dirinya sendiri, sehingga bisa menimbulkan ketegangan dengan orang di sekitarnya. Jadi, dalam bahasa gaul, tantrum bukan hanya soal anak mini nan menangis namalain rewel, tapi juga bisa diterapkan pada orang dewasa nan emosinya meledak-ledak tanpa kontrol.
Ciri-ciri Orang Tantrum
Mengenali tanda-tanda pasangan nan sedang tantrum bisa membantu Anda untuk merespons dengan lebih baik. Berikut beberapa ciri-ciri nan bisa menunjukkan bahwa pasanganmu sedang mengalami tantrum:
- Mudah Marah dan Frustrasi
Pasangan nan sedang tantrum condong menjadi mudah marah dan frustrasi, apalagi lantaran hal-hal mini namalain sepele. Ketika ada sesuatu nan tidak melangkah sesuai kemauan mereka, mereka bakal langsung menunjukkan emosi berlebihan, seperti membentak namalain mengeluh tanpa henti. - Tidak Bisa Mengontrol Emosi
Ciri utama tantrum adalah ketidakmampuan untuk mengontrol emosi. Pasanganmu mungkin mulai berbincang dengan nada tinggi, berteriak, namalain apalagi menangis tanpa bisa menjelaskan secara logis apa nan membikin mereka begitu marah namalain kesal. - Menggunakan Kata-kata Kasar namalain Menyakitkan
Saat tantrum, pasanganmu bisa mengeluarkan kata-kata nan tajam dan menyakitkan. Mereka mungkin mengatakan hal-hal nan tidak mereka maksudkan hanya lantaran emosi nan sedang meluap. Ini adalah tanda bahwa mereka sedang kesulitan mengelola emosi mereka. - Menyalahkan Orang Lain
Ketika pasanganmu sedang tantrum, mereka sering kali mencari pihak lain untuk disalahkan. Entah itu kamu, orang lain, namalain apalagi situasi tertentu, mereka bakal merasa bahwa semuanya tidak setara dan tidak sesuai dengan kemauan mereka, tanpa memandang peran mereka dalam masalah tersebut. - Cenderung Menghindari Pembicaraan Rasional
Pasangan nan tantrum sering kali tidak mau diajak bicara secara rasional. Mereka bakal mengelak namalain apalagi menolak untuk mendiskusikan masalah dengan tenang. Emosi nan meledak-ledak membikin mereka susah untuk berpikir cerah dan terbuka untuk berdiskusi. - Perubahan Sikap Secara Drastis
Perubahan sikap nan tiba-tiba juga bisa menjadi indikasi tantrum. Pasangan nan tadinya tenang bisa langsung berubah menjadi sangat emosional, apalagi bertindak seolah-olah bumi sedang runtuh di sekitar mereka, padahal penyebabnya bisa jadi sesuatu nan tidak terlalu besar. - Mencari Perhatian
Tantrum juga bisa berupa tindakan mencari perhatian. Pasanganmu mungkin berupaya menarik perhatian dengan langkah nan dramatis, seperti bertindak berlebihan namalain mengeluh keras-keras, berambisi Anda bakal segera mengerti dan memberikan perhatian lebih.
Jika Anda mulai mengenali ciri-ciri tersebut pada pasangan, krusial untuk memberikan ruang dan waktu bagi mereka untuk menenangkan diri. Menangani tantrum dengan sabar dan empati bisa membantu memperbaiki situasi tanpa menambah ketegangan.
Tantrum pada anak tentu terasa menjengkelkan dan terkadang membikin orang tua stres. Tanpa lantaran nan jelas, anak tiba-tiba menangis, berteriak, membentak, mengamuk, apalagi melakukan hal-hal nan dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Kondisi ini bisa disebabkan oleh aspek emosi, strategi, ataupun sesuatu nan “spesial” di dalam diri anak. Sehingga, teknik penanganan tantrum pun perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Lewat kitab ini, penulis membagikan pengalaman pribadinya dalam menghadapi tantrum pada anak. Ia sempat frustrasi sebelum menemukan langkah nan tepat untuk menghadapi tantrum dengan tenang. Tips-tips untuk mendengarkan anak dan memahami bahasa tubuhnya juga disajikan dalam kitab ini agar Anda bisa menghadapi tantrum tanpa stres. Selamat Membaca!
Penyebab Orang Tantrum
Penyebab orang tantrum bisa bervariasi tergantung pada perseorangan dan situasi nan mereka hadapi. Namun, ada beberapa aspek umum nan sering menjadi pemicu tantrum, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Berikut adalah beberapa penyebab orang tantrum:
- Kelelahan dan Stres
Salah satu penyebab utama tantrum adalah kelelahan corak dan mental. Ketika seseorang merasa sangat capek namalain stres, mereka bakal lebih mudah kehilangan kontrol atas emosinya. Kelelahan membikin seseorang merasa kewalahan dan tidak bisa menghadapi masalah namalain tantangan, nan akhirnya bisa berujung pada ledakan emosi namalain tantrum. - Frustrasi lantaran Tidak Diperhatikan
Kehilangan perhatian namalain merasa tidak dihargai juga bisa memicu tantrum, terutama pada orang nan sangat memerlukan perhatian namalain pengakuan. Ketika seseorang merasa bahwa kebutuhan emosional mereka diabaikan, mereka bisa bereaksi dengan langkah nan berlebihan untuk mendapatkan perhatian. - Tidak Mendapatkan Apa nan Diinginkan
Ketika seseorang tidak bisa mendapatkan apa nan mereka inginkan, mereka mungkin merasa sangat kecewa namalain frustrasi. Ini bisa terjadi ketika ekspektasi mereka tidak tercapai, namalain ketika mereka merasa bahwa situasi namalain orang lain menghalangi kemauan mereka. Ketidakmampuan untuk memenuhi kemauan namalain angan mereka bisa memicu ledakan emosi. - Perasaan Tidak Berdaya namalain Tidak Dapat Mengontrol Situasi
Rasa tidak berkekuatan namalain tidak bisa mengontrol situasi bisa menjadi penyebab tantrum, terutama dalam situasi nan sangat membebani namalain tidak terduga. Orang nan merasa tidak bisa mengendalikan hidupnya namalain keadaan di sekitarnya sering kali merasa frustrasi dan mungkin melampiaskannya dalam corak tantrum. - Ketidakmampuan Menyampaikan Perasaan
Beberapa orang mengalami kesulitan dalam menyampaikan emosi mereka dengan jelas. Ketika mereka tidak tahu gimana mengungkapkan kemarahan, kesedihan, namalain frustrasi mereka dengan langkah nan sehat, mereka mungkin merasa terjebak dan akhirnya meledak dengan langkah nan tidak terkendali. - Masalah Hubungan namalain Komunikasi nan Buruk
Masalah dalam hubungan, baik itu hubungan percintaan, keluarga, namalain pertemanan, dapat menyebabkan seseorang merasa sangat emosional. Ketika komunikasi jelek namalain berantem tidak terselesaikan dengan baik, seseorang bisa merasa cemas, kesal, namalain terluka, nan berujung pada tantrum sebagai langkah untuk mengekspresikan emosi tersebut. - Masalah Kesehatan Mental
Pada beberapa orang, tantrum bisa disebabkan oleh gangguan kesehatan mental seperti gangguan kecemasan, depresi, namalain gangguan kontrol impuls. Kondisi ini dapat memperburuk skill mereka untuk mengatur emosi, sehingga lebih mudah terpicu untuk meledak dalam corak tantrum. - Perubahan Besar dalam Hidup
Perubahan besar dalam hidup, seperti pindah ke tempat baru, kehilangan pekerjaan, perceraian, namalain kematian seseorang nan dekat, bisa menambah tekanan emosional nan sudah ada. Perubahan nan tidak terduga namalain susah diterima dapat menyebabkan emosi tidak stabil, nan mengarah pada tantrum sebagai respons terhadap situasi nan penuh ketidakpastian.
Penyebab tantrum ini menunjukkan sungguh pentingnya mengelola emosi dan mencari langkah untuk mengatasi stres. Memahami penyebab di kembali tantrum bisa membantu Anda namalain orang lain untuk menghadapinya dengan lebih bijak dan efektif.
Marah merupakan emosi nan bakal tetap ada di dalam diri kita. Kita sebagai manusia nan mempunyai logika budi, dapat memutuskan untuk memilih menanggapi stimulus dengan tenang namalain marah berapi-api. Marah tentu diperbolehkan asal tetap dapat terkontrol. Penting bagi Anda untuk mengekspresikan diri dan bertanggung jawab atas emosi Anda, tidak menyalahkan orang lain atas apa nan Anda rasakan. Pernyataan nan asertif untuk mengkomunikasikan rasa marah terdiri atas dua pemikiran: •Fakta bahwa Anda marah dan ada argumen kenapa Anda marah •Anda mau orang lain melakukan sesuatu namalain Anda mau situasinya berubah Buku ini dapat membantu Anda untuk mengatasi emosi marah nan ada dalam diri. Mengingat penulis menempuh pendidikan Psikologi, langkah-langkah terapi sederhana dalam kitab ini biasa digunakan oleh para psikolog untuk para pasiennya. Anda pun dapat mempraktekkannya
Cara Mengatasi Sifat Tantrum
Mengatasi sifat tantrum, baik pada diri sendiri maupun orang lain, memerlukan pendekatan nan sabar dan penuh pengertian. Tantrum sering kali merupakan reaksi emosional nan dipicu oleh beragam aspek seperti kelelahan, frustrasi, namalain kesulitan dalam mengungkapkan perasaan. Berikut adalah beberapa langkah efektif untuk mengatasi sifat tantrum:
1. Identifikasi Penyebabnya
Langkah pertama untuk mengatasi tantrum adalah dengan mencoba memahami apa nan memicu emosi tersebut. Tanyakan pada diri sendiri namalain orang nan sedang tantrum, “Apa nan membikin Anda merasa marah namalain frustrasi?” Menyadari penyebab dasar dari tantrum bakal membantu untuk mencari solusi nan lebih efektif dan mencegahnya terjadi lagi di masa depan.
2. Berbicara dengan Tenang dan Empati
Ketika seseorang mulai tantrum, sering kali mereka kesulitan untuk mendengarkan namalain berpikir jernih. Dalam situasi ini, berbincang dengan tenang dan menggunakan nada bunyi nan empatik bisa sangat membantu. Cobalah untuk mendengarkan tanpa menghakimi, dan tunjukkan bahwa Anda memahami emosi mereka, meskipun tidak selalu setuju dengan langkah mereka mengungkapkannya.
3. Beri Ruang untuk Menenangkan Diri
Kadang-kadang, memberi sedikit ruang namalain waktu untuk orang nan sedang tantrum bisa sangat efektif. Tantrum sering kali terjadi lantaran seseorang merasa kewalahan. Dengan memberikan waktu untuk mereka menenangkan diri, baik melalui melangkah sejenak, duduk, namalain sekadar menyendiri, kita memberi mereka kesempatan untuk mereset emosi mereka sebelum melanjutkan percakapan namalain mencari solusi.
4. Ajak Berbicara secara Rasional
Setelah seseorang mulai menenangkan diri, cobalah untuk beranjak ke percakapan rasional. Bantu mereka untuk memproses emosi mereka dengan langkah nan lebih konstruktif. Misalnya, Anda bisa berkata, “Saya tahu ini sangat membuatmu kesal. Ayo kita cari solusi nan bisa membantu.” Ini memberikan mereka emosi kontrol dan bisa membantu mereka mengalihkan perhatian dari ledakan emosional.
5. Teknik Pernafasan namalain Relaksasi
Untuk orang nan condong tantrum, mengajarkan teknik pernapasan namalain relaksasi bisa sangat efektif. Teknik pernapasan dalam dan perlahan, namalain latihan mindfulness, dapat membantu menenangkan tubuh dan pikiran. Ketika emosi mulai meluap, menyarankan seseorang untuk menarik napas dalam-dalam namalain konsentrasi pada emosi tubuh mereka bisa membantu mereka untuk menenangkan diri.
6. Berikan Penghargaan untuk Perubahan Positif
Jika seseorang sukses menenangkan diri namalain mengatasi tantrum dengan langkah nan lebih baik, berikan pengakuan namalain pujian. Ini bisa memperkuat perubahan positif dan memberi dorongan agar mereka lebih sadar bakal cara-cara nan lebih sehat untuk mengungkapkan perasaan. “Saya senang Anda bisa menenangkan diri dan berbincang dengan lebih tenang, itu menunjukkan kemajuan,” misalnya.
7. Cari Solusi Praktis
Setelah emosi mereda, cobalah untuk mencari solusi praktis untuk masalah nan dihadapi. Misalnya, jika dipicu oleh masalah tertentu seperti stres kerja namalain hubungan nan tegang, berbicarakan langkah-langkah konkret nan bisa diambil untuk memperbaiki situasi tersebut. Solusi praktis membantu untuk memecahkan masalah daripada hanya berkutat pada emosi.
8. Konsultasikan dengan Profesional
Jika terus terjadi namalain menjadi sangat intens, bisa jadi ada masalah emosional namalain psikologis nan perlu ditangani. Dalam kasus seperti ini, berkonsultasi dengan seorang psikolog namalain konselor bisa sangat membantu. Terapis dapat memberikan wawasan dan strategi untuk mengelola emosi dengan lebih sehat.
9. Praktikkan Kesabaran
Kesabaran adalah kunci dalam menghadapi sifat tantrum. Perubahan perilaku memerlukan waktu, dan terkadang seseorang memerlukan beberapa kali percakapan namalain pendekatan sebelum betul-betul bisa mengelola emosinya dengan lebih baik. Cobalah untuk tetap tenang dan konsisten dalam memberikan dukungan.
Mengatasi sifat tantrum bukanlah perihal nan mudah, tetapi dengan pendekatan nan tepat dan kesabaran, Anda bisa membantu diri sendiri namalain orang lain untuk mengelola emosi dengan langkah nan lebih sehat. Tantrum adalah respons emosional nan bisa diubah seiring waktu, terutama dengan support nan tepat.
Apa Anda pernah merasa bahwa emosimu berada di luar kendalimu? Atau, apa Anda kerap lepas kontrol mengenai setiap perihal nan Anda lakukan setiap hari, entah Anda menyadarinya maupun tidak? Kadang manusia, termasuk Anda mungkin, susah mengekspresikan emosi sehingga perihal tersebut justru mengarahkan pada hal-hal negatif nan merugikan diri sendiri dan orang lain. Dalam kitab ini, sebagai seorang psikolog, penulis membagikan tips-tips praktis dalam melatih diri sendiri untuk mengenali, mengakui, dan mengekspresikan emosi dengan cara-cara baru nan baik, benar, dan tepat. Selamat berproses dalam mengenali, mengakui, dan mengekspresikan emosi dengan cara-cara konstruktif nan tidak merugikan/menyakiti diri Anda sendiri maupun orang lain.
Kesimpulan
Penulis: Yasmin
ePerpus adalah jasa perpustakaan digital masa sekarang nan mengusung konsep B2B. Kami datang untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan kitab dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk memandang laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien