Tak Berdaya Mengeroyok Umar

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

KincaiMedia, JAKARTA -- Ada beragam riwayat tentang masuk Islamnya Umar bin Khattab. nan paling terkenal adalah kisah tentang laki-laki dari Bani Adi itu hendak membunuh Rasulullah SAW dengan sebilah pedang. Dalam perjalanan, dia dicegat seorang kawannya nan rupanya telah berislam.

Lantas, temannya itu berbincang bahwa beberapa orang terdekat justru sudah menyatakan ketaatan kepada Nabi SAW. Termasuk di antara mereka adalah kerabat wanita Umar, Fatimah. Maka laki-laki berbadan tinggi-besar itu tidak jadi menuju ke rumah Rasul SAW, melainkan kediaman saudarinya itu.

Singkat cerita, Umar mengamuk hingga menampar wajah Fatimah. Menyesali perbuatannya, dia silam meminta mushaf Alquran nan sedang dipegang saudarinya itu. Lembaran itu rupanya memuat surah Thaha. Setelah membacanya, Umar dirundung keharuan nan begitu hebat. Hatinya tersentuh sehingga seketika menyatakan komitmen berislam.

Itu kisah pertama. Namun, ada pihak nan meragukan kesahihan riwayat tersebut. Sejarawan Mesir Muhammad Husain Haekal, misalnya, lebih percaya terhadap cerita lain, adalah bahwa Umar masuk Islam lantaran secara tidak sengaja mendengarkan Rasulullah SAW. Saat itu, beliau sedang membaca sebuah ayat Alquran di dekat Ka’bah.

Apa pun versinya, nan pasti adalah keislaman Umar menjadi salah satu peristiwa nan paling menentukan dalam sejarah. “Islamnya Umar bin Khattab adalah suatu pembebasan. Sebelum Umar memeluk Islam, kami tak dapat shalat di Ka’bah. Setelah dia menjadi Muslim, diperanginya mereka (orang-orang musyrik) sampai mereka membiarkan kami. Maka kami pun dapat melaksanakan shalat,” kata salah seorang sahabat, Abdullah bin Ma’sud.

Sejak hari pertama menjadi Muslim, Umar memang tidak gentar. Langsung saja dia mengabarkan keimanannya pada seluruh masyarakat Makkah. Caranya dengan menyuruh seorang nan paling “ringan” lisannya di seantero kota tersebut. Waktu itu, Jamil bin Ma’mar ibaratkan media sosial pada masa kini. Apa saja nan didengar orang ini, pasti segera disiarkannya kepada sebanyak-banyaknya orang.

Maka Umar sengaja memberi tahu keislamannya kepada Jamil. Seketika, si mahir buletin lari, lantas naik ke bukit Makkah, sembari berteriak, “Wahai Quraisy! Umar telah menjadi murtad!”

Mendengar seruan itu, Umar naik pitam. Baginya, kata-kata Jamil telah memelintir fakta. nan betul bukan bahwa dirinya murtad—berbalik dari kebenaran. Justru dia sudah beranjak dari sikap Jahiliyah, adalah menyembah berhala, dan kembali pada Islam sebagai jalan tauhid.

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027