Syekh Ibnu Athaillah Ungkap Ciri-ciri Pecinta Allah

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Ilustrasi para pecinta Allah menghabiskan waktu berdzikir.

KincaiMedia, JAKARTA -- Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam mengungkapkan ciri-ciri pecinta Allah SWT. Syekh Ibnu Athaillah menjelaskan bahwa orang nan arif dan pecinta Allah SWT, ciri-cirinya tidak selalu nampak dari fisiknya. Meskipun sebagian besar pecinta Allah nampak dari sinar wajahnya. 

Untuk itu Syekh Ibnu Athaillah mengingatkan jangan menganggap rendah orang nan selalu mengingat Allah SWT meski tidak nampak ciri-ciri orang arif dan pecinta Allah SWT pada fisiknya. 

"Jika Anda memandang seorang hamba nan ditempatkan oleh Allah SWT pada posisi nan membuatnya bisa menjalankan beragam wirid secara berkepanjangan dan terus­-menerus mendapatkan batuan-Nya, maka janganlah Anda merendahkan sesuatu nan diberikan Allah kepadanya, hanya lantaran Anda tidak memandang pada dirinya karakter orang-orang nan arif dan sinar para pencinta. Jika bukan lantaran karunia-Nya maka tentu tidak bakal ada wirid." (Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam) 

Jika Anda memandang seorang hamba Allah SWT nan selalu menjalankan wirid kepada-Nya, maka ketahuilah bahwa itu adalah karunia-Nya nan diberikan kepada para hamba-Nya nan dicintai-Nya. 

Kamu jangan menyangka bahwa orang nan berkuasa mendapatkan karunia-Nya itu terpancar dari ciri-ciri fisiknya saja. Orang nan bijak tidak kudu tampak dari raut wajahnya. Orang nan mencintai-Nya tidak kudu tampak dari sinar wajahnya, walaupun sebagian besar tandanya memang seperti itu. 

Jika seorang hamba dibe­rikan kesempatan oleh Allah SWT untuk selalu berzikir dan mengingat-Nya, maka itu adalah karunia besar nan tidak bisa dibandingkan dengan apapun nan ada di bumi ini. Efek nan bakal ditimbulkannya adalah kete­nangan hati dan ketenteraman jiwa, ini tidak bisa dibeli dengan apapun. 

Berapa banyak Anda memandang orang­-orang nan tidak mendapatkan kesempatan mengingat-Nya? Pikiran mereka selalu berseliweran dalam urusan-urusan bumi saja, seperti rumah mewah, wanita, mobil mewah, dan lain sebagainya. Hanya itu nan menjadi pusat perhatian mereka. 

Coba lihat di sekeliling kamu, berapa banyak orang kaya nan hidup sengsara, padahal mereka mempunyai semua materi nan diinginkan. 

Jadi skill menjalankan wirid adalah sebuah hidayah besar. Banyak orang nan menginginkan dan merindukannya, namun hanya sedikit nan sukses mendapatkannya. Hal ini dijelaskan Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam dengan penjelasan tambahan oleh Penyusun dan Penerjemah Al-Hikam, D A Pakih Sati Lc dalam kitab Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya.

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027