ARTICLE AD BOX
KincaiMedia, Jakarta – Sony Interactive Entertainment kembali menghentikan dua proyek game live-service nan sedang dikembangkan. Keputusan ini melibatkan Bluepoint Games, nan dikenal melalui remake Demon’s Souls dan Shadow of the Colossus, serta Bend Studio, developer di kembali game Days Gone.
Informasi ini dikonfirmasi oleh Sony kepada Bloomberg, meskipun tidak ada indikasi bahwa kedua studio tersebut bakal ditutup. Sony menyatakan sedang bekerja dengan masing-masing studio untuk menentukan proyek mereka berikutnya, namun belum memberikan kejelasan mengenai kemungkinan adanya PHK.
Bluepoint Games merupakan studio nan meraih pujian lantaran hasil remake mereka, seperti Demon’s Souls nan dirilis untuk PS5 dan Shadow of the Colossus untuk PS4. Studio ini juga diketahui berkontribusi pada pengembangan God of War Ragnarok.
BACA JUGA:
- Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Kini Hadir di FC Mobile
- Sony Berpotensi Menghidupkan Kembali Game PlayStation Klasik
Proyek live-service nan baru saja dibatalkan oleh Sony ini merupakan langkah besar mereka setelah God of War Ragnarok, namun tidak sukses mencapai tahap akhir pengembangan.
Sementara itu, Bend Studio adalah studio nan telah menjadi bagian dari Sony sejak tahun 2000. Game terakhir mereka, Days Gone, merupakan game aksi-petualangan nan dirilis pada 2019 untuk PS4. Meskipun mendapat ulasan nan beragam, Days Gone sukses membangun pedoman fans setia.
Keputusan ini menjadi bagian dari serangkaian kegagalan Sony dalam mengembangkan game live-service, namalain Games as a Service (GaaS).
Sebelumnya, proyek besar seperti Concord, nan dihentikan pada September 2024, juga menjadi sorotan negatif. Sony apalagi membatalkan beberapa proyek lain, termasuk game live-service berbasis Spider-Man.
Walaupun Sony sempat mencetak keberhasilan dengan Helldivers II pada 2023, pengembangan game live-service terus menjadi tantangan besar.
Model upaya GaaS, nan berjuntai pada pendapatan jangka panjang melalui pembelian dalam game, memerlukan eksekusi nan matang untuk menarik dan mempertahankan pemain. Sayangnya, Sony tampaknya belum menemukan formula nan tepat untuk mencapai keberhasilan nan konsisten di sektor ini.
Selain pembatalan proyek, tahun 2024 juga menjadi masa susah bagi Sony Interactive Entertainment dengan pemutusan hubungan kerja terhadap sekitar 1.120 tenaga kerja di beragam studio, termasuk Bungie, Naughty Dog, dan Insomniac Games. Tren ini menunjukkan tantangan besar dalam industri game, khususnya bagi developer nan berfokus pada model upaya GaaS.
Bagi Bluepoint dan Bend Studio, pembatalan proyek ini bukan akhir dari perjalanan mereka. Keduanya tetap menjadi bagian krusial dari portofolio pengembangan Sony, meskipun perlu waktu untuk menentukan arah proyek baru nan lebih menjanjikan.
Pembatalan dua proyek live-service ini mencerminkan tantangan nan dihadapi Sony dalam memasuki pasar GaaS. Dengan tingkat persaingan nan semakin tinggi, keputusan ini dapat dilihat sebagai langkah untuk konsentrasi pada strategi nan lebih efektif.
BACA JUGA:
- Indonesia dan Malaysia Dominasi APAC Predator League 2025
- Snapdragon 8 Elite Bisa Jalankan Game Cyberpunk 2077 di 60FPS
Meski begitu, upaya untuk merancang kembali model upaya nan relevan dengan kebutuhan pemain tetap menjadi tugas besar bagi Sony dan industri game secara keseluruhan.