Solana Tunjukkan Performa Kuat Tetapi Harga Terus Turun, Ada Apa?

KincaiMedia – Harga Solana (SOL) sedang mengalami tekanan setelah pasar mata duit digital mengalami penurunan sebesar. Meskipun blockchain Solana menunjukkan perkembangan pesat selama kuartal keempat 2024 dan Januari 2025, nilai aset saat ini tetap kesulitan untuk bangkit.

Saat ini, nilai SOL berada di bawah US$ 200, dan banyak analis mengatakan bahwa aset ini sedang mendekati titik kritis. Menurut pengamat mata duit digital Lark Davis, nilai solana kemungkinan besar bakal mengalami pergerakan besar dalam waktu dekat – baik naik maupun turun.

Jika SOL sukses menembus garis resistensi di sekitar US$ 200, maka harganya berpotensi melonjak lebih tinggi. Sebaliknya, jika turun dibawah level support US$ 189, nilai bisa terus melemah.

Saat tulisan ini ditulis, nilai SOL berada di US$ 198, turun 7,88 persen dalam sehari. Dalam sepekan terakhir, SOL sudah kehilangan 13,3 persen dari nilainya, dan dalam sebulan terakhir mengalami penurunan 9,7 persen. Saat ini, kapitalisasi pasar Solana berada di US$ 97,54 miliar, menjadikannya aset mata duit digital terbesar kelima di dunia. Sementara itu, volume perdagangan harian SOL turun 31,5 persen menunjukkan perubahan dalam sentimen investor.

Akankah Solana Melonjak ke US$ 280?

Meski nilai sedang turun, beberapa analis tetap optimis. Menurut Castillo Trading, Solana tetap merupakan salah satu aset terkuat di pasar. Dalam analisisnya, nilai SOL sudah menguji ulang pemisah bawahnya di US$ 180, nan bisa menjadi titik awal untuk kenaikan lebih lanjut.

Target pertama nan perlu dicapai adalah US$ 230. Jika level ini bisa dilewati, SOL berpotensi naik hingga $ 280. Namun, analis memperingatkan bahwa nilai bisa bergolak dalam waktu dekat, sehingga penanammodal disarankan untuk memantau pergerakan nilai dengan hati-hati.

Baca Juga: Perang Dagang Amerika VS Cina Kembali Picu Volatilitas di Pasar Kripto

Solana Tetap Tumbuh Pesat di Kuartal 4 Tahun 2024

Meskipun nilai mengalami tekanan, aktifitas di blockchain Solana tetap mencetak rekor. Laporan terbaru dari Messari, sebuah platform kajian blockchain, mengungkapkan bahwa Solana sukses menempati posisi kedua dalam Total Value Lock (TVL) Defi, dengan nilai mencapai US$ 8,6 miliar, nan mana naik 64 persen dibanding kuartal sebelumnya (QoQ).

Berikut beberapa pencapaian lain menurut Messari:

• Pendapatan Blockchain: Meningkat 213 persen, dari US$ 268 juta menjadi US$ 840 juta.
• Pendapatan Aplikasi: Menyentuh US$ 367 juta pada November, menjadi nan tertinggi dalam sejarah Solana.
• Stablecoin di Jaringan Solana: Bertambah 36 persen, mencapai US$ 5,1 miliar, menjadikannya jaringan stablecoin terbesar kelima .
• Tingkat Staking Likuid: Naik 33 persen, sekarang berbeda di 11,2 persen, menandakan peningkatan minat staking di Solana.

Dengan semua pencapaian ini, nilai Solana pun sempat melonjak hingga US$ 257 pada November 2024 sebelum mengalami koreksi ke level saat ini.

Rekor Baru Solana di Bulan Januari

Momentum pertumbuhan Solana bersambung di Januari 2025. Menurut laporan Blockworks Research, jaringan ini mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) dalam beberapa metrik penting, termasuk Real Economic Value (REV), volume transaksi di bursa terdesentralisasi (DEX), dan suplai stabiecoin.

Berikut adalah beberapa rekor nan tercipta di Januari:

• Real Economic Value (REV): Mencapai US$ 552 juta, menguasai 62 persen dari total transaksi on-chain global.
• Pendapatan Aplikasi: Mencapai US$ 517 juta, tertinggi sepanjang sejarah Solana.
• Volume DEX: Meningkat 80 persen dibanding bulan sebelumnya, mencapai US$ 339 miliar.
• Suplai Stablecoin: Naik drastis 128 persen, mencapai US$ 11,4 miliar.

Menariknya, nilai Solana juga mencetak rekor baru di US$ 261,87 pada Januari, sejalan dengan pertumbuhan pesat ekosistemnya.