ARTICLE AD BOX
Menjadi orang tua bukan perihal nan mudah. Bahkan, tak sedikit dari mereka menyesal atas pola asuh nan diberikan saat anak tetap kecil. Sebab, rupanya perihal tersebut dapat memengaruhi anak-anak di kemudian hari.
Hal serupa dialami oleh Arda dan Tantri Kotak nan mengungkap penyesalan mereka terhadap anak pertamanya, Karanada Medina Danarda, nan sekarang berumur 8 tahun.
Arda mengaku menyesal lantaran pernah menghukum Kara dengan menguncinya di bilik mandi nan gelap. Kejadian itu rupanya membikin Kara trauma saat mulai tumbuh besar.
“Mungkin perihal nan tidak baik di kita bisa berfaedah buat orang lain. Jadi kejadiannya adalah waktu lagi capek, rungsing, dan segala macam Si Kara itu dia tantrum dan enggak bisa kontrol (emosi). Energinya nyetrum,” ujar Arda, dikutip dari kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL, Selasa (24/12/2024).
“Jadi, ya sudah deh saya norma dia. Masukkin (konsekuensi) ke bilik mandi sejenak saja hanya 10 namalain 15 detik. Kamar mandi gelap dan saya nunggu di situ,” sambungnya.
Anak pertama Arda dan Tantri Kotak trauma gelap
Pengalaman itu rupanya membekas dalam logika sang putri hingga menciptakan trauma pada kegelapan. Ia pun mengaku sering mengalami mimpi jelek dan ketakutan.
“Tapi setelah itu, dia ada ketakutan tersendiri, mimpi jelek dan segala macam. Takut gelap, itu saya sama Tantri merasa jadi orang tua kandas nih kayaknya,” ungkap Arda.
Meski begitu, awalnya Arda dan Tantri belum menyadari bahwa sang putri mengalami trauma lantaran pengalaman dikurung di bilik mandi nan gelap. Pemicunya terungkap setelah mereka memutuskan untuk membawa Kara ke hipnoterapi.
“Enggak (langsung trauma). Jadi, sudah semakin besar, gelap dia takut. Belum (sadar) pemicunya. Akhirnya kita bawa ke hipnoterapi, terus dicari pemicunya apa, keluar kalimat, ‘Aku pernah dimasukkan ke dalam toilet,' (dia) inget,” ujar Tantri.
Penyesalan Arda dan Tantri Kotak
Sesal Arda Suami Tantri Kotak Pernah Kunci Anak Pertama di Kamar Mandi Gelap hingga Trauma dan Jalani Hipnoterapi/Foto: Instagram@tantrisyalindri
Setelah mengetahui pemicu sang putri trauma, Arda mengaku langsung menyesali perbuatannya.
“Di hipnoterapi kita nunggu duduk berdua sembari bilang, ‘Kita ngelakuin kesalahan ya, Bunda?' Ya ya sudah enggak apa-apa, kita sama-sama belajar kok. Itu saya sedih banget,” ujar Arda.
“Dia (Kara) muncul abis hipnoterapi bawa kertas kecil, ‘Bunda Panda ini saya maaf ya saya banyak salahnya sama Bunda Panda.' Langsung saya nunduk enggak mampu, saya hanya bisa peluk. Saya bilang sama istri, ‘Oke kita ngelakuin sebuah kesalahan tapi kita kudu ngelakuin 90 kebaikan lagi buat anak,'” sambungnya.
Arda mengatakan sekarang sang putri sudah tidak lagi trauma. Hal ini lantaran dia dan Tantri selalu berupaya memberikan kebaikan untuk mengubur ketakutannya.
“Sudah enggak ada (trauma). Karena kita timpa dengan memori baik lainnya. Kita jika ingat masa mini paling apa sih? Liburan, jalan-jalan. Nah, kita timpa dengan memori itu, dan orang tua tuh kudu minta maaf sama anak jika salah,” tutur Arda.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
Saksikan video di bawah ini, ya, Bunda.
[Gambas:Video Haibunda]
(asa/som)
Loading...