ARTICLE AD BOX
KincaiMedia, YERUSALEM -- Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW nan penuh dengan kemukjizatan. Isra Miraj juga merupakan tanda kekuasaan Allah. Perjalanan Isra, diabadikan dalam Alquran, sebagai berikut:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
"Mahasuci (Allah), nan telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa nan telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat." (QS. Al Isra ayat 1)
Adapun perjalanan Miraj, diabadikan dalam Surat An Najm ayat 7-18. Mukjizat perjalanan ini adalah corak pemuliaan kepada Rasulullah SAW dan juga untuk menguatkan hati beliau serta mengenalkannya pada kerajaan langit dan bumi.
Namun, ada pertanyaan mengenai apakah dalam perjalanan tersebut Nabi Muhammad SAW memandang Allah SWT? Jawaban atas pertanyaan ini diuraikan oleh Mubaligh Mesir, Dr Isham Al Roubi.
Dia menjelaskan bahwa ada perbedaan pendapat di kalangan ustadz soal apakah Nabi Muhammad SAW memandang Allah SWT pada perjalanan Isra Miraj.
Al Roubi kemudian menukil sebuah hadits nan diriwayatkan dari Abu Dzar RA, nan bertanya kepada Nabi Muhammad SAW mengenai apakah beliau SAW pernah memandang Allah SWT. Berikut haditsnya:
عن أبي ذر، قال: سألت النبي ﷺ: هل رأيت ربك؟ فقال عليه الصلاة والسلام: رأيت نورًا
Dari Abi Dzar RA, dia bertanya kepada Nabi SAW, "Apakah engkau pernah memandang Tuhanmu?" Lalu Nabi SAW bersabda, "Aku memandang cahaya." (HR. Muslim)
Karena itu, Al Rubi memaparkan, Nabi Muhammad SAW tidak memandang Allah SWT, dan nan dilihat oleh beliau SAW adalah cahaya.
Aisyah RA juga pernah ditanya mengenai perihal tersebut. Lalu dia mengatakan bahwa Nabi SAW tidak memandang Allah, silam mengucapkan firman Allah:
لَا تُدْرِكُهُ الْاَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْاَبْصَارَۚ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ
"Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat memandang segala penglihatan itu, dan Dialah nan Mahahalus, Mahateliti." (QS. Al An'am ayat 103)
Al Roubi menyatakan, Aisyah RA menyangkal bahwa Nabi Muhammad SAW memandang Allah. Dalam riwayat hadits, Aisyah RA pernah berkata:
مَنْ زَعَمَ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ أَعْظَمَ عَلَى اللَّهِ الْفِرْيَةَ
"Siapa nan menyatakan bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam memandang Tuhannya, maka sungguh dia telah membikin ketidakejujuran terbesar terhadap Allah." (HR. Muslim
sumber : Dok Republika