Rahasia Miraj Nabi Muhammad

Sedang Trending 1 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

KincaiMedia,JAKARTA -- Ulama asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi mengungkapkan rahasia Mi'raj bagi Nabi Muhammad SAW. Mi'raj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa menuju sidratul muntaha namalain langit ketujuh.

Nursi menjelaskan, Allah SWT, nan tidak mempunyai corak dan tidak dibatasi oleh ruang, lebih dekat kepada sesuatu daripada segala sesuatu sebagaimana disebutkan dalam Alquran:

اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرٖيدِ

Artinya: “Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaf [50]: 16) 

Sampai setiap wali Allah nan saleh, lanjut Nursi, bisa menghadap dan bermunajat dengan Tuhan dalam kalbunya. 

Nah, kenapa setiap wali bisa bermunajat kepada Tuhan dalam kalbunya, sementara Nabi Muhammad SAW tidak bisa bermunajat seperti itu selain setelah melakukan perjalanan jauh dan wisata nan panjang lewat Mi’raj?

"Kami mau mendekatkan rahasia nan susah dipahami ini kepada pemahaman kita dengan menyebut dua perumpamaan berikut," kata Nursi dikutip dari kitab //Risalah Mi'raj// laman 9.

Dalam perumpamaan pertama, Nursi mengungkapkan, Raja mempunyai dua corak komunikasi dan tatap muka, serta dua macam pembicaraan dan penghormatan. Pertama, komunikasi unik lewat sarana telepon pribadi dengan salah seorang rakyatnya dari kalangan umum mengenai dengan persoalan parsial nan berasosiasi dengan kebutuhan pribadi orang tersebut. 

Kedua, komunikasi atas nama kerajaan agung dan atas nama khilafah nan mulia dalam kedudukannya sebagai penguasa mengenai dengan persoalan krusial dan mulia di mana dia memperlihatkan keagungannya dan menampakkan kemuliaannya. Dari sana, kata Nursi, raja mau agar perintahnya tersebar ke seluruh penjuru. 

Menurut Nursi, komunikasi ini terjadi dengan salah seorang utusannya nan mempunyai hubungan dengan persoalan tersebut, namalain dengan salah seorang petingginya nan mempunyai kaitan dengan perintah itu. 

"Demikianlah, seperti perumpamaan di atas—Allah mempunyai perumpamaan nan paling mulia—Pencipta alam, Raja dari seluruh kerajaan dan alam malakut, serta Penguasa azali dan kekal mempunyai dua corak komunikasi dan penghormatan: Pertama, nan berbudi pekerti parsial dan khusus. Kedua, nan berbudi pekerti universal dan umum," jelas Nursi. 

Jadi, menurut Nursi, Mi’raj Nabi merupakan manifestasi spesial dari tingkat kewalian Muhammad SAW. Ia tampak dalam corak nan komprehensif mengungguli semua corak kewalian nan ada serta demikian tinggi berada di atas nan lainnya.

"Beliau mendapatkan kehormatan untuk bisa berkomunikasi langsung dan bercakap-cakap dengan Allah sebagai Tuhan semesta alam dengan kedudukan-Nya sebagai Pencipta seluruh entitas," jelas Nursi. 

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027