ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Setelah ibu mengandung mengalami keguguran, tubuhnya bakal mengalami beragam perubahan. Baik itu perubahan corak maupun hormonal. Gejala nan mungkin kerap dikeluhkan adalah perut keras dan kembung setelah keguguran. Namun, normalkah?
Dilansir dari Parents, banyak orang nan terkejut lantaran akibat corak dari keguguran dapat memperkuat selama berminggu-minggu dan apalagi berbulan-bulan. Inilah nan kudu diketahui setiap orang tua agar pengalaman tersebut tidak terlalu membuatnya terasing.
Normalkah perut keras dan kembung setelah keguguran?
Bunda mungkin merasa tidak nyaman selama fase pemulihan pasca keguguran. Berbagai keluhan dapat Bunda rasakan seperti perut keras dan kembung nan dapat disebabkan beragam faktor. Apa itu normal?
Setelah keguguran indikasi seperti perut keras dan kembung bisa menjadi perihal nan normal. Ini akibat beragam faktor. Namun, Bunda krusial untuk memperhatikan indikasi nan mungkin menandakan masalah serius.
Hormon progesteron nan tinggi selama kehamilan dapat memengaruhi saluran pencernaan, memperlambat motilitas usus, sehingga menyebabkan kembung dan sensasi keras di perut.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), banyak orang dapat kembali beraktivitas seperti biasa beberapa hari setelah keguguran. Namun, tidak semua wanita mempunyai pengalaman nan sala lantaran setiap keguguran berbudi pekerti unik.
Sejumlah Bunda mungkin memerlukan waktu pemulihan nan lebih lama. Beberapa orang bakal mengalami indikasi nan lebih sedikit namalain lebih ringan, sementara nan lain mengalami keseluruhan pengaruh samping nan mungkin terjadi dengan tingkat keparahan nan lebih namalain kurang.
Umumnya, ketika keguguran terjadi pada tahap awal, indikasi fisiknya bakal lebih sedikit. "Semakin lanjut usia kehamilan keguguran terjadi, semakin signifikan gejalanya," kata Megan Gray, MD, seorang master kandungan dan ginekologi di Orlando Health Physician Associates.
Penyebab perut terasa keras dan kembung setelah keguguran
Seringkali indikasi seperti perut terasa keras dan kembung muncul setelah keguguran. Apa saja penyebabnya?
1. Hormon
Dokter percaya bahwa hormon kehamilan nan berdomisili menyebabkan indikasi tersebut tetap dirasakan Bunda.
Hormon Bunda tidak langsung kembali seperti sebelum hamil. Jadi Bunda tetap mungkin merasakan seperti indikasi kehamilan, apalagi jika Bunda baru saja mengalami dilatasi dan kuretase (D&C). Beberapa hormon kehamilan tetap berada dalam darah setelah keguguran, apalagi setelah pemeriksaan keguguran nan pasti, Bunda mungkin bakal terus mengalami indikasi kehamilan untuk beberapa waktu, terutama jika keguguran terjadi di trimester pertama.
2. Pemulihan rahim
Salah satu indikasi corak nan mungkin Bunda alami adalah ketidaknyamanan perut setelah keguguran. Saat rahim berkontraksi untuk mengeluarkan lapisan rahim dan jaringan janin nan tersisa dan menyusut kembali ke ukuran aslinya, Bunda dapat mengalami kram. Perut terasa keras.
Gray menjelaskan kam ini bakal berhujung dalam sehari setelah pendarahan paling banyak, setelah semua hasil konsepsi keluar dari rahim. Namun, saat rahim berkontraksi kembali ke ukuran sebelum hamil, Bunda mungkin juga mengalami kram ringan.
Rahim memerlukan waktu untuk kembali ke ukuran normalnya setelah keguguran. Proses kontraksi rahim nan dapat memberikan sensasi keras pada perut.
Perubahan hormonal dapat menurunkan aktivitas pencernaan, ini nan akhirnya menyebabkan penumpukan gas. Akhirnya Bunda merasa kembung.
4. Infeksi
Perut terasa kembung dan keras juga dapat menjadi tanda-tanda jangkitan pasca keguguran. Konsultasikan ke master jika Bunda resah sehingga dapat segera mendapatkan perhatian medis.
5. Stres
Keguguran dapat membikin seseorang terpuruk dan stres. Ini dapat mempengaruhi pencernaan sehingga memperburuk rasa kembung.
Cara mengatasi perut keras dan kembung usai keguguran
Jika Bunda merasa tidak nyaman dengan perut keras dan kembung usai keguguran, beberapa langkah ini dapat dilakukan untuk mengatasinya:
1. Makanan kaya serat
Sejumlah makanan kaya serat seperti buah-buahan, sayur-sayuran, serta biji-bijian dapat melancarkan pencernaan.
2. Cukupi kebutuhan air
Minum air dengan cukup dapat membantu proses pemulihan serta mencegah sembelit.
3. Cukup istirahat
Jangan remehkan istirahat. Karena rehat nan cukup dapat membantu tubuh lebih sigap pulih.
4. Konsultasi dengan dokter
Jika indikasi tidak membaik namalain semakin buruk, master mungkin meresepkan obat untuk mengurangi peradangan namalain infeksi.
Kapan Bunda kudu hubungi dokter?
Bunda, sebaiknya segera menghubungi master jika mengalami beberapa tanda ini seperti dilansir Tommys:
- Pendarahan memek nan banyak namalain pendarahan nan melangkah lama.
- Keputihan nan berbau busuk.
- Nyeri perut.
Jika Bunda juga mengalami demam dan indikasi seperti flu, kemungkinan Bunda mengalami jangkitan pada lapisan rahim (uterus). Kondisi ini dapat diobati dengan antibiotik. Gejala-gejala ini juga dapat berfaedah tetap ada beberapa jaringan dari kehamilan di rahim, nan disebut keguguran tidak lengkap.
Jika Bunda juga mengalami demam, kehilangan nafsu makan, dan muntah, ini mungkin disebabkan oleh kerusakan rahim. Bunda mungkin perlu dirawat di rumah sakit.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)