Perilaku Anak Berubah Setelah Liburan, Apa Yang Harus Dilakukan?

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta -

Liburan sekolah menjadi salah satu momen nan dinantikan anak-anak. Meski begitu, setelah menikmati liburan panjang, umumnya Si Kecil bakal mengalami perubahan perilaku.

Libur panjang merupakan momen di mana anak mengalami perubahan rutinitas. Perlu diingat bahwa setiap perubahan nan dilalui anak bakal menjadi perihal nan sangat menantang bagi mereka.

"Ketika Bunda menambahkan ketakutan bakal virus nan beredar, perubahan rutinitas sekolah, kematian orang nan dicintai, hingga musim liburan, ini mungkin sangat menantang bagi anak-anak. Dan kita kudu peka terhadap emosi serta kebutuhan mereka," ujar psikolog sistem kesehatan Mayo Clinic, Lisa Hardesty, Ph. D., mengutip dari Mayo Clinic News Network.

"Ingatlah bahwa stres dapat menjadi respons fisik, mental, dan emosional nan dialami dan otomatis terhadap peristiwa nan menantang dan sebagian besar anak belum mempunyai skill koping untuk mengatasinya," sambung dr. Lisa.

Anak-anak nan mengalami stres saat berpiknik mungkin mempunyai sifat nan lebih sigap marah. Hal ini menjadi tanda-tanda umum anak kewalahan lantaran mereka berupaya keluar dari situasi nan membikin mereka merasa tidak nyaman.

Cara mengatasi perubahan perilaku anak setelah liburan

Dilansir dari laman The Conversation, ada beberapa langkah mengatasi perubahan perilaku anak setelah liburan. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Siapkan rutinitas kembali ke sekolah

Buat struktur tentang kembali dengan rutinitas sekolah bisa menjadi salah satu langkah mengatasi perubahan perilaku anak. Siapkan skema praktis dengan menyertakan hal-hal krusial sebagai berikut:

  • Apa nan perlu dilakukan anak setiap hari seperti bangun pagi, sarapan, dan berpakaian?
  • Bantuan apa nan dibutuhkan anak dari Bunda untuk bersiap-siap?
  • Apa nan bisa mereka lakukan sendiri?

Minggu pertama mungkin Si Kecil bakal mengalami kendala. Jadi, jangan lupakan beragam macam kebiasaan sehat seperti pola tidur, olahraga aktivitas corak sedang hingga berat, serta pola makan sehat.

2. Bicarakan tentang kembali ke sekolah

Sebagian besar anak bakal menghadapi beberapa tingkat stres namalain kekhawatiran tentang sekolah. Mereka mempunyai wawasan tentang pengalaman sekolah mereka, jadi cari tahu apa nan membikin anak merasa resah dengan bertanya langsung.

Bunda bisa menawarkan support dengan menormalkan rasa resah dan gugup. Yakinkan anak bahwa emosi nan mereka miliki adalah perihal biasa dan kemungkinan besar mereka bakal mengatasinya setelah mereka merasa tenang.

3. Bantu ciptakan rasa kondusif di sekolah

Pertanyaan Sambut Anak Pulang SekolahIlustrasi anak sekolah/Foto: Getty Images/wombatzaa

Membantu menciptakan rasa kondusif di sekolah bisa memengaruhi keberhasilan akademik dan kesejahteraan anak. Bunda dan Ayah bisa memfasilitasi sikap positif tentang sekolah dengan memberikan nada nan bisa membesarkan hati anak ketika membicarakannya.

Tunjukkan juga minat pada kehidupan sekolah, pekerjaan rumah, serta rasa siap untuk mendukung anak baik secara akademis maupun sosial.

Lebih dari separuh orang tua dalam satu survei mengatakan pekerjaan rumah dan tugas sekolah adalah pendorong stres terbesar pada anak. Ketika orang tua lebih terlibat dalam tugas sekolah anak, mereka lebih bisa mendukung anak melaluinya.

4. Waspadai tanda-tanda stres

Penelitian menunjukkan bahwa orang tua bisa melewatkan stres namalain kekhawatiran pada anak-anaknya. Bunda pun perlu tahu tanda-tanda anak stres, adalah sebagai berikut:

  • Anak lebih lengket dari biasanya
  • Anak mencoba melarikan diri dari kelas
  • Tampak gelisah, bertingkah, namalain menangis
  • Menunjukkan kemauan nan meningkat untuk menghindari aktivitas melalui negosiasi dan pembuatan kesepakatan
  • Mencoba untuk keluar dari sekolah
  • Perkembangan nan mundur seperti menghisap jempol, bahasa bayi, namalain peningkatan kesukaan pada mainan lunak

5. Tanyakan pada anak

Ajukan pertanyaan pada anak tentang apa nan mungkin dilalui anak di semester berikutnya. Apa nan bakal sama dan apa nan mungkin bakal berbeda.

Hal nan terpenting adalah beri tahu anak bahwa Bunda siap diajak bicara kapan pun. Atur waktu untuk mengobrol sehingga dapat membantu anak mengatasi rasa gugup kembali ke sekolah.

Demikian info tentang langkah mengatasi perilaku anak nan berubah setelah liburan. Semoga bisa memberikan kegunaan ya, Bunda.

Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Selengkapnya
lifepoint upsports tuckd sweetchange sagalada dewaya canadian-pharmacy24-7 hdbet88 mechantmangeur mysticmidway travelersabroad bluepill angel-com027