ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Diet ekstrem tidak pernah dianjurkan oleh ahli. Seorang wanita asal New York mencoba diet hanya makan buah saja selama sebulan dan menimbulkan pengaruh samping tidak biasa.
Kisah diet kali ini datang dari wanita berjulukan Shade Martin. Wanita 36 tahun itu menjalani diet ekstrem dengan makan hanya buah selama 30 hari.
Shade Martin memutuskan untuk mencoba diet ini setelah mengalami rasa sakit luar biasa di pundak nan tak kunjung membaik meski sudah menjalani fisioterapi dan konsumsi obat-obatan. Keputusan tersebut dilandasi keyakinannya bahwa buah-buahan berbudi pekerti alkali, seperti nanas, berry, pisang, dan mangga, mempunyai kegunaan anti-inflamasi nan dapat meredakan nyeri tubuh.
Adakah kegunaan serta pengaruh samping nan dirasakan Shade Martin setelah diet hanya buah 30 hari? Tentu ada.
Selain penurunan berat badan sebesar sebagai bonus, Shade juga mengalami perubahan signifikan dalam siklus menstruasinya. Mengutip Daily Mail, mari simak kisah diet Shade Martin nan turun 4,5 kg dengan diet buah selama 30 hari.
Perjalanan diet Shade Martin
Shade Martin hanya makan buah selama 30 hari dan jenisnya pun bergantian setiap hari. Pada minggu pertama, Shade hanya mengonsumsi semangka sebagai satu-satunya sumber makanan.
Pada minggu berikutnya, dia melanjutkan dengan hanya makan anggur selama 6 hari. Setelah itu, dia mulai memperkenalkan ragam buah-buahan lain dalam sisa tantangannya.
Meski menjalani diet nan sangat terbatas, Shade mengaku merasa lebih berkekuatan dibanding biasanya berkah pelepasan gula alami secara perlahan. Bahkan dia merasakan bisa lebih cerah dalam berpikir.
Pola makan dan aktivitas diet buah selama 30 hari
Shade memulai harinya dengan segelas besar air lemon namalain jeruk nipis. Setelah sekitar 20 menit, dia membikin smoothies 32 ons nan berisi campuran pisang, kurma, blueberry, dan ceri.
Dibanding mengonsumsi tiga kali makan besar, dia memilih untuk makan buah-buahan sepanjang hari. Tantangan terbesar baginya adalah menahan diri saat memandang suami dan anaknya menikmati makanan 'normal' di sekitarnya.
Meskipun Shade kehilangan 4,5 kilogram selama 30 hari, dia menegaskan bahwa penurunan berat badan bukanlah tujuan utamanya. Ia juga tidak pernah menghitung kalori selama diet.
Menurutnya, tantangan terbesar dalam diet buah adalah stigma jika buah mengandung terlalu banyak gula.
“Buah semestinya tidak dibatasi dalam diet kita. Ada salah kaprah bahwa buah menyebabkan masalah kesehatan seperti glukosuria tapi kita sering mengabaikan peran lemak tidak sehat dan gula rafinasi dalam makanan. Buah-buahan memberikan energi, kekuatan, dan daya pikir nan kita butuhkan," papar Shade.
Bagaimana menurut para ahli?
Efek positif dari diet buah selama 30 hari
Shade mengungkapkan bahwa selama diet, dia mengalami beberapa kegunaan kesehatan nan tidak terduga. Apa saja kegunaan nan dirasakan Shade Martin?
1. Nyeri menstruasi berkurang
2. Penurunan berat badan hingga 4,5 kg.
3. Meningkatkan pencernaan
4. Tubuh lebih berenergi
5. Meningkatkan kepintaran otak
Meskipun Shade menyatakan mendapatkan lebih banyak kegunaan dibanding kerugian, dia sebenarnya juga mengalami beberapa pengaruh samping nan tidak nyaman.
Efek negatif dari diet buah selama 30 hari
Salah satu pengaruh negatifnya dirasakan ketika dia hanya mengonsumsi anggur dalam satu minggu. Shade mendapati dirinya sering mengeluarkan lendir dalam jumlah besar. Hal tersebut membuatnya sempat terkejut.
Para mahir mengatakan bahwa konsumsi buah tertentu memang dapat memengaruhi produksi lendir, terutama pada Bunda nan sensitif terhadap histamin. Selain itu, para mahir gizi juga memperingatkan bahwa diet seperti ini berpotensi menyebabkan kekurangan nutrisi penting, seperti protein, lemak sehat, dan vitamin tertentu nan hanya ditemukan dalam golongan makanan lain.
Dr. Tracey Brigman, mahir diet dan pembimbing besar di University of Georgia, menjelaskan bahwa buah memang merupakan sumber nutrisi nan sangat baik tapi tidak mengandung semua unsur gizi nan diperlukan tubuh.
“Makan hanya buah dapat menyebabkan defisiensi nutrisi, kelelahan, apalagi malnutrisi. Selain itu, sebagian besar buah rendah kalori nan dapat menyebabkan kurangnya asupan kalori dan kelelahan lantaran mungkin susah mengonsumsi cukup buah demi mencapai asupan kalori nan dibutuhkan tubuh. Oleh lantaran itu, diet ini bisa menyebabkan kekurangan gizi,” jelas Dr. Tracey.
Perubahan pada kulit dan siklus menstruasi
Shade juga merasakan perubahan signifikan pada kulitnya. Awalnya, kulitnya tampak lebih bercahaya tapi detox nan dia jalani memunculkan beberapa jerawat mini di dahi. Setelah detox selesai, kulitnya terlihat lebih sehat dan halus.
Yang paling mengejutkan bagi Shade sebenarnya perubahan pada siklus menstruasinya. Dalam sebuah sesi tanya jawab berdampingan influencer kesehatan Gillian Berry, dia mengungkapkan bahwa nyeri haidnya nyaris tidak ada. Namun siklusnya melangkah lebih lama dari biasanya.
"Saya merasakan sedikit namalain tidak ada rasa sakit. Pada skala satu sampai sepuluh, satu pun nyaris tidak ada," ujar Shade.
Dr. Vinni Makin dari Cleveland Clinic menjelaskan bahwa pola makan nan sangat ketat dapat memengaruhi siklus menstruasi. Seperti dijalani oleh Shade Martin.
“Ketika mengalami perubahan corak seperti ini, tubuh menafsirkannya sebagai stres. Tubuh Anda menyimpan semua energinya."Ini menghentikan siklus menstruasi dan mengurangi produksi hormon lantaran hanya mau menggunakan sumber daya untuk hal-hal nan sangat, sangat penting, seperti bernapas dan mencerna," papar Dr. Makin.
Diet buah nan dilakukan Shade Martin menarik perhatian banyak orang. Namun para mahir menekankan bahwa pola makan tersebut tidak dapat diterapkan secara umum.
Meskipun buah mengandung serat dan gula alami nan baik untuk tubuh, diet nan terlalu membatasi dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi penting. Oleh lantaran itu, Bunda kudu berkonsultasi dengan mahir gizi sebelum memulai pola makan ekstrem seperti ini.
Tertarik mencobanya, Bunda?
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)