ARTICLE AD BOX
Radang sendi lutut, namalain dikenal dengan istilah arthritis pada lutut, adalah kondisi nan melibatkan peradangan pada sendi lutut.
Kondisi ini menyebabkan rasa nyeri, pembengkakan, dan kekakuan, sehingga mengganggu kegunaan dengkul sebagai penopang utama tubuh saat bergerak.
Radang sendi dengkul dapat terjadi pada beragam golongan usia, tetapi lebih umum dialami oleh orang lanjut usia, mereka nan mempunyai style hidup kurang aktif, namalain mereka nan sering mengalami tekanan berlebih pada lutut.
Arthritis pada dengkul menjadi salah satu masalah kesehatan nan umum terjadi lantaran dengkul adalah sendi nan paling sering digunakan dalam aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, berlari, menaiki tangga, namalain apalagi sekadar berdiri.
Lutut juga merupakan sendi nan rentan terhadap cedera dan keausan sehingga lebih mudah mengalami gangguan.
Umumnya, radang sendi dengkul ditandai dengan beragam indikasi nan mengganggu kegunaan dengkul dan aktivitas sehari-hari.
Mengenali gejala-gejala ini sangat krusial agar pengobatan dapat dilakukan sejak awal untuk mencegah komplikasi.
Yuk, jadwalkan konsultasi Anda dengan master mahir Patella melalui WA di nomor 0811-8124-2022. Atau, Anda bisa langsung mengunjungi Klinik Patella secara langsung di alamat Jalan Hj. Tutty Alawiyah No.34B, Kalibata, Pancoran – Jakarta Selatan.
Mari kita telaah apa saja indikasi radang sendi dengkul satu demi satu berikut ini.
1. Nyeri pada Lutut
Rasa sakit pada dengkul merupakan salah satu indikasi utama radang sendi dengkul dan biasanya menjadi argumen pertama seseorang mencari pengobatan.
Nyeri ini muncul lantaran peradangan nan terjadi di dalam sendi lutut, nan dapat memengaruhi jaringan lunak, tulang rawan, namalain cairan sendi. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam:
- Muncul rasa nyeri saat bergerak: Biasanya, rasa sakit mulai terasa ketika seseorang menggunakan dengkul untuk aktivitas sehari-hari seperti berjalan, berdiri lama, namalain menaiki tangga. Aktivitas ini memberikan tekanan pada sendi nan sudah meradang, sehingga memicu rasa nyeri.
- Muncul nyeri setelah beraktivitas berat: Aktivitas nan lebih intens, seperti berolahraga, mengangkat beban, namalain jongkok dalam waktu lama, sering kali memperburuk kondisi. Ini disebabkan oleh beban tambahan nan diberikan pada sendi lutut, terutama jika pelindung kartilago sudah menipis.
- Nyeri nan memburuk di pengujung hari: Di pengujung hari, rasa sakit condong meningkat lantaran dengkul telah bekerja sepanjang hari. Peradangan mungkin semakin parah seiring waktu, terutama jika sendi tidak mendapatkan cukup istirahat.
- Sifat nyeri nan berbeda-beda: Beberapa orang menggambarkan rasa sakitnya sebagai nyeri tumpul nan konstan, sementara nan lain merasa nyeri tajam saat melakukan aktivitas tertentu. Sifat nyeri ini dapat menjadi indikasi tingkat kerusakan namalain jenis radang sendi nan dialami, seperti osteoarthritis namalain rheumatoid arthritis.
- Dampaknya pada aktivitas sehari-hari: Nyeri ini tidak hanya mengurangi kenyamanan, tetapi juga membatasi skill untuk melakukan tugas-tugas sederhana. Bahkan aktivitas seperti bangun dari bangku namalain melangkah di permukaan datar bisa menjadi tantangan jika rasa nyeri sudah parah.
- Kaitan dengan suhu namalain cuaca: Beberapa penderita radang sendi dengkul melaporkan bahwa rasa sakitnya lebih terasa ketika suhu dingin namalain dalam cuaca lembap. Ini mungkin disebabkan oleh perubahan tekanan atmosfer nan memengaruhi sendi nan meradang.
Mengatasi rasa nyeri sejak awal, baik melalui istirahat, kompres hangat/dingin, namalain pengobatan, dapat membantu mencegah kondisi semakin memburuk.
Jika rasa sakit melangkah terus-menerus namalain sangat mengganggu, sebaiknya segera konsultasikan dengan master untuk pertimbangan lebih lanjut.
2. Kaku pada Lutut
Kaku pada dengkul ditandai dengan sulitnya menggerakkan dengkul secara bebas, baik untuk menekuk maupun meluruskan. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang indikasi ini:
- Sendi kaku di pagi hari: Salah satu karakter unik dari kekakuan dengkul adalah munculnya rasa kaku di pagi hari setelah bangun tidur. Hal ini terjadi lantaran dengkul tidak aktif bergerak selama beberapa jam, menyebabkan cairan sendi menjadi lebih kental dan jaringan di sekitar dengkul lebih tegang. Biasanya, kekakuan ini membaik setelah dengkul digerakkan selama beberapa menit.
- Kaku setelah duduk lama: Duduk dalam waktu lama tanpa bergerak juga dapat menyebabkan kekakuan pada lutut. Misalnya, setelah menonton televisi, bekerja di depan komputer, namalain melakukan perjalanan jauh. Posisi tetap ini mengurangi sirkulasi darah dan menyebabkan sendi menjadi lebih kaku ketika mencoba digerakkan kembali.
- Ruang mobilitas dengkul nan terbatas: Akibat dari kekakuan ini, ruang mobilitas dengkul jadi terbatas. Penderita mungkin merasa susah untuk menekuk dengkul sepenuhnya namalain meluruskannya tanpa merasa tidak nyaman. Hal ini sangat memengaruhi aktivitas sehari-hari, seperti jongkok, naik tangga, namalain apalagi melangkah biasa.
- Penyebab kekakuan: Kekakuan biasanya disebabkan oleh peradangan pada jaringan sendi namalain penumpukan cairan di dalam sendi (efusi sendi). Selain itu, kerusakan pada kartilago namalain perkembangan jaringan parut di sekitar sendi juga dapat menyebabkan kekakuan.
- Terasa kaku pada kondisi-kondisi tertentu: Tingkat kekakuan dapat bervariasi tergantung pada jenis radang sendi nan dialami. Pada osteoarthritis, kekakuan condong muncul saat sendi tidak aktif. Sedangkan pada rheumatoid arthritis, kekakuan bisa lebih intens dan melangkah lebih lama.
- Berdampak pada mobilitas sehari-hari: Kekakuan nan berkepanjangan dapat membikin penderita susah untuk melakukan aktivitas normal, apalagi untuk aktivitas sederhana seperti bangkit dari kursi. Dalam jangka panjang, perihal ini dapat menyebabkan otot di sekitar dengkul menjadi lebih lemah lantaran jarang digunakan.
Untuk mengurangi kaku pada sendi lutut, penderita dapat melakukan peregangan ringan setelah bangun tidur namalain setelah duduk lama. Terapi panas seperti penggunaan dasar pemanas juga dapat membantu melonggarkan sendi nan kaku.
3. Pembengkakan
Pembengkakan adalah indikasi unik radang sendi dengkul nan sering dialami oleh penderita. Kondisi ini terjadi akibat peradangan namalain penumpukan cairan di dalam sendi lutut, dikenal sebagai efusi sendi.
Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai pembengkakan pada radang sendi lutut:
- Penyebab utama pembengkakan: Pembengkakan pada dengkul biasanya disebabkan oleh peradangan akibat kerusakan jaringan sendi namalain respons tubuh terhadap iritasi di dalam sendi. Faktor utama nan dapat memicu pembengkakan meliputi:
- Penumpukan cairan sinovial: Radang pada membran sinovial, lapisan pelindung di dalam sendi, dapat menyebabkan produksi cairan sinovial berlebih, nan mengakibatkan dengkul terlihat membesar.
- Respons alami dari peradangan: Cedera pada kartilago namalain jaringan lunak di sekitar dengkul memicu tubuh untuk merespons dengan meningkatkan aliran darah dan cairan ke area tersebut.
- Tanda-tanda pembengkakan:
- Lutut terlihat lebih besar namalain asimetris dibandingkan dengkul nan sehat.
- Rasa penuh namalain sesak di dalam lutut, terutama saat mencoba menekuk namalain meluruskannya.
- Nyeri tekan saat area nan bengkak disentuh.
- Jenis-jenis pembengkakan:
- Pembengkakan nan terjadi secara tiba-tiba, sering kali akibat cedera namalain serangan artritis akut (akut).
- Pembengkakan nan melangkah lama, biasanya berasosiasi dengan kondisi seperti osteoarthritis namalain rheumatoid arthritis (kronis).
- Dampak pada mobilitas dan kualitas hidup: Pembengkakan dapat membatasi aktivitas dengkul lantaran tekanan cairan nan menekan jaringan di sekitar sendi. Hal ini membikin aktivitas seperti berjalan, jongkok, namalain berdiri menjadi susah dan menyakitkan. Selain itu, pembengkakan nan kronis dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada sendi jika tidak ditangani dengan baik.
Jika pembengkakan disertai dengan indikasi seperti demam, kemerahan nan intens, namalain nyeri hebat, ini bisa menjadi tanda adanya jangkitan pada sendi (septic arthritis) namalain kondisi serius lainnya nan memerlukan perhatian medis segera.
4. Sensasi Hangat di Sekitar Lutut
Sensasi hangat di area dengkul adalah indikasi umum pada radang sendi. Kondisi ini muncul sebagai akibat dari peradangan nan meningkatkan aliran darah ke area sendi nan terdampak. Sensasi hangat biasanya menjadi tanda awal dari terjadinya inflamasi.
- Sensasi hangat pada dengkul terjadi karena:
- Peningkatan aliran darah: Ketika sendi mengalami peradangan, tubuh merespons dengan meningkatkan aliran darah ke area tersebut untuk membantu proses penyembuhan.
- Produksi unsur peradangan: Sitokin dan enzim peradangan nan dilepaskan di area dengkul memicu reaksi inflamasi nan menghasilkan panas lokal.
- Akumulasi cairan: Cairan nan menumpuk di sekitar sendi juga dapat meningkatkan suhu di area tersebut, terutama jika disertai pembengkakan.
- Tanda-tanda nan menyertai sensasi hangat:
- Pembengkakan: Sensasi hangat biasanya disertai dengan pembengkakan pada lutut, akibat penumpukan cairan namalain radang pada jaringan sendi.
- Kemerahan: Pada sebagian kasus, kulit di sekitar dengkul mungkin tampak kemerahan, nan menunjukkan inflamasi nan aktif.
- Nyeri saat ditekan: Area nan terasa hangat biasanya juga lebih sensitif saat disentuh.
- Kondisi nan memperburuk sensasi hangat:
- Aktivitas nan berlebihan: Menggunakan dengkul secara berlebihan, seperti saat melangkah jauh namalain berdiri lama, dapat memperburuk sensasi hangat.
- Serangan akut artritis: Pada kasus artritis, seperti rheumatoid arthritis namalain gout, serangan akut dapat meningkatkan intensitas panas di area lutut.
- Dampak pada aktivitas sehari-hari: Sensasi hangat dapat menjadi tanda ketidaknyamanan dan keterbatasan kegunaan lutut, terutama jika disertai dengan nyeri. Hal ini dapat memengaruhi aktivitas harian seperti berjalan, naik tangga, namalain apalagi berdiri dalam waktu lama.
5. Bunyi Retak namalain Berderak
Bunyi retak namalain berderak pada lutut, nan dikenal dengan istilah medis crepitus, adalah indikasi nan sering dikaitkan dengan radang sendi.
Meskipun tidak selalu disertai rasa sakit, bunyi ini dapat menjadi tanda awal adanya kerusakan pada struktur sendi.
Apa penyebab bunyi retak namalain berderak pada lutut?
- Penipisan kartilago (tulang rawan):
- Kartilago nan melapisi tulang di dalam sendi dengkul berfaedah sebagai dasar untuk mengurangi gesekan.
- Ketika kartilago menipis namalain aus akibat radang sendi, seperti osteoarthritis, tulang-tulang di dalam sendi bisa saling bersenggolan dan menghasilkan bunyi berderak.
- Gas di cairan sendi: Cairan sinovial nan melumasi sendi mengandung gas (oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida). Ketika dengkul digerakkan, gelembung gas dalam cairan tersebut bisa pecah dan menyebabkan bunyi seperti retakan..
- Permukaan sendi nan tidak rata: Kerusakan namalain perubahan pada permukaan tulang akibat peradangan kronis dapat menyebabkan aktivitas sendi menjadi tidak mulus sehingga memicu bunyi berderak.
- Kerusakan ligamen namalain meniskus: Cedera namalain degenerasi ligamen serta meniskus pada dengkul juga dapat menghasilkan bunyi, terutama jika disertai pergeseran sendi.
Bunyi retak namalain berderak pada dengkul biasanya tidak rawan dan tidak selalu menjadi tanda penyakit tertentu, namun Anda mungkin perlu memeriksakan ke master jika:
- Bunyi retak disertai rasa sakit, ini bisa menjadi indikasi adanya kerusakan lebih serius, seperti robekan meniskus namalain artritis.
- Bunyi berderak nan terjadi berdampingan dengan pembengkakan namalain kekakuan lutut. Hal ini mungkin menandakan peradangan aktif namalain akumulasi cairan di sendi.
- Bunyi nan disertai sensasi dengkul seperti “lepas” namalain tidak stabil bisa menjadi tanda adanya gangguan struktural, misalnya kerusakan ligamen.
- Bunyi terjadi secara berulang pada seseorang nan mempunyai akibat radang sendi (misalnya, usia lanjut, obesitas, namalain riwayat cedera). Ini bisa menjadi peringatan awal adanya kerusakan sendi.
6. Kelemahan Otot
Kelemahan otot di sekitar dengkul adalah salah satu akibat signifikan dari radang sendi dengkul nan sering kali berakibat kepada mobilitas dan stabilitas tubuh.
Kondisi ini dapat menyebabkan dengkul terasa tidak bisa menopang tubuh dengan baik sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari seperti berjalan, berdiri, namalain menaiki tangga.
Berikut ini penyebab kelemahan otot akibat radang sendi lutut:
- Peradangan nan sudah melangkah lama (kronis):
- Peradangan berkepanjangan pada sendi dengkul dapat memengaruhi kegunaan otot-otot di sekitarnya, seperti quadriceps (otot paha depan) dan hamstring (otot paha belakang).
- Proses inflamasi menyebabkan rasa sakit saat bergerak sehingga seseorang condong mengurangi aktivitas nan melibatkan lutut. Pada akhirnya membikin otot melemah lantaran jarang digunakan.
- Kerusakan kartilago: Saat kartilago di dengkul menipis namalain rusak, sendi menjadi kurang stabil. Hal ini membikin otot di sekitar dengkul bekerja lebih keras untuk menjaga keseimbangan, nan pada akhirnya dapat menyebabkan kelelahan otot.
- Nyeri nan membatasi gerakan: Umumnya, nyeri pada dengkul memaksa penderita untuk menghindari aktivitas corak tertentu, seperti melangkah jauh namalain berolahraga. Ketidakaktifan ini dapat menyebabkan atrofi otot, adalah penyusutan dan kelemahan otot akibat kurangnya penggunaan.
- Gangguan saraf: Pada beberapa kasus, radang sendi dengkul nan parah dapat menyebabkan kompresi saraf di sekitar sendi sehingga memengaruhi kegunaan dan ketahanan otot.
Lalu apa nan dirasakan saat mengalami kelemahan otot?
- Lutut terasa lemah dan tidak stabil sehingga meningkatkan akibat terjatuh namalain cedera saat berjalan.
- Kelemahan otot membikin aktivitas sehari-hari seperti berdiri dari posisi duduk, menaiki tangga, namalain membawa beban menjadi lebih sulit.
- Ketika otot di sekitar dengkul tidak cukup kuat untuk mendukung gerakan, beban tambahan bakal dialihkan langsung ke sendi sehingga dapat memperburuk kerusakan akibat radang sendi.
Menurunnya jangkauan mobilitas menjadi akibat lainnya nan sering dialami penderita radang sendi lutut. Kondisi ini terjadi ketika sendi dengkul kehilangan fleksibilitasnya sehingga susah untuk digerakkan secara maksimal.
Sebagai akibatnya, aktivitas sehari-hari seperti berjongkok, menaiki tangga, namalain apalagi melangkah menjadi terbatas.
Berikut ini beberapa perihal nan menjadi penyebab menurunnya jangkauan mobilitas bagi seseorang nan mengalami radang sendi pada lutut:
- Terjadinya inflamasi (pembengkakan):
- Adanya pembengkakan dan nyeri pada sendi dengkul sehingga susah untuk menggerakkan dengkul secara bebas.
- Inflamasi nan berkepanjangan memicu pembentukan jaringan parut nan efeknya dapat mengurangi kelenturan sendi.
- Kerusakan pada kartilago: Kerusakan pada kartilago nan berfaedah sebagai pelindung sendi dapat menyebabkan tulang bersenggolan secara langsung, sehingga menimbulkan rasa sakit dan menghalang pergerakan.
- Penumpukan cairan sendi: Penumpukan cairan akibat inflamasi dapat memperbesar tekanan di dalam sendi lutut, membikin aktivitas menjadi lebih susah dan terbatas.
- Kekakuan otot dan ligamen: Radang sendi sering menyebabkan kekakuan pada otot dan ligamen di sekitar lutut. Kondisi ini berkontribusi pada berkurangnya fleksibilitas.
- Deformitas sendi: Pada kasus radang sendi dengkul nan parah, perubahan corak sendi (deformitas) dapat terjadi, nan semakin membatasi jangkauan gerak.
Apa nan dialami seseorang dengan penurunan jangkauan gerak?
- Aktivitas seperti berjalan, menaiki tangga, namalain berjongkok menjadi susah lantaran sendi dengkul tidak bisa digerakkan dengan leluasa.
- Mobilitas tubuh secara keseluruhan terganggu lantaran dengkul adalah bagian krusial untuk menopang dan menggerakkan tubuh.
- Ketika dengkul tidak dapat berfaedah optimal, persendian lain seperti pinggul dan pergelangan kaki jadi kudu bekerja lebih keras, sehingga meningkatkan akibat cedera pada area tersebut.
- Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sederhana dapat memengaruhi kualitas hidup secara signifikan, menyebabkan kekecewaan namalain apalagi masalah emosional seperti stres dan depresi.
Dengan memahami gejala-gejala ini, diharapkan dapat membantu mendeteksi radang sendi dengkul lebih awal sekaligus menentukan langkah-langkah pengobatan nan tepat untuk menjaga mobilitas dan kualitas hidup.
Yuk, jadwalkan konsultasi Anda dengan master mahir Patella melalui WA di nomor 0811-8124-2022. Atau, Anda bisa langsung mengunjungi Klinik Patella secara langsung di alamat Jalan Hj. Tutty Alawiyah No.34B, Kalibata, Pancoran – Jakarta Selatan.