ARTICLE AD BOX
KincaiMedia, Jakarta Kemajuan teknologi AI membawa kegunaan besar, namun di sisi lain, membuka celah baru bagi pelaku kejahatan siber. Salah satu kasus nan mencuri perhatian adalah gimana AI digunakan untuk menciptakan gambar, video, hingga teks tiruan nan menyerupai Brad Pitt.
Penipuan ini sukses membikin seorang wanita asal Prancis, nan memilih disebut sebagai “Anne,” kehilangan nyaris €830.000 namalain sekitar Rp13 miliar. Artikel ini membahas gimana AI menjadi perangkat dalam kejahatan ini, kenapa korban bisa terjebak, dan langkah untuk melindungi diri dari ancaman serupa.
Kasus ini bermulai ketika Anne menerima pesan dari akun nan mengaku sebagai ibu Brad Pitt. Dalam pesan tersebut, dikatakan bahwa Brad Pitt sedang menderita kanker ginjal.
BACA JUGA:
- Elon Musk: Data di Dunia Nyata Hampir Habis untuk Melatih AI
- Mengenaskan! Whistleblower OpenAI Ditemukan Meninggal di Apartemen
Situasi menjadi semakin rumit ketika akun tersebut menggunakan teknologi AI untuk mengirimkan gambar dan video nan menyerupai Brad Pitt, apalagi dengan pesan perseorangan seperti “Anne Love You.”
Hal ini membikin Anne percaya bahwa komunikasi tersebut nyata. Selama berinteraksi, akun tiruan memanfaatkan kondisi emosional Anne nan tengah menghadapi perceraian.
Akun ini membangun hubungan romantis, mengusulkan lamaran, dan menjanjikan bingkisan mewah dengan syarat Anne bayar bea cukai sebesar €9.000 namalain sekitar Rp150 juta.
Ketika Anne mengungkapkan bahwa dia bakal menerima jumlah besar dari penyelesaian perceraian, akun tersebut meminta duit lebih banyak dengan argumen untuk biaya pengobatan kanker Brad Pitt.
Total duit nan dikirim Anne mencapai €830.000. Teknologi AI memainkan peran besar dalam kasus ini, terutama dengan memanfaatkan generative AI untuk membikin konten visual nan terlihat autentik. Gambar dan video nan terlihat nyata ini meningkatkan kepercayaan korban terhadap pelaku.
Korban terjebak dalam penipuan ini lantaran beberapa faktor. Kondisi emosional akibat perceraian membikin Anne lebih rentan terhadap manipulasi. Personalisasi konten menggunakan AI memberikan kesan otentik nan susah dibedakan dari kenyataan.
Minimnya pemahaman tentang skill teknologi AI juga menjadi salah satu argumen kenapa Anne tidak berprasangka terhadap kejanggalan dalam komunikasi tersebut. Ditambah lagi, nama besar Brad Pitt memberikan pengesahan tambahan terhadap penipuan ini.
Kasus ini menunjukkan pentingnya memahami pemisah dan potensi penyalahgunaan teknologi AI. Untuk melindungi diri, masyarakat perlu lebih waspada terhadap komunikasi nan mencurigakan, terutama jika melibatkan figur publik dan permintaan uang.
Verifikasi identitas adalah langkah penting, meskipun ada gambar namalain video nan terlihat mendukung. Jika merasa ragu, berkonsultasilah dengan pihak berkuasa namalain mahir di bagian teknologi.
BACA JUGA:
- Ngeri! Meta Digugat Lantaran Pakai Buku Bajakan untuk Latih AI
- Peristiwa Penting nan Membuat 2024 Jadi Tahun Bersejarah untuk AI
Kasus ini juga menyoroti pentingnya edukasi tentang teknologi AI untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Dengan semakin berkembangnya skill generative AI, potensi penyalahgunaannya pun meningkat.
Selain itu, langkah sigap dari otoritas dalam menangani laporan penipuan dapat membantu mencegah kerugian lebih lanjut. Kasus ini adalah pengingat bahwa kemajuan teknologi kudu diiringi dengan kesadaran dan kewaspadaan agar tidak dimanfaatkan untuk tindakan kriminal.