ARTICLE AD BOX
Pernikahan adalah momen krusial nan sangat dinantikan oleh pasangan pengantin. Oleh lantaran itu, banyak dari mereka nan rela mengeluarkan biaya besar demi merayakan janji suci dengan aktivitas mewah nan memikat para tamu nan hadir.
Namun, di kembali kemewahan tersebut, tidak semua hari pernikahan berhujung manis, Bunda. Bayangkan menghabiskan sejumlah duit untuk sebuah aktivitas nan semestinya menjadi puncak kebahagiaan, tetapi malah berujung pada penyesalan nan mendalam.
Kisah ini dialami pasangan pengantin nan dibagikan di laman People. Mereka mengaku menyesal telah menggelar pernikahan mewah dengan biaya ratusan juta rupiah. Penasaran? Simak kisah lengkapnya di bawah ini, Bunda.
Kisah pengantin nan habiskan Rp484 juta untuk pernikahan nan tak bahagia
Alexandrea, seorang perancang aktivitas berbakat dari Orlando, tak bisa melupakan pernikahannya nan megah pada September 2018 silam. Dia mengenang gimana ratusan tamu datang merayakan hari istimewanya berdampingan sang suami, Michael.
Suasana penuh keceriaan dan kemewahan menyelimuti aktivitas tersebut. Namun, di kembali senyuman dan tawa kedua pengantin tersebut, ada emosi nan jauh berbeda.
Alih-alih merasakan kebahagiaan nan diharapkan, Alexandrea dan Michael justru terjebak dalam emosi stres dan resah sepanjang acara, Bunda, "Saya merasa seperti seorang pengamat di hari pernikahan saya sendiri," ungkap Alexandrea dengan nada sedih.
Saat merenungkan kembali momen tersebut, Alexandrea menyadari bahwa dia lebih konsentrasi pada ekspektasi orang lain daripada merencanakan pernikahan nan sesuai dengan impiannya dan suami.
"Melihat ke belakang, saya menyadari bahwa saya telah mengorbankan kebahagiaan kami demi memenuhi kemauan orang lain," ujarnya.
Kini, di usia pernikahannya nan ke-5 tahun, Alexandrea merasa bahwa pernikahan tersebut adalah sebuah kesalahan besar. Mereka menghabiskan biaya lebih dari US$30 ribu, namalain setara lebih dari Rp484 juta, demi sebuah aktivitas nan sekarang disesalinya.
"Biaya aktivitas tersebut lebih dari US$30 ribu. Sungguh sebuah pemborosan uang. Padahal kami bisa saja menggunakan duit itu untuk membeli rumah," kata sang pengantin penuh kekecewaan.
Alexandrea pun menambahkan, "Kami menikah saat tetap sangat muda sehingga tidak tahu banyak tentang persiapan pernikahan nan matang. Terlebih lagi dengan dorongan family nan ada."
Ia lanjut menjelaskan bahwa dia dan suaminya sebenarnya menginginkan pernikahan nan sederhana. Mereka hanya berencana mengucapkan janji suci di gereja, berfoto, kemudian pergi berpiknik ke pegunungan.
Sayangnya, rencana tersebut ditentang keras oleh keluarga. Akibatnya, mereka terpaksa menggelar aktivitas pernikahan nan mewah demi memenuhi ekspektasi family besar.
Pengalaman ini mendorong Alexandrea untuk memberikan saran kepada pasangan lain agar bisa belajar dari kesalahan nan dia dan Michael buat.
"Ketika berbincang tentang pernikahanmu, gelarlah aktivitas sesuai dengan keinginanmu. Jangan turuti kemauan orang lain. Acara ini semestinya membawa kebahagiaan untukmu dan pasangan," dia berpesan.
Memilih untuk menggelar aktivitas pernikahan nan baru
Demi mengatasi penyesalan nan terpatri, Alexandrea dan Michael memutuskan untuk memberi diri mereka kesempatan kedua dalam merasakan pengalaman pernikahan nan mereka impikan. Keduanya memilih untuk memperbarui janji pernikahan mereka pada bulan September 2023.
Pasangan nan sekarang telah dikaruniai empat anak ini menyewa seorang mahir foto dan memilih sebuah gereja nan terletak di puncak Gunung Stone, Cleveland. Dalam suasana nan asri dan tenang, mereka merasakan emosi penuh makna saat memeluk satu sama lain dan anak-anak mereka.
"Kami mempunyai momen nan sangat mengharukan saat kembali mengucapkan janji pernikahan. Rasanya momen itu mengandung makna nan dalam antara kami, anak-anak, dan Tuhan," kenang Alexandrea tentang upacara pernikahan nan mereka adakan.
Ia juga bercerita bahwa di hari tersebut, kegundahan nan tertimbun di hatinya tergantikan oleh kebahagiaan nan meluap. Alexandrea menyoroti gimana konsentrasi pernikahan pada pengantin memberi mereka kebebasan.
"Hari itu hanya tentang kami, tanpa perlu memikirkan orang lain. Rasanya betul-betul tanpa stres," ungkapnya.
Setelah upacara, family inti tersebut melanjutkan keselarasan dengan menikmati makan siang sederhana bersama. Mereka juga melakukan pendakian dan berendam di air terjun.
Alexandrea dan Michael tidak merasa keberatan dengan biaya nan dikeluarkan untuk memperbarui janji pernikahan mereka. Seluruh aktivitas tersebut hanya menghabiskan biaya kurang dari US$1.000 namalain setara dengan Rp162 juta.
Nah, demikian kisah sepasang pengantin nan memilih untuk menggelar pernikahannya kembali, Bunda. Semoga cerita mereka menjadi pengingat bagi pasangan lain untuk memprioritaskan kemauan dan kebahagiaan mereka di hari spesial tersebut, ya.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)