ARTICLE AD BOX
Jakarta -
ASI, si cairan emas nan Bunda berikan ke Si Kecil, memang punya sejuta manfaat, ya. Sebab, ASI bukan hanya makanan, tetapi juga perlindungan, cinta, dan keajaiban alami nan tak tergantikan. Dengan support ilmiah nan begitu kuat, tidak heran jika ASI disebut sebagai “cairan emas” nan dirancang sempurna untuk kebutuhan bayi.
Tapi, pernah kepikiran nggak Bunda, jika kualitas ASI bisa terpengaruh oleh hal-hal di sekitar kita? Salah satunya adalah paparan asap rokok. Yuk, simak faktanya!
Keajaiban ASI
ASI mempunyai peran krusial dalam kesehatan bayi, tidak hanya dalam pertumbuhan dan perkembangan selama separuh tahun pertama kehidupan Si Kecil, tetapi juga dalam membangun kekebalan terhadap beragam patogen dan penyakit, seperti alergi, dan terhadap penyakit pernapasan dan autoimun. Selain itu, ASI juga krusial untuk membangun tanaman usus nan sehat, nan selanjutnya memperkuat kekebalan tubuh Si Kecil.
Dilansir dari News medical, penelitian terkini juga menunjukkan bahwa kualitas ASI juga memainkan peran krusial dalam perkembangan intelektual, mengurangi kekurangan unsur besi, dan obesitas pada anak. Selain itu, ASI kaya bakal masam lemak esensial, seperti DHA dan ARA, nan krusial untuk perkembangan otak.
Namun, sadarkah Bunda bahwa kualitas ASI berjuntai pada kesehatan dan gizi Bunda lho! ASI nan terpapar unsur-unsur beracun, seperti logam berat, dapat menyebabkan masalah kesehatan nan berpotensi mematikan bagi bayi.
Termasuk asap tembakau nan diketahui mengandung lebih dari 5.000 senyawa rawan dan karsinogen, dan paparan aktif namalain pasif terhadap asap tembakau dapat memengaruhi kualitas ASI Bunda saat masa menyusui.
Kenapa asap rokok rawan buat ASI?
Bunda, rokok itu mengandung lebih dari 7.000 unsur kimia berbahaya, seperti nikotin dan karbon monoksida. Kalau Bunda namalain orang di sekitar Bunda merokok, zat-zat ini bisa masuk ke tubuh Bunda melalui pernapasan. Bahkan, beberapa di antaranya bisa sampai ke ASI, lho!
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, lebih dari separuh ibu mengandung terpapar asap rokok lingkungan. Walaupun Bunda nggak merokok, jika ada nan merokok di rumah namalain di sekitar Bunda, akibat paparan itu tetap ada. Bahkan, asap rokok nan menempel di baju, sofa, namalain karpet disebut thirdhand smoke. Ini juga rawan banget buat bayi!
Menurut studi nan dipublikasikan oleh National Library of Medicine, merokok memengaruhi semua tahap kehidupan wanita mengenai kelahiran, kesuburan, usia paruh baya, dan menopause, serta membahayakan kualitas hidup Bunda.
Senyawa toksik dalam asap rokok seperti nikotin dan kotinin (metabolit nikotin) menyebabkan vasokonstriksi dan hipoksia menghasilkan neurotoksin nan menyebabkan indikasi seperti retardasi pertumbuhan intrauterin, berat badan lahir rendah, aborsi spontan, kematian bayi, kematian perinatal, dan kelahiran prematur.
Peningkatan kotinin dalam darah wanita nan terpapar asap rokok selama menyusui diikuti oleh vasokonstriksi dan penurunan aliran darah di tetek serta penurunan kadar oksitosin, nan pada gilirannya mengurangi produksi ASI. Karena volume ASI nan rendah, proses laktasi berubah dan lama menyusui menjadi lebih pendek.
Kalau Si Kecil minum ASI nan sudah terpapar unsur rawan tersebut bisa timbul beberapa efek, seperti:
- Gangguan tidur: Si mini jadi lebih rewel dan susah tidur nyenyak.
- Penurunan nafsu makan: Zat kimia dari rokok bisa bikin rasa ASI berubah, jadi si mini kurang suka menyusu.
- Gangguan perkembangan: Studi menunjukkan, paparan unsur rawan ini bisa mengganggu pertumbuhan otak anak.
Meskipun ada paparan seperti ini, jangan pernah ragu untuk terus menyusui, ya, Bunda. ASI tetap nan terbaik untuk anak. nan penting, Bunda tetap menjaga lingkungan dan style hidup sehat agar ASI tetap optimal.
Tips Lindungi Kualitas ASI dan Si Kecil dari Rokok
- Tegas soal area bebas rokok. Pastikan rumah dan kendaraan Bunda selalu bebas dari asap rokok.
- Ajukan permintaan baik. Kalau ada tamu nan merokok, minta mereka merokok di luar rumah, ya, Bunda.
- Pakai masker. Kalau Bunda terpaksa berada di tempat dengan asap rokok, masker bisa jadi pelindung sementara.
- Ajari Si Kecil untuk peduli kesehatan. Meskipun tetap bayi, Bunda bisa mulai membiasakan lingkungan nan sehat sejak dini.
Bagi Bunda nan mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)